Apakah Mengetahui Waktu Gerhana Matahari dan Bulan Termasuk Ilmu Gaib?
Klasifikasi
- Iman Kepada Allah << Iman << Akidah
- Shalat Gerhana << Shalat Sunah << Shalat << Ibadah << Fikih
Full Description
Apakah Mengetahui Waktu Gerhana Matahari dan Bulan Termasuk Ilmu Gaib?
]Indonesia – Indonesian – [ إندونيسي
Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa
Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali
Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad
2011 - 1432
﴿ هل معرفة توقيت الكسوف والخسوف من علم الغيب؟ ﴾
« باللغة الإندونيسية »
اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء
ترجمة: محمد إقبال أحمد غزالي
مراجعة: أبو زياد إيكو هاريانتو
2011 - 1432
Apakah Mengetahui Waktu Gerhana Matahari dan Bulan Termasuk Ilmu Gaib ?
Pertanyaan : Kami telah membaca surat kabar ‘al-Madinah’ edisi 5402 pada tanggal 4/3/1402 H bahwa akan terjadi gerhana bulan total di hari Sabtu depan. Gerhana akan terjadi dari jam 20.30 malam dan berakhir secara berangsur di hari Ahad setelah tengah malam selama 38 menit. Dan bulan keluar dari bayangan bumi pada jam 1 lewat 37 menit pagi hari. Kenyataan terjadi seperti yang disebutkan..bagaimana komentar antum?
Jawaban : Terkadang bisa diketahui waktu terjadinya gerhana bulan dan matahari lewat jalur perhitungan perjalanan bintang, dan demikian pula diketahui kondisi gerhananya secara total atau sebagian, dan tidak aneh dalam hal itu, karena bukan termasuk perkara gaib bagi setiap orang, namun termasuk ilmu gaib bagi orang yang tidak mengetahui perhitungan perjalanan bintang-bintang. Dan bukan termasuk ilmu gaib bagi orang yang mengetahui ilmu tersebut, karena ia bisa mengetahuinya dengan sebab yang biasa, yaitu dengan ilmu Falak. Hal itu tidak meniadakan keadaan gerhana matahari dan bulan termasuk ayat dari ayat-ayat Allah Shubhanahu wa ta’alla yang mengancam hamba-hamba -Nya agar kembali kepada Rabb mereka dan istiqamah atas taatnya kepada Allah Shubhanahu wa ta’alla. Akan tetapi tidak boleh mempercayai dan mengamalkan perkataan mereka, karena mereka bisa keliru. Sesungguhnya yang jadi pegangan adalah melihat gerhana, berdasarkan sabda Nabi Muhammad Shalallhu’alihi wa salllam:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللّهِ, لاَيَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ وَلكِنَّ اللهَ يُرْسِلُهُمَا يُخَوِّفُ بِهِمَا عِبَادَهُ, فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذلِكَ فَصَلُّوْا وَادْعُوْا حَتَّى يُكْشَفَ مَا ِبكُمْ) رواه البخاري ومسلم
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : ‘Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dan tanda-tanda (kekuasaan) Allah Shubhanahu wa ta’alla, kedua gerhana tidak terjadi karena kematian seseorang dan tidak karena kematiannya. Akan tetapi Allah Shubhanahu wa ta’alla mengutusnya untuk menakuti hamba-hamba -Nya. Apabila kamu melihat hal itu maka shalatlah dan berdoa hingga terbuka sesuatu yang ada padamu. ‘[1]
Wabillahit taufiq, semoga shalawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi kita Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa salllam, keluarga dan para sahabatnya.
Fatawa lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa (8/322).
[1] HR. al-Bukhari 1040, 1063 dan Muslim 901, 915 dengan lafazh-lafazh yang berdekatan.