PAGAR DIRI
Klasifikasi
Full Description
PAGAR DIRI
( باللغة الإندونيسية )
Disusun Oleh:
Erwandi Tarmizi
Murajaah :
Eko Haryanto Abu Ziyad
حصن النفس
إعداد:
إيرواندي ترمذي
مراجعة:
إيكو هارينتو أبوزيد
Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
المكتب التعاوني للدعوة وتوعية الجاليات بالربوة بمدينة الرياض
1429 – 2008
PAGAR DIRI
Manusia secara naluriah tidak ingin terkena musibah, diantara bencana yang menimpa manusia adalah gangguan roh halus, sihir dan lain-lain.
Dikarenakan gangguan seperti diatas tidak dapat diperhitungan secara kasat mata, maka orang-orangpun mencari alternatif pencegahan diluar akal sehat, diantaranya ada yang menaruh besi tapak kaki kuda di angin-angin pintu masuk, ada yang menaruh sesajen dan lain-lain.
Padahal pencegahan di atas adalah pencegahan yang berbau syirik, tidak dibenarkan oleh islam. Lalu timbul pertanyaan, kalau islam melarang hal tersebut, apakah islam memberikan solusi menghadapi gangguan di atas?
Jawabannya,"Pasti"!
Sebelum memaparkan pagar diri islami, berikut ini ada suatu kisah nyata:
"Ada seorang pemuda yang istiqamah yang selalu mendakwahi orang kampung dan sekitarnya untuk kembali kepada Allah, ia sering berceramah, berdakwah mendakwahi manusia untuk bertauhid yang benar dan akidah yang murni, ia sering menegur agar orang –orang tidak mendatangi tukang sihir, ia menjelaskan bahwa sihir salah satu bentuk kekafiran, dan tukang sihir adalah orang jahat yang memusuhi Allah dan Rasul-Nya.
Di kampungnya ada seorang tukang sihir yang tersohor, apabila seorang pemuda akan menikah selalu mendatangi tukang sihir ini, seraya berkata,"Aku akan menikah pada hari ini, apa yang tuan inginkan? Maka si tukang sihir meminta sejumlah harta, dan pemuda tersebut memberikannya tanpa ragu-ragu, kalau tidak maka balasannya, si tukang sihir akan membuat sihir rabath, sehingga ia tidak mampu menggauli istrinya pada malam pengantin, jika ini yang terjadi maka pengantin baru tersebut mendatangi si tukang sihir untuk diobati, dan si tukang sihir akan meminta bayaran dua kali lipat. Dan pemuda alim itu sering menghujat si tukang sihir tersohor di dengan terang-terangan, dalam setiap ceramahnya di atas mimbar dan dalam setiap pertemuan ia menyebutkan nama si tukang sihir dan melarang orang-orang mendatanginya, pemuda tersebut masih lajang dan belum menikah, orang-orang menanti-nanti saatnya pemuda tersebut menikah untuk melihat apa yang akan dilakukan tukang sihir terhadapnya, apakah pemuda istqamah
yang alim ini kuasa membentengi dirinya dari serangan tukang sihir ?
Tibalah saatnya si pemuda akan menikah, sebelum ia menjadi pengantin ia mendatangiku, dan mengisahkan kepada apa yang selama ini ia lakukan, seraya berkata,"Tukang sihir tersebut mengancamku dan orang-orang kampung menunggu-nunggu siapa gerangan yang akan keluar sebagai pemenang, bagaimana pendapat syeikh? Apakah tuan bisa memberiku perlindungan diri terhadap sihir, karena aku yakin tukang sihir tersebut akan mengerahkan seluruh kemampuannya dan ia akan membuat sihir yang paling ampuh karena aku sering meremehkannya di hadapan orang-orang".
Aku (penulis) berkata kepadanya, "Ya, insya Allah aku sanggup akan tetapi dengan satu syarat".
Ia berkata, "Apa itu?",
Aku berkata, "Engkau harus mengutus seseorang kepada tukang sihir tersebut, lalu Engkau katakan kepadanya, "Aku akan menikah pada hari ini dan aku menantangmu, jika Engkau mampu lakukanlah sihir yang Engkau inginkan dan jika Engkau tidak mampu panggillah siapapun tukang sihir yang Engkau duga bisa membantumu" dan umumkan tantanganmu kepada orang banyak".
Si pemuda berkata dengan ragu, "Apakah tuan yakin dengan apa yang tuan ucapkan?",
Aku berkata, "Ya, aku yakin bahwa kemenangan berpihak kepada orang yang beriman dan sesungguhnya kehinaan dan kekalahan berpihak kepada orang yang bejat".
Benar, si pemuda mengutus kepada tukang sihir tersebut seorang untuk menyampaikan tantangannya agar tukang sihir membuat apapun jenis sihirnya dan pemuda memberitahukan hari pernikahannya. Orang-orang tidak sabar menanti hari tersebut.
Aku (penulis) memberikan kepada pemuda tersebut beberapa pertahanan diri yang akan kujelaskan nanti, insya Allah.
Tibalah hari yang dinanti-nanti dan si pemuda menikah serta melewati malam pengantin barunya tanpa ada gangguan dari sihir dan makar dukun sakti tersebut. Orang-orang pun heran dan kagum, peristiwa ini menunjukkan kemenangan akidah yang benar dan bukti nyata bahwa pemeluknya tetap tegar, Allah melindungi mereka menghadapi orang-orang jahat sehingga Pemuda ini naik pamornya di hadapan istri, keluarganya dan orang kampungnya, sebaliknya pamor tukang sihir memudar di mata masyarakat. Allahu Akbar walillah ilhamd sesungguhnya kemenangan tersebut berasal dari Allah.
Inilah Bentuk-Bentuk Pagar Diri Tersebut :
Pagar Diri I
Ambil tujuh biji korma Ajwa (korma Nabi) lalu makan di waktu pagi, jika memungkinkan korma 'Ajwa tersebut yang berasal dari Madinah Munawwarah, dan jika tidak memungkinkan tidak mengapa korma Ajwa dari daerah manapun jua. Khasiatnya seperti yang disabdakan Nabi shallallahu `alaihi wa sallam
Siapa yang memakan tujuh biji korma Ajwa di waktu pagi maka pada hari tersebut racun dan segala bentuk sihir tidak akan membinasakannya
Pagar Diri II
Wudhu
Sesungguhnya sihir tidak akan berpengaruh pada seorang muslim yang selalu menjaga wudhu, karena seorang muslim yang berwudhu dijaga oleh para malaikat atas perintah Allah Azza Wajalla. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu `anhuma bahwa Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda,
"Bersihkanlah tubuhmu (wudhu) niscaya Allah akan membersihkan (jiwamu), sesungguhnya tidak seorang hambapun yang tidur dalam keadaan berwudhu melainkan ada bersamanya seorang malaikat dekat dari jasadnya (menjaga) setiap saat berlalu malaikat tersebut berdoa, "Ya Allah ampunilah hambamu ini karena sesungguhnya ia tidur dalam keadaan suci (berwudhu)".
Pagar Diri III
Selalu Melakukan Shalat Berjamaah
Selalu melakukan shalat berjamaah membuat seorang muslim aman dari gangguan syaitan, sebaliknya melalaikan shalat berjamaah berarti memberi kesempatan kepada syaitan untuk menguasai dirinya dan bila syaitan telah menguasai dirinya maka orang itu terkena kerasukan syaitan atau sihir, atau selainnya dari hal-hal yang mampu dilakukan oleh syaitan.
Diriwayatkan oleh Abu Darda radhiyallahu `anhu, ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda,
"Bila ada tiga orang dalam suatu kampung atau di padang pasir dan mereka tidak melakukan shalat berjamaah maka syaitan akan menguasai mereka oleh karena itu lakukanlah shalat berjamaah karena sesungguhnya serigala memakan domba yang berpisah dari jamaah (rombongan)".
Pagar Diri IV
Shalat Malam
Siapa yang ingin membuat pagar diri terhadap sihir maka lakukanlah shalat di malam hari walaupun sedikit dan jangan melalaikannya karena hal tersebut menyebabkan syaitan dapat menguasai manusia dan bila syaitan menguasaimu engkau akan menjadi lahan subur untuk terkena sihir.
Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu `anhu, ia berkata, "Disebutkan seorang laki-laki kepada Nabi shallallahu `alaihi wa sallam bahwa ia tidur hingga waktu shalat subuh, ia tidak melakukan shalat malam, lalu Nabi shallallahu `alaihi wa sallam bersabda, Lelaki tersebut telinganya telah dikencingi syaitan
Said bin Mansur meriwayatkan dari Ibnu Umar radhiyallahu `anhuma, ia berkata, "Seorang laki-laki yang bangun di waktu pagi dan tidak sempat melakukan shalat witir, maka ia bangun di waktu pagi dengan keadaan di kepalanya ada 70 hasta tali kekang".
Pagar Diri V
Membaca Doa Setiap Kali Masuk WC
Syaitan selalu memanfaatkan kesempatan saat seorang muslim berada di tempat kotor ini untuk menguasai manusia tersebut karena tempat ini merupakan rumah dan tempat tinggal syaitan. Salah seorang jin telah mengabariku bahwa ia masuk ke dalam tubuh seorang manusia karena manusia tersebut tidak membaca doa saat masuk ke WC sehingga jin tersebut dapat menguasainya dan masuk ke dalam tubuhnya, akan tetapi Allah memberi pertolongan kepadaku sehingga aku berhasil menyuruh jin itu kelaur dari tubuh manusia tersebut, Wa Alhamdulillah. Salah seorang jin berkata kepadaku, "Sesungguhnya Allah telah memberikan kepada kalian senjata yang ampun yang dapat kalian gunakan untuk menangkal kami, akan tetapi kalian tidak menggunakannya",
Aku berkata, "Apa itu?", Jin berkata, "Yaitu doa-doa yang diriwayatkan dari Nabi saw."
Sungguh diriwayatkan dari Nabi shallallahu `alaihi wa sallam hadist shalih bahwa beliau apabila masuk ke WC bersabda,
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ الخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ
"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari gangguan jin laki-laki dan perempuan."
Pagar Diri VI
Membaca Ta'awuz Ketika Memulai Shalat
Diriwayatkan dari Zubair bin Muth'im menjawab radhiyallahu `anhu ia melihat Nabi shallallahu `alaihi wa sallam shalat membaca,
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً (x 3 ) أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ مِنْ نَفْخِهِ وَنَفْثِهِ وَهَمْزِهِ
"Allah Maha Besar, segala puji milik Allah, Maha Suci Allah di waktu pagi dan petang, aku berlindung kepada Allah dari syaitan yang terkutuk." Kesombongan, rayuan dan penyakit gila serta kesurupan yang disebabkan oleh syaitan.
Disadur dari buku: Assharim albattar fii attashaddhi lissaharat al asyraar
Pagar Diri VII
Pagar Diri Khusus Untuk Wanita Di Malam Pengantin
Di malam pengantin setelah akad nikah selesai, suami meletakkan telapak tangan kanannya di kening istri seraya membaca:
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا جُبِلَتْهَا عَلَيْهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جُبِلَتْهَا عَلَيْهِ
"Ya Allah aku memohon kepada-Mu, kebaikannya, dan kebaikan yang Engkau ciptakan pada nya, dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatannya dan kejahatan yang ada pada nya." HR. Abu Daud, Albani menshahihkan
Pagar Diri VIII
Mengawali Rumah Tangga Baru Dengan Shalat
Abdullah bin Mas`ud radhiyallahu `anhu berkata,"apabila engkau bersama istri pada malam pengantin maka suruh dia menjadi makmum shalat, dan engkau menjadi imam, lakukanlah shalat dua rakaat, setelah itu bacalah doa berikut,
اللَّهُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْ أَهْلِيْ، وَبَارِكْ لَهُمْ فِيَّ، اللَّهُمَّ اجْمَعْ بَيْنَنَا مَا جَمَعْتَ بِخَيْرٍ، وَفَرِّقْ بَيْنَنَا إِذَا فَرَّقْتَ إِلَى خَيْرٍ
"Ya Allah, berilah aku keberkahan karena istriku, dan berilah istriku keberkahan karena aku, ya, Allah ! satukanlah kami dalam kebaikan, dan jika Engkau memisahkan kami maka pisahkanlah kepada kebaikan." HR. Thabrani, Albani menshahihkan.
Pagar Diri IX
Pagar Diri Diri Saat Bersenggama
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu `anhu bahwa Nabi shallallahu `alaihi wa sallam bersabda,"Apabila salah seorang diantara kalian akan menggauli istrinya, lalu membaca doa,"
بِسْمِ اللهِ اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبْ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
"Bismillah, ya Allah! Jauhkanlah kami dari syaitan, dan jauhkan keturunan kami dari syaitan."
Maka jika Allah memberinya rezki dari hubungan tersebut seorang anak, maka anak itu tidak akan diganggu syaitan." HR.Bukhari-Muslim
Seorang jin yang baru masuk Islam dan telah bertaubat, menceritakan kepadaku bahwa dahulu ia selalu ikut serta bersenggama dengan istri orang yang terkena sihir disaat ia menggauli istrinya, karena orang tersebut tidak membaca doa di atas.
Subhanallah, ternyata kita (orang Islam) mempunyai perbendaharaan yang berharga, namun sering kita tidak tahu nilainya.
Pagar Diri X
Berwudhu` sebelum tidur, lalu membaca ayat Kursy dan berzikir hingga rasa kantuk datang, karena sebuah hadis yang shahih diriwayatkan dari Abi Hurairah radhiyallahu `anhu, ia berkata,"Siapa yang membaca ayat Kursy sebelum tidur, Allah akan mengutus seorang malaikat untuk menjaganya dan dia tidak akan dihampiri syaitan hingga waktu pagi," lalu Nabi shallallahu `alaihi wa sallam membenarkan perkataan Abu Hurairah yang didengar dari salah seorang jin seraya bersabda,"Jin tersebut telah berkata jujur kepadamu, walau sebenarnya dia adalah makhluk yang suka berdusta." HR.Bukhari
Pagar Diri XI
Membaca zikir berikut setelah shalat shubuh:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
"Tidak ada tuhan yang berhak disembah, kecuali Allah Yang Maha Esa, Tidak ada serikat bagi-Nya, seluruh kerajaan dan pujian milik-Nya, dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu." (dibaca 100X)
Dalam sebuah hadist shahih yang diriwayatkan dari Nabi shallallahu `alaihi wa sallam, beliau bersabda, "barang siapa yang mengamalkannya dalam satu hari, pahalanya sama dengan memerdekakan sepuluh orang budak, dituliskan untuknya seratus kebajikan, dihapuskan darinya seratus kesalahan, dan di hari tersebut dia terjaga dari gangguan syaitan hingga petang, dan tidak ada orang yang lebih baik darinya kecuali orang yang mengamalkan lebih banyak darinya." HR.Bukhari-Muslim.
Pagar Diri XII
Ketika masuk masjid bacalah doa:
أَعُوْذُ بِاللهِ الْعَظِيْمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمْ وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
"Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung, Yang memiliki Wajah Yang Mulia, Kerajaan yang awal mula, dari godaan syaitan yang terkutuk."
Sebuah hadist shahih yang diriwayatkan dari Nabi shallallahu `alaihi wa sallam, beliau bersabda,"Barang siapa yang membaca doa di atas, syaitan akan berkata,"orang ini terpelihara dari (gangguan)ku sepanjang hari." HR. Abu Daud, An Nawawi menghasankannya .
Pagar Diri XIII
Bacalah doa di waktu pagi dan petang sebanyak tiga kali:
بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِيْ الْأَرْضِ وَلاَ فِيْ السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Bismillahillazi laa yadhurru ma`aismihi syai`un fil ardhi wa la fiissama` wahuwassamiiul `aliim
"Dengan nama Allah yang tidak suatu mudharatpun dilangit maupun di bumi melainkan dengan izin-Nya, Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." HR. Tirmizi, hadist ini hasan gharib shahih.
Pagar Diri XIV
Saat keluar rumah bacalah doa:
بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ
"Dengan nama Allah, aku serahkan diriku kepada-Nya, tiada daya dan upaya kecuali dengan izin Allah."
Bila anda membaca doa ini akan dikatakan kepadamu, "Engkau dijaga, dipelihara, dituntun (menuju jalan hidayah) dan syaitan akan menjauh darimu," lalu dikatakan kepada syaitan yang lain,"Engkau tidak bisa berbuat apa-apa terhadap orang yang yang telah dituntun, dijaga dan dipelihara." HR. Abu Daud dan Tirmiz i , hadist ini hasan shahih.
Pagar Diri XV
Bacalah di waktu pagi dan petang doa:
أََعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
A`uzuubi kalimatillahittaammati min syarri ma khalak
Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk.. HR.Muslim.
Pertahanan (pagar) diri yang telah kami sebutkan diatas berguna membentengi diri dari dari seluruh bentuk sihir secara umum, dan khususnya sihir rabath, bila diamalkan dengan penuh keyakinan, kesungguhan dan keikhlasan.