×
Nabi Musa ’alaihi sallam dulu pernah di datangi malaikat maut, lalu berkata kepada nya: "Penuhi panggilan Rabbmu". "Maka Musa ’alihi sallam memukul mata malaikat maut tadi, sampai terlepas. Akhirnya malaikat tersebut kembali menghadap Allah Azza wa jalla, lalu mengadu kepada -Nya, seraya mengatakan: "Sesungguhnya Engkau telah mengutus hamba kepada seseorang yang belum ingin meninggal, dan ia telah memukul mataku…..

    Kisah Nabi Musa alaihissalam

    [ Indonesia – Indonesian – [ إندونيسي

    Abu Ishaq al-Huwaini al-Atsari

    Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah

    Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

    2013 - 1434

    قصة موسى عليه السلام وملك الموت

    « باللغة الإندونيسية »

    أبو اسحاق الحويني الأثري

    ترجمة: عارف شريف الدين

    مراجعة: أبو زياد إيكو هاريانتو

    2013 - 1434

    Kisah Nabi Musa alaihissalam

    Nabi Musa alaihissalam dan Malaikat Maut

    Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia bercerita: "Telah bersabda Rasulallahu Shalallahu 'alaihi wa sallam:

    "Nabi Musa 'alaihi sallam dulu pernah di datangi malaikat maut, lalu berkata kepada nya: "Penuhi panggilan Rabbmu".

    Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam melanjutkan: "Maka Musa 'alihi sallam memukul mata malaikat maut tadi, sampai terlepas. Akhirnya malaikat tersebut kembali menghadap Allah Azza wa jalla, lalu mengadu kepada -Nya, seraya mengatakan: "Sesungguhnya Engkau telah mengutus hamba kepada seseorang yang belum ingin meninggal, dan ia telah memukul mataku". Kemudian Allah Shubhanahu wa ta'alla mengembalikan matanya. Lalu berfirman kepadanya: "Kembalilah kamu kepada hamba -Ku, lantas katakan padanya, kamu ingin hidup? Kalau sekiranya kamu ingin tetap hidup maka letakan kedua tanganmu di atas bulu sapi jantan, apa yang tertutupi oleh tanganmu, maka satu helai sama dengan hidupmu satu tahun".

    Kemudain ia kembali kepada Musa, lalu mengatakan seperti yang diperintahkan oleh Allah Shubhanahu wa ta'alla, Musa bertanya: "Setelah itu apa?, Malaikat tersebut menjawab: "Setelah itu kamu mati!. Musa mengatakan: "Bahkan sekarang, Ya Allah, matikanlah diriku di tempat yang suci dekat dengan bebatuan".

    Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam mengatakan: "Demi Allah, kalau sekiranya saya berada di sisinya, tentu akan saya beritahu kalian kuburannya yang berada di sisi jalan di tumpukan bukit berpasir yang berwarna merah".

    Hadits ini shahih di riwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim.

    Nabi Musa alaihissalam dan Batu

    Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata: "Rasulallahu Shalallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda:

    "Dulu kebiasaan yang terjadi di kalangan Bani Isra'il adalah mereka biasa mandi dalam keadaan telanjang bulat, yang satu sama lain bisa saling melihat auratnya masing-masing. Adapun Musa 'alaihi sallam maka beliau biasa mandi dengan menyendiri. Sehingga pada suatu ketika kaumnya berkata: "Demi Allah, tidaklah Musa enggan mandi bersama kita melainkan karena dirinya punya aib".

    Pada suatu hari Musa 'alaihissalam pergi mandi di sungai lalu meletakan bajunya di atas sebuah batu, ketika ia sedang mandi, batu tersebut berjalan dengan membawa bajunya. Maka Musa mengejarnya, sambil berteriak: "Wahai batu bajuku, wahai batu bajuku!, sedangkan kaumnya yang sedang memperhatikan dirinya akhirnya melihat Musa berada tanpa berpakaian, sehingga mereka saling mengatakan: "Demi Allah, Musa tidak terkena penyakit apa-apa".

    Akhirnya Musa dapat mengejar batu tersebut lalu berdiri di atasnya, dan mengambil pakaiannya, kemudian memukul batu tersebut".

    Abu Hurairah mengatakan: "Sungguh demi Allah Shubhanahu wa ta'alla, sesungguhnya di atas batu tersebut ada bekas enam atau tujuh pukulan yang di lakukan oleh Musa 'alaihi sallam, kemudian turun ayat:

    قال الله تعالى : { يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَكُونُواْ كَٱلَّذِينَ ءَاذَوۡاْ مُوسَىٰ فَبَرَّأَهُ ٱللَّهُ مِمَّا قَالُواْۚ وَكَانَ عِندَ ٱللَّهِ وَجِيهٗا} [سورة الأحزاب : 69 ].

    "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang menyakiti Musa; Maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka katakan. dan adalah dia seorang yang mempunyai kedudukan terhormat di sisi Allah." (QS al-Ahzab: 69).

    Hadits ini shahih di riwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim.