Nikmatnya Taubat
Klasifikasi
Sumber
Full Description
Nikmatnya Taubat
] Indonesia – Indonesian – [ إندونيسي
Oleh: Tim Mimbar Indo
Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad
2012 - 1433
﴿ لذة التوبة ﴾
« باللغة الإندونيسية »
الفريق العلمي بموقع المنبر الإندونيسي
مراجعة: أبو زياد إيكو هاريانتو
2012 - 1433
بسم الله الرحمن الرحيم
Khutbah Pertama
الحَمْدُ للهَ الَّذِي وَعَدَ الْمُتَّقِينَ بِجَنَّاتٍ وَنَعِيم وَتَوَعَّدَ الظَالِمِين بِجَهَنَّم وَعَذَابٍ أَلِيمِ فَمَا لَهُمْ مِنْ شَافِعِينَ وَلَا صَدِيقٍ حَمِيمٍ. أشهَدُ أنْ لاَ إلَهَ إلا الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ . وَأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِك عَلىَ سَيَّدِناَ مُحمَّد وَعلىَ آلِهِ وَصَحابِتِه وَمَنْ تبِعَهُم بِإحْسَانٍ إلَى يَومٍ عَظِيْم. رَبَّنَا اغْفِرْ لنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ. أما بعد: فيَا أيُّها المؤْمِنُون رَحِمَكُم الله اتَّقُوا الله َوَقَدْ فَازَ المُتَّقُون و قال ربنا جل وعلا: ﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ﴾ [آل عمران: 102]
Saudaraku kaum muslimin Rahimahullah
Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala. Atas segala ni`mat yang telah diberikan kepada kita, terutama ni`mat Iman dan Islam. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam, keluraga, shabat, serta para pengikutnya sampai hari kiamat.
Selanjutnya saya mengajak kepada diri saya sendiri dan saudara sekalian, untuk selalu meningkatkan kualitas ketaqwaan kita kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Sebuah ketaqwaan yang mampu membawa kepada kesucian jiwa dan keselarasan amal sesuai dengan ketentuan syariat Allah subhanahu wa ta'ala.
Sidang Jumaat Yang Berbahagia
Hidup tak ubahnya seperti menelusuri jalan setapak yang becek di tepian sungai yang jernih. Kadang orang tak sadar kalau lumpur yang melekat di kaki, tangan, badan, dan mungkin kepala bisa dibersihkan dengan air sungai tersebut.Boleh jadi, kesadaran itu sengaja ditunda hingga tujuan tercapai.Tidak ada manusia yang bersih dari salah dan dosa. Karena ia bukan malaikat yang bersih dari daosa. Selalu saja ada debu-debu lalai yang melekat.Sedemikian lembutnya, terlekatnya debu kerap berlarut-larut tanpa terasa. Di luar dugaan, debu sudah berubah menjadi kotoran pekat yang menutup hampir seluruh tubuh.
Menyadari bahwa siapa pun yang bernama manusia punya kelemahan, kekhilafan, maka sudah saatnyalah kita merenungi diri untuk senantiasa minta ampunan dan bertaubat kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Rasulullah bersabda: demi Allah sungguh aku beristighfar dan bertaubat kepaNya dalam sehari lebih dari 70 kali..(HR Bukhori).
Sebelum kita membahas tentang taubat, penting bagi kita untuk mengetahui apa itu dosa. Dosa adalah segala sesuatu yang dilahirkan akibat melakukan pelanggaran terhadap perintah-perintah atau larangan Allah. Orang yang melakukan dosa berarti telah bermaksiat. Macam maksiat ini oleh ulama dibagi secara umum menjadi dua, yaitu shoghoir dan kabair.
· Shagha’ir atau dosa-dosa kecil adalah dosa-dosa yang tidak mengakibatkan hukuman di dunia dan tidak ada ancaman khusus di akhirat.
· Adapun Kaba’ir atau dosa besar, menurut Ibnu Abbas adalah setiap dosa yang ketika menyebutkannya Allah mengakhirinya dengan kata Naar, kemurkaan, laknat, atau adzab.
Kaum Muslimin Rahimahullah.
Taubat secara bahasa mempunyai arti kembali. Sedang secara syar`i adalah kembalinya seorang hamba kepada Allah dengan meminta ampun atas segala dosa-dosa yang telah ia lakukan dengan janji yang sungguh sungguh untuk tidak mengulangi perbuatan dosa tersebut di waktu yang akan datang, dan menggantinya perbuatan dosa tersebut dengan menjalankan amal-amal soleh yang bisa menambah mendekatkan dirinya kepada Allah.
Seorang tabiin Imam al-Kalbi – rahimahullah – mengatakan tentang taubat: “ menucapkan istighfar dengan mulut, penyesalan dengan hati, dan meninggalkan dosa dengan anggota badan, dan bertekat untuk tidak kembali berbuat dosa.
Lalu Kapan Harus bertaubat?
Taubat dari dosa harus dilaksakan segera dan tidak boleh ditunda-tunda.Karena penundaan bertaubat merupakan indikasi ketidak seriusan seseorang dalam bertaubat. Disamping itu penundan dari taubat sangat membayakan jiwa seseorang, bisa saja ia meninggal denga tiba –tiba sebelum ia sempat untuk bertaubat. Inilah kenapa Allah dalam surat Ali Imron 133 Allah berkalam:
قال الله تعالى: ﴿وَسَارِعُوٓاْ إِلَىٰ مَغۡفِرَةٖ مِّن رَّبِّكُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلۡأَرۡضُ أُعِدَّتۡ لِلۡمُتَّقِينَ ١٣٣﴾ [سورة آل عمران: 133]
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (Ali Imran:133).
Kita perhatikan dalam ayat ini, Allah menggunakan kata ( وَسَارِعُوا ) yang artinya bersegera, kemudian kata (مَغْفِرَةٍ) menggunakan redaksi kata nakiroh atau kata yang masih bersifat umum belum jelas. Ini memberikan salah satu isyarat bagi kita, bahwa kita semua diperintahkan untuk bersegera, bercepat-cepat menggapai sebuah maghfiroh atau ampunan yang mana belum tentu kita gapai, karena bisa saja kita lebih dahulu dipanggil Allah sebelum sempat bertaubat dan mendapatkan ampunan dari Allah. Karena pada hakikatnya semuanya yang ada didunia ini, termasuk hidup mati kita adalah milik Allah, oleh karena itu empat ayat sebelum ayat ini, tepatnya ayat ke 129 dijelaskan bahwa”:
قال الله تعالى: ) وَلِلَّهِ مَا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِي ٱلۡأَرۡضِۚ يَغۡفِرُ لِمَن يَشَآءُ وَيُعَذِّبُ مَن يَشَآءُۚ وَٱللَّهُ غَفُورٞ رَّحِيمٞ ١٢٩ ((سورة آل عمران : 129)
Kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan yang ada di bumi. Dia esame ampun kepada siapa yang Dia kehendaki; Dia menyiksa siapa yang Dia kehendaki; dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Ali Imran:129)
Dalam ayat lain Allah, menjelaskan bahwa taubat seseorang akan diterima oleh Allah subhanahuwata`ala, adalah taubatnya orang yang bersegera bertaubat, dan tidak menunda –nundanya, karena dalam menunda itu terdapat ketidakseriusan. Allah berkalam dalam surah an-Nisa` : 17
قال الله تعالى: )إِنَّمَا ٱلتَّوۡبَةُ عَلَى ٱللَّهِ لِلَّذِينَ يَعۡمَلُونَ ٱلسُّوٓءَ بِجَهَٰلَةٖ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِن قَرِيبٖ فَأُوْلَٰٓئِكَ يَتُوبُ ٱللَّهُ عَلَيۡهِمۡۗ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمٗا( [سورة النساء: 17]
Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. ( An Nisaa’:17(. Diriwayatkan dari ibnu Abbas, bahwa maksud dari kata ( يَتُوبُونَ مِنْ قَرِيبٍ ; yang kemudian mereka bertaubat dengan segera), adalah sebelum seseorang dalam keadan sakit atau sebelum meninggal.
Ma`asyiral Muslimin Rahimakumullah.
Taubat yang selayaknya dilakukan seorang hamba Allah yang ikhlas adalah dengan taubat yang tidak setengah-setengah.Benar-benar sebagai taubat nasuha, atau taubat yang sungguh-sungguh.Karena itu, ada tiga syarat untuk taubat nasuha, yaitu:
Pertama, menyesali secara serius kesalahan masa lalu, harus ada perasaan bersalah, bahkan merasa jijik/ merasa kotor ketika mengingat masa lalu yang buruk.
Kedua: mencabut lepas secara total saat ini juga semua perbuatan buruk yang bertentangan dengan agama.
Ketiga: meniatkan dengan sungguh-sungguh (komitmen yang keras) untuk tidak kembali ke masa lalu yang buruk. Namun, apabila dasa atau kesalahan tersebut berhubungan dengan hak-hak manusia maka, selain tiga syarat tersebut, harus ditambah syarat
Keempat, yaitu: Meminta maaf atau minta ridha (halal) di atas dosa-dosa dengan manusia (orang yang bersangkutan) atau membayar gantirugi atau memulangkan barang yang telah diambil itu.
Dengan demikian inti dari taubat nasuha adalah bertaubat dari dosa yang diperbuatnya saat ini dan menyesal atas dosa-dosa yang dilakukannya di masa lalu dan brejanji untuk tidak melakukannya lagi di masa medatang. Apabila dosa atau kesalahan tersebut terhadap bani Adam (sesama manusia), maka caranya adalah dengan meminta maaf kepadanya. Rasulullah pernah ditanya oleh seorang sahabat, “Apakah penyesalan itu taubat ?”, “Ya”, kata Rasulullah (H.R. Ibnu Majah). Amr bin Ala pernah mengatakan: “Taubat Nasuha adalah apabila kamu membenci perbuatan dosa sebagaimana kamu pernah mencintainya”.
بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم وهدانا وإياكم إلى صراط مستقيم ونفعني وإياكم بالآيات والذكر الحكيم. أقول قولي هذا واستغفر الله لي ولكم ولسائر المسلمين. فاستغفروه وتوبوا عليه إنه هو الغفور الرحيم.
Khutbah Kedua
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على سيد الأنبياء و إمام المرسلين وعلى آله وصحابته ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين أما بعد: فيا أيها الناس اتقوا الله وحافظوا على الطاعة وحضور الجمعة والجماعة. قال الله تعالى : { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ } (الجمعة : 9). وقال أيضا: { إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا }
فاعلموا أن الله أمركم بأمر بدأ فيه بنفسه و ثنى بملائكته المسبحة بقدسه و ثلث بكم أيها المسلمون فقال عز من قائل إن الله و ملائكته يصلون على النبي يأيها الذين آمنوا صلوا عليه و سلموا تسليما. اللهم صل و سلم على نبينا محمد و عل آله و صحابته و من اهتدى بهديه و استن بسنته إلى يوم الدين. ثم اللهم ارض عن الخلفاء الراشدين المهديين أبي بكر و عمر و عثمان و علي و على بقية الصحابة و التابعين و تابع التابعين و علينا معهم برحمتك ي أرحم الرحمين.
اللهم إنا نسألك بكل اسم هو لك سميت به نفسك أو أنزلته في كتابك أو علمته أحدا من خلقك أو استأثرته في علم الغيب عندك أن تجعل القرآن ربيع قلوبنا و نور صدورنا و جلاء أحزاننا و ذهاب همومنا و غمومنا
اللهم اغفر للمسلمين و المسلمات و المؤمين و المؤمنات الأحياء منهم و الأموات.
اللهم أعز الإسلام و المسلمين و أهلك الكفرة و المشركين و دمر أعداءك أعداء الدين
اللهم أصلح لنا ديننا الذي هو عصمة أمرنا و أصلح لنا دنيانا التي فيها معاشنا و أصلح لنا آخرتنا التي إليها معادنا و اجعل اللهم حياتنا زيادة لنا في كل خير و اجعل الموت راحة لنا من كل شر
اللهم أعنا على ذكرك و شكرك و حسن عبادتك
اللهم إنا نسألك الهدى و التقى و العفاف و الغنى و حسن الخاتمة
اللهم اغفر لنا و اوالدينا و ارحمهم كما ربونا صغارا
ربنا هب لنا من أزواجنا و ذرياتنا قرة أعين و احعلنا للمتقين إماما ربنا لا تزغ قلوبنا بعد إذ هديتنا و هب لنا من لدنك رحمة إنك أنت الوهاب ربنا آتنا في الدنيا حسنة و في الآخرة حسنة و قنا عذاب النار عباد الله إن الله يأمركم بالعدل و الإحسان و إيتاء ذى القربى و ينهى عن الفحشاء و المنكر و البغي يعظكم لعلكم تذكرون فاذكروا الله العظيم يذكركم و اسألوه من فضله يعطكم و لذكر الله أكبر و الله يعلم ما تصنعون.