×
Kisah berdasarkan hadits Rasulallah Shalallahu ’alaihi wa sallam tentang seseorang yang merasa bahagia karena menemukan perbekalannya ketika perjalanan dan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam mengkiaskan kebahagiaan Allah dengan taubatnya seorang hamba melebihi kebahagiaan orang tersebut….

    Bahagianya Allah Subhanahu wa ta’ala Dengan Taubatnya

    Seorang Hamba

    ] Indonesia – Indonesian – [ إندونيسي

    Abu Ishaq al-Huwaini al-Atsari

    Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah

    Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

    2013 - 1434

    فرحة الله بتوبة عبده المؤمن

    من القصص النبوي

    « باللغة الإندونيسية »

    أبو اسحاق الحويني الأثري

    ترجمة: عارف هداية الله

    مراجعة: أبو زياد إيكو هاريانتو

    2013 - 1434

    Bahagianya Allah Subhanahu wa ta’ala Dengan Taubatnya Seorang Hamba

    Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu, beliau berkata: "Rasulallah Shalallahu 'alaih wa sallam pernah bersabda:

    "Sungguh Allah Shubhanahu wa ta’alla lebih senang dengan taubatnya seorang hamba yang beriman, daripada seseorang yang berada ditengah padang nan luas, yang menggandeng onta bersama perbekalan yang ia letakkan di atasnya, maka tatkala merasa letih dirinya istirahat sejenak, lalu tertidur, pada saat itu onta yang membawa bekalnya pergi, ketika bangun dirinya kaget, lalu iapun segera mencari ontanya kesana kemari sampai rasa haus menghampirinya.

    Kemudian ia pun bergumam dalam hatinya: 'Sudahlah saya kembali saja ketempatku tadi, biarlah kematian mendatangiku ditempat itu'. Kemudian ia meletakkan kepalanya diatas telapak tangannya, siap-siap menyambut kematian karena rasa haus dan laparnya. Ketika dirinya membuka mata, ia mendapati kendaraan yang membawa perbekalan, makanan dan minumannya sudah berada disampingnya.

    Demi Allah, Allah lebih bahagia dengan taubatnya seorang hamba daripada orang ini yang mendapati kendaraan serta perbekalannya setelah merasa akan binasa".

    Hadits ini shahih, di riwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim.

    Hadits senada juga telah diriwayatkan dari Abu Hurairah, Nu'man bin Basyir, Bara' bin 'Azib, dan Anas bin Malik radhiyallahu 'anhum.

    Di dalam sebagian riwayat dari Anas bin Malik dan selain beliau, disebutkan; "…Setelah itu orang tersebut mendatangi sebuah pohon, lalu berteduh dibawahnya. Dirinya sudah merasa berputus asa dengan kendaraan serta perbekalannya, tatkala dirinya dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba kendaraan tersebut berada disampingnya. Segera ia mengambil tali kekangnya, lalu mengucap karena begitu bahagianya: "Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan saya adalah Rabbmu!. Dirinya salah mengucapkan dikarenakan begitu bahagianya".