×
Kisah berdasarkan hadits Rasulallah Shalallahu ’alaihi wa sallam yang diriwayatkan oleh Samurah bin Jundub radhiyallahu ’ahnu, beliau berkata: "Adalah Rasulallahu Shalallahu ’alaihi wa sallam pernah berkata kepada kami: "Sesungguhnya tadi malam telah datang padaku dua orang, keduanya berkata padaku; ’Mari pergi’. Maka sayapun pergi bersama keduanya, kemudian kami mendatangi ada seseorang yang sedang tiduran, dan yang satunya berdiri memegang batu besar, setelah itu batu tersebut dia pukulkan kekepalanya sendiri, sehingga batu tersebut menghancurkan kepalanya, lalu ia mengambil batu lain, tidaklah dirinya kembali melainkan kepala yang tadi telah hancur kembali seperti semula, kemudian ia melakukan seperti tadi berulang-ulang…

    Mimpi Yang Dilihat Oleh Nabi Shalallahu'alaihi wasallam

    ] Indonesia – Indonesian – [ إندونيسي

    Abu Ishaq al-Huwaini al-Atsari

    Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah

    Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

    2013 - 1434

    رؤية رءاها النبي صلى الله عليه وسلم

    « باللغة الإندونيسية »

    أبو اسحاق الحويني الأثري

    ترجمة: عارف هداية الله

    مراجعة: أبو زياد إيكو هاريانتو

    2013 - 1434

    Mimpi Yang Dilihat Oleh Nabi Shalallahu'alaihi wasallam

    Dari Samurah bin Jundub radhiyallahu 'ahnu, beliau berkata: "Adalah Rasulallahu Shalallahu 'alaihi wa sallam seringkali mengatakan kepada para sahabatnya: "Apakah ada salah seorang diantara kalian yang bermimpi?. Maka beliau bercerita kepada orang yang Allah Shubhanahu wa ta'alla kehendaki untuk mendengarkannya.

    Pada suatu hari beliau pernah berkata kepada kami: "Sesungguhnya tadi malam telah datang padaku dua orang, keduanya berkata padaku; 'Mari pergi'. Maka sayapun pergi bersama keduanya, kemudian kami mendatangi ada seseorang yang sedang tiduran, dan yang satunya berdiri memegang batu besar, setelah itu batu tersebut dia pukulkan kekepalanya sendiri, sehingga batu tersebut menghancurkan kepalanya, lalu ia mengambil batu lain, tidaklah dirinya kembali melainkan kepala yang tadi telah hancur kembali seperti semula, kemudian ia melakukan seperti tadi berulang-ulang.

    Maka saya menjadi penasaran, siapa gerangan orang ini, lalu saya tanyakan kepada kedua malaikat yang membawaku tersebut: "Maha Suci Allah, Siapakah orang ini? Namun keduanya menyuruhku pergi; 'Mari kita pergi'. Lalu kitapun pergi meninggalkan orang tersebut.

    Selanjutnya kami mendatangi seorang yang diikat tengkuknya, sedangkan ada seorang lagi yang berdiri diatasnya memegang anjing dari besi, tiba-tiba ia mendatangi sebelah wajahnya lalu menggigit mulut, hidung dan mata sampai ketengkuknya, setelah itu ia pindah kesebelahnya lagi dan melakukan hal yang sama seperti yang tadi, tidaklah ia pindah dan menggigit sisi yang sebelahnya melainkan yang sebelahnya lagi sudah kembali seperti semula. Dan hal itu dilakukan berulang-ulang.

    Maka saya pun keheranan lalu saya tanyakan: "Maha Suci Allah! Siapakah kedua orang ini? Kedua malaikat yang membawaku mengatakan; 'Mari kita pergi'. Kami pun pergi meninggalkan mereka.

    Setelah itu kami mendatangi sebuah tungku besar, yang didalamnya terdengar keributan serta suara gaduh yang sangat. Lalu kamipun menengok kedalamnya, maka saya lihat disana ada kaum lelaki dan wanita yang bertelanjang tidak tertutupi kain sedikitpun, tiba-tiba datang api menyambar dari bawah mereka, sehingga apabila api tersebut membakar tubuh mereka terdengar kegaduhan dan hiruk pikuk luar biasa.

    Maka saya tanyakan: "Siapakah mereka itu? Keduanya menjawa: 'Mari kita pergi'. Kitapun pergi meninggalkan mereka, lalu kami mendatangi sebuah sungai, -Rawi mengatakan; 'Seakan-akan beliau mengatakan; 'Sungai yang berwarna merah seperti darah'-. Dan disungai tersebut ada seseorang yang sedang berenang, namun ketika telah sampai ditepian, disana telah menunggu sekelompok kaum yang semuanya memegang batu yang sangat banyak, dan apabila orang tersebut sampai ke tepian, dengan cepat mereka melemparkan batu tersebut padanya. Diapun akhirnya berenang lagi ketengah sungai, lalu setelah itu ia mencoba ketepian lagi. Maka tiap kali dia mencoba kembali ketepian, setiap itu pula mulutnya dilempari dengan batu.

    Maka saya tanyakan pada keduanya: "Siapakah mereka itu? Keduanya menjawab: 'Mari kita pergi'. Kami akhirnya pergi meninggalkan mereka. Dan kami mendatangi seseorang yang sangat buruk rupanya, berada disisinya api yang menyala-nyala dan membakar setiap yang ada disekitarnya. Maka saya tanyakan pada keduanya: "Siapakah orang ini? Namun keduanya menjawab; 'Mari kita pergi'.

    Selanjutnya kamipun pergi meninggalkan orang tersebut, lalu kami tiba pada sebuah taman yang luas, disekelilingnya hijau seperti musim semi, maka saya jumpai disisi taman tersebut ada seorang laki-laki yang sangat tinggi, sampai-sampai saya tidak bisa melihat kepalanya yang menjulang tinggi kelangit. Dan disekitar orang tersebut banyak sekali anak-anak yang tidak pernah aku lihat sebelumnya.

    Maka saya tanyakan padanya; 'Siapakah orang itu? Keduanya menjawab; 'Mari kita pergi'. Kami lalu pergi meninggalkannya, kemudian kami mendatangi sebuah kemah yang sangat besar, yang tidak pernah saya melihat kemah sedemikian besarnya, dan betapa indahnya.

    Keduanya menyuruhku; 'Masuklah kedalamnya'. Maka kamipun masuk kedalamnya, lalu disana kami menjumpai sebuah kota yang dibangun dengan batu yang terbuat dari emas dan perak. Lalu kami mendatangi pintu kota tersebut dan meminta supaya dibukakan, maka pintupun dibuka untuk kami, kami masuk. Didalam kami bertemu dengan para lelaki yang setengah tubuhnya sangat indah, yang belum pernah kalian lihat sepertinya. Dan setengahnya lagi sangat buruk, yang tidak pernah kalian lihat sebelumnya.

    Lalu kedua malaikat yang membawaku tersebut berkata pada mereka; 'Pergilah kalian kesungai tersebut! Dan saya lihat ada sungai yang sangat panjang, mengalir didalamnya air yang sangat bening. Kemudian merekapun pergi kesungai tersebut dan menceburkan dirinya, lalu kembali mendatangi kami. Sungguh, rupa jelek yang ada pada mereka telah hilang, dan berubah menjadi wajah-wajah yang sangat indah.

    Keduanya mengatakan padaku; 'Ini namanya surga Adn, dan disana ada rumahmu'. Keduanya menunjuk kearah rumah tersebut. Maka saya melihat disana ada sebuah istana megah yang berwarna putih. Keduanya menegaskan lagi padaku; 'Itulah rumahmu'. Saya katakan padanya; 'Semoga Allah Shubhanahu wa ta'alla memberkahi kalian berdua. Kalau demikian biarkan aku masuk kedalamnya'. Adapun sekarang, maka belum waktunya, jawab keduanya.

    Lalu saya katakan padanya: 'Sesungguhnya saya beberapa waktu yang lalu melihat dalam mimpi sesuatu yang sangat menakjubkan, dan benar sudah, inilah yang sekarang saya lihat'.

    Keduanya berkata: 'Sekarang saatnya kami beritahu peristiwa-peristiwa yang baru saja kamu lihat. Adapun laki-laki pertama yang kamu lihat yaitu orang yang menghancurkan kepalanya sendiri dengan batu, dia adalah orang yang membaca al-Qur'an namun mengabaikan isinya. Dan ketika datang waktu sholat dia tidur.

    Sedangkan orang kedua yang kamu lihat, yang mencakar-cakar wajah, hidung dan matanya sampai tengkuk, sehingga terkelupas kulitnya. Dia adalah orang yang pergi dari rumah (mencari nafkah) namun dengan cara berdusta pada orang lain.

    Adapun kaum lelaki dan wanita yang telanjang, yang berada di tungku besar, maka mereka adalah para pezina.

    Sedangkan orang yang kamu lihat sedang berenang, lalu dilempari batu ketika sampai ditepian, dia adalah pemakan riba.

    Adapun orang yang berwajah beringas yang berada disisi api yang menjilat-jilat serta membakar segala yang ada disekitarnya. Sesungguhnya dia adalah malaikat penjaga Jahanam.

    Sedangkan orang tinggi yang berada disebuah taman, dia adalah Ibrahim. Adapun anak-anak yang ada disekitarnya adalah setiap bayi yang lahir diatas fitrah. Di dalam salah satu riwayat al-Burqani disebutkan; "Dia adalah bayi yang dilahirkan diatas fitrah". Maka sebagian Sahabat ada yang bertanya pada beliau: "Ya Rasulallah, apakah anak-anak orang musyrik ikut didalamnya? Beliau menjawab; 'Dan anak-anaknya orang musyrik'.

    Sedangkan kaum yang sebelah tubuhnya indah dan sebelahnya lagi buruk, maka mereka adalah orang-orang yang beramal dengan mencampur aduk antara kebaikan dan kejelekan, dan Allah telah mengampuni mereka".

    Hadits ini Shahih, dikeluarkan oleh Imam Bukhari dan Ahmad.