Keutamaan Shalat Malam
Klasifikasi
- Hukum Shalat << Shalat << Ibadah << Fikih
Full Description
Merenungi Kedahsyatan Hari Kiamat
] Indonesia – Indonesian – [ إندونيسي
Karya: Muhammad bin Abdullah bin Mu’aidzir
Terjemah : Muzaffar Sahidu
Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad
2011 - 1432
﴿ التذكر بيوم القيامة ﴾
« باللغة الإندونيسية »
تأليف: محمد بن عبد الله بن معيذر
ترجمة: مظفر شهيد
مراجعة: أبو زياد إيكو هاريانتو
2011 - 1432
Merenungi Kedahsyatan Hari Kiamat
Segala puji bagi Allah Subhanahu wata’alla yang telah mengangkat dan menghindarkan orang-orang terhormat dari kecenderungan kepada kehidupan dunia ini, dan Dia menganugerahkan kebaikan -Nya kepada penghuni surga di alam akherat, serta menjalankan ketentuan yang telah ditetapkan -Nya kepada setiap orang dari penghuni surga atau neraka. Maha Suci Allah yang telah memudahkan setiap makhluk kepada apa yang menjadi ketentuan nasibnya masing-masing:
قال الله تعالى : ﴿ قُلْ كُلٌّ يَعْمَلُ عَلَى شَاكِلَتِهِ فَرَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَنْ هُوَ أَهْدَى سَبِيلاً﴾ (الإسراء: 84)
Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing". Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya. (QS. Al-Isro’ 84).
Aku memuji Allah Subhanahu wata’ala Yang Maha Suci dan bersyukur kepada -Nya serta bersyukur terhadap apapun atas nikmatnya yang pantas disyukuri sehingga akan memberikan pengaruh positif, sebagaimana firman Allah:
قال الله تعالى : ﴿ لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ﴾ (إبراهيم: 7)
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". QS. Ibrahim: 7.
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya kecuali Allah, Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi -Nya, yang Maha Tunggal, Yang Maha Perkasa lagi Bijaksana dalam ciptaan-Nya Yang Esa dalam kekuasaan -Nya, Yang Maha Mulia lagi Maha Pengampun.
Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, yang telah diutus kepada seluruh makhluk sebagai rahmat bagi alam semesta, bintang kebenaran telah datang dan busuknya kebatilan telah menyebar bagai api menuju segala penjuru, maka diapun menegakkan pondasi-pondasi agama dan membangun menara kebenaran, dan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam mendatangi ka’bah sementara berhala-berhala memenuhi serambi Ka’bah, pada saat kezaliman dan kebatilan memenuhi hati masyarakat kafir Quraisy, namun Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam mennunjuk kearah patung-patung tersebut dengan sebuah tongkat sambil mengatakan:
قال الله تعالى : ﴿ وَقُلْ جَاء الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا﴾ (الإسراء: 81)
Dan katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (QS. Al-Isro’: 81)
Amma Ba’du: Wahai sekalian manusia bertaqwalah kepada Alah Subhanahu wata’alla dan ketahuilah bahwa balasan suatu amalan pasti akan terjadi dan balasan tersebut akan sesuai dengan amal seseorang, jika perbuatan seseorang baik maka dia akan dibalas dengan kebaikan namun jika amal seseorang buruk maka balasan amal tersebut adalah keburukan pula sebagaimana dijelaskan di dalam firman Allah Subahanahu Wa Ta’ala:
قال الله تعالى : ﴿ وَكُلَّ إِنسَانٍ أَلْزَمْنَاهُ طَآئِرَهُ فِي عُنُقِهِ وَنُخْرِجُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كِتَابًا يَلْقَاهُ مَنشُورًا 13 اقْرَأْ كَتَابَكَ كَفَى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا 14 مَّنِ اهْتَدَى فَإِنَّمَا يَهْتَدي لِنَفْسِهِ وَمَن ضَلَّ فَإِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَا وَلاَ تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّى نَبْعَثَ رَسُولاً 15 ﴾ (الإسراء: 13- 15)
Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya. Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka. "Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu." Barang siapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barang siapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul. (QS. Al-Isro’: 13-15).
Dan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Manusia akan mendapat balasan terhadap apa yang mereka kerjakan, jika mereka berbuat baik maka balasannya adalah kebaikan dan jika perbuatan mereka buruk maka balasan mereka adalah keburukan”.
Dan sadarilah bahwa yang akan membalas perbuatan orang-orang yang durhaka adalah Allah Subhanahu wata’alla yang Maha Perkasa pada hari di mana jembatan shirat dipasang di atas neraka jahannam dan setiap manusia akan melewatinya berdasarkan kualitas amal mereka, ada yang melewatinya secepat kedipan mata, atau secepat kilat yang menyambar atau angin, atau kuda yang kencang, sebagaimana dijelaskan di dalam hadits yang shahih. Kebenaran ini akan tersingkap bagi orang yang mengingkari pada hari di mana orang-orang bahagia diridhai oleh Allah Subahanhau Wa Ta’ala di dalam surga penuh dengan kenikmatan yang diliputi oleh ketentraman dan rizki yang berlimpah serta kenyamanan di dalam surga:
قال الله تعالى : ﴿ وَظِلٍّ مَّمْدُودٍ 30 وَمَاء مَّسْكُوبٍ 31 وَفَاكِهَةٍ كَثِيرَةٍ 32 لَّا مَقْطُوعَةٍ وَلَا مَمْنُوعَةٍ 33 وَفُرُشٍ مَّرْفُوعَةٍ 34 ﴾ (الواقعة: 30-34)
“dan naungan yang terbentang luas, dan air yang tercurah, dan buah-buahan yang banyak, yang tidak berhenti (buahnya) dan tidak terlarang
mengambilnya, dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk”. (QS. Al-Waqi’ah: 30-34).
Mereka menyaksikan orang-orang yang sengsara disiksa di dalam api neraka, mereka diberi minum dari air timah yang mendidih.
قال الله تعالى : ﴿ لَا يُفَتَّرُ عَنْهُمْ وَهُمْ فِيهِ مُبْلِسُونَ﴾ (الزخرف : 75)
Tidak diringankan azab itu dari mereka dan mereka di dalamnya berputus asa. (QS. Al-Zukhruf: 75).
Para penghuni neraka sangat menyesal dan seandainya mereka bisa dikembalikan hidup di dunia mereka ingin memperbaiki amal-amal mereka, namun alangkah malangnya mereka sebab tidak mungkin mereka dikembalikan ke dunia lagi. Allah Subahanhau Wa Ta’ala berfirman:
قال الله تعالى : ﴿ فَأَمَّا الَّذِينَ شَقُواْ فَفِي النَّارِ لَهُمْ فِيهَا زَفِيرٌ وَشَهِيقٌ 16 خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالأَرْضُ إِلاَّ مَا شَاء رَبُّكَ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ 17 ﴾ ( هود: 16-17)
Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas dengan merintih. Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi,kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki. (QS. Hud: 16-17).
Waspadalah terhadap kemurkaan Allah Subhanahu wata’alla, karena semua alasan akan tertolak di hadapan Allah Subhanahu wata’alla Yang Maha Mengetahui segala rahasia. Segeralah beramal shaleh, singkirkan kelalaian dengan banyak beramal shaleh, aku tidak memberikan nasehat, tapi hanya sekedar sebagai hiasan luar dan apakah siang tidak bisa dipandang oleh mata yang terbuka?. Selamatkanlah diri dari menangguh-nangguhkan kebaikan, kembalilah kepada Allah Subhanahu wata’alla sebelum terbongkarnya segala kesalahan pada hari dibangkitnya makhluk dari kubur, mereka masing-masing menyingkap apa-apa yang tersimpan di dalam dada dan membuka segala kerahasiaan, pada hari kezaliman dan orang yang berlaku zalim didatangkan dengan kehinaan di hadapan api neraka:
قال الله تعالى : ﴿ وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا 27
يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا 28 لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنسَانِ خَذُولًا 28 ﴾ (الفرقان : 27-29)
Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang lalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: "Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul." Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab (ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Qur'an ketika Al Qur'an itu telah datang kepadaku. Dan adalah setan itu tidak mau menolong manusia. (QS. Al-Furqan: 27-29).
Semoga Allah Subhanahu wata’ala memberikan keberkahannya bagiku dan bagi kalian semua di dalam Al-Qur’an yang mulia, dan Allah Subhanahu wata’ala memberikan manfaat bagiku dan bagi kalian dengan ayat-ayat Allah Yang Maha Bijaksana yang tertera di dalamnya. Hanya inilah yang bisa aku katakan dan aku memohon ampunan bagi diriku dan bagi kalian serta seluruh kaum muslimin kepada Allah Subhanahu wata’ala yang Maha Mulia dari segala dosa. Mohonlah ampun kepada -Nya dan bertaubatlah kepada Allah Subhanahu wata’ala, sebab Dia adalah Zat Yang Pengampun lagi Maha Penyayang.
Khutbah kedua
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Yang menjadi Raja pada hari pembalasan, dan aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya selain Allah Subhanahu wata’alla, Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi -Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah Subhanahu wata’alla, semoga selawat dan salam tetap tercurah baginya dan keada keluarga serta seluruh sahabat beliau.
Amma Ba’du. Wahai hamba Allah Subhanahu wata’alla, bertaqwalah kepada Allah Subhanahu wata’alla Yang Maha Tinggi, dan ketahuilah bahwa akan datang suatu hari di mana alam ini akan berubah total, langit akan terpecah, bintang-bintang berhamburan, langit terlipat seperti dilipatnya lembaran, Allah Subhanahu wata’ala Yang Maha Tinggi akan menghilangkannya dan akan melipatnya, bumi akan berubah secara total, lalu sangkakala ditiup dan setiap manusia dibangkitkan dari dalam kuburnya dalam keadaan hidup sama seperti hidup di dunia, mereka tidak beralas kaki, tidak berkhitan dan pada hari itu orang-orang kafir dibangkitkan dalam keadaan buta, tidak bisa melihat, tuli tidak bisa mendengar dan bisu tidak bisa berbiacara, dia berjalan di atas wajahnya agar dia menyadari sejak semula bahwa hari itu adalah hari penghinaan, mereka berwajah hitam, bermata biru, dalam kehausan yang berlebihan, pada hari yang lamanya sama dengan lima puluh ribu tahun, jarak matahari tidak lebih dari satu mil, pada saat itulah orang kafir akan berdiri dengan mata yang melotot tajam dan hati yang kosong, catatan amalnya diberikan dengan tangan kanan atau dari belakang punggung mereka, dan orang kafir pada saat itu berangan-angan kalau mereka tidak diberikan buku catatan amal mereka sendiri lalu mereka diperintah menuju neraka, dalam keadaan dibelenggu dengan tujuh puluh rantai lalu setelah mereka memasuki neraka tersebut mereka tidak keluar darinya untuk selama-lamanya, mereka tidak diberikan tambahan apapun kecuali tambahan siksa, apabila mereka meminta minum karena kehausan maka merekapun diberi minum dari air timah yang mendidih, yang merusak wajah dan melarutkan usus, kulit terbakar api jahannam dari segala penjuru, di mana setiap kali kulit tersebut hancur, lalu Allah Subhanahu wata’alla menggantinya dengan kulit yang baru dan mereka dihancurkan dengan besi, semua bentuk penyiksaan ini dirasakan oleh orang kafir dan mereka tidak mati selamanya, sebagaimana firman Allah Subhanahu wata’alla Yang Maha Tinggi:
قال الله تعالى : ﴿ ثُمَّ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلَا يَحْيَى﴾ (الأعلى: 13)
“Kemudian dia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup”. (QS. Al-A’la:13).
Inilah bentuk siksa yang akan dipersiapkan bagi orang-orang yang kafir pada hari kiamat. Wahai para hamba Allah Subhanahu wa ta’ala berlindunglah kepada –Nya dan mohonlah kepada Allah Subhanahu wata’alla agar selalu tetap tegak di dalam Islam sesungguhnya Allah Maha Memberi lagi Maha Mulia.
Inilah yang dapat aku sampaikan, dan curahkanlah shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam yang memberi kabar gembira dan memberi peringatan sebagaimana diperintahkan oleh Allah Subhanahu wata’ala.