<ul></ul><div class="ltr start"><div class="ltr start"><p class="ltr center" id="p1">Hukum Memakai Kurtah</p><p class="ltr center" id="p2"><span class="c2">(Rok Ketat)</span></p><p class="ltr center" id="p3">Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh</p><p class="ltr center" id="p4">Dinukil dari Buku Kumpulan Fatwa Untuk Wanita Muslimah <span class="c2">(hal. 842-843)</span></p><p class="ltr center" id="p5">Disusun oleh : Amin bin Yahya al-Wazzan</p><p class="ltr center" id="p6">Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali</p><p class="ltr center" id="p7">Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad</p><p class="ltr center" id="p8">2012 - 1433</p></div><b class="ltr start"><span class="ltr start"></span></b><div class="ltr start"><p class="rtl center" id="p9">﴿ حكم لباس الكرتة ﴾</p><p class="ltr center" id="p10"><span dir="rtl"><span class="c3">« باللغة الإندونيسية »</span></span></p><p class="rtl center" id="p11">الشيخ محمد بن إبراهيم آل الشيخ</p><p class="rtl center" id="p12">مقتبسة من كتاب فتاوى الجامعة للمرأة المسلمة : <span class="c2">(ص:842-843)</span></p><p class="rtl center" id="p13">ترجمة: محمد إقبال أحمد غزالي</p><p class="rtl center" id="p14">مراجعة: أبو زياد إيكو هاريانتو</p><p class="ltr center" id="p15">2012 - 1433</p></div><b class="ltr start"><span class="ltr start"></span></b><div class="ltr start"><p class="ltr center" id="p16">Hukum Memakai Kurtah</p><p class="ltr justify" id="p17">Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh ditanya: Pakaian wanita yang dijahit dengan jahitan kurtah, apakah halal atau haram?</p><p class="ltr justify" id="p18">Jawaban: Yang nampak dari pertanyaan Anda, bahwa Anda ingin mengetahui hukum wanita memakai pakaian yang dikenal di masa sekarang dengan nama ‘kurtah’<a id="ref_1" class="anchor"></a><a href="#note_1" name="r_1" class="fnote">[<span>1</span>]</a>. Apabila ini yang dimaksudkan maka hukumnya tidak boleh berdasarkan hadits dalam shahih Muslim, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,<span class="c6"> beliau bersabda:</span></p><p class="rtl justify" id="p19">قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: <span class="c2">((صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ مِنْ أُمَّتِي لَمْ أَرَهُمَا بَعْدُ: نِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مَائِلاَتٌ مُمِيْلاَتٌ عَلَى رُؤُوْسِهِنَّ مِثْلُ أَسْنِمَةِ الْبُخْتِ لَايَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَيَجِدْنَا رِيْحَهَا وَرِجَالٌ مَعَهُ سِيَاطٌ مِثْلُ أَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُوْنَ بِهَا عِبَادَ اللّهِ )</span>) <span class="c5">[ رواه مسلم ]</span></p><p class="ltr justify" id="p20"><span class="c1">“Ada dua golongan penghuni neraka dari umatku yang belum kulihat: wanita-wanita yang berpakaian <span class="c2">(namun seperti)</span> telanjang, berlenggang lenggok, di atas kepala mereka seperti ponok unta, mereka tidak masuk surga dan tidak mencium aroma surga, dan laki-laki yang bersamanya ada cemeti seperti ekor sapi, mereka memukul hamba-hamba Allah dengannya.”</span></p><p class="ltr justify" id="p21">Sabdanya: ‘kaasiyaat ‘ariyaat’ ditafsirkan dengan memakai busana yang tidak menutupinya, pada hakikatnya ia adalah telanjang, seperti memakai baju tipis yang menggambarkan kulitnya dan pakaian sempit yang menampakkan lekuk-lekuk tubuhnya seperti pinggul, dua penggelangan dan semisal yang demikian itu. Sesungguhnya pakaian wanita adalah yang menutupinya, yang tidak menampakkan tubuhnya dan tidak pula bentuk anggota tubuhnya karena pakaiannya tebal dan longgar.</p><p class="ltr justify" id="p22">Ini dari satu sisi, dan dari sisi lainnya adalah menyerupai pakaian wanita Prancis,<span class="c6"> dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:</span></p><p class="rtl justify" id="p23">قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: <span class="c2">(( مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ )</span>)</p><p class="ltr justify" id="p24"><span class="c1">“Siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk golongan mereka.”</span></p><p class="ltr justify" id="p25">Dan sabdanya:</p><p class="rtl justify" id="p26">قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: <span class="c2">(( لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا )</span>)</p><p class="ltr justify" id="p27"><span class="c1">“Bukan termasuk golongan kami siapa yang menyerupai selain kami.”</span></p><p class="ltr justify" id="p28">Banyak sekali hadits-hadits yang senada dengan kedua hadits ini. Maka pakaian yang merupakan ciri khas orang-orang kafir maka umat Islam dilarang darinya. Hal itu ditunjukkan oleh hadits dalam Shahihain,<span class="c6"> dari Umar bin Khathab radhiyallahu ‘anhu bahwa ia menulis surat kepada kaum muslimin yang menetap/tinggal di negeri Persia:</span> ‘Jauhilah kenikmatan dan pakaian seperti orang-orang syirik.<span class="c6">’ Dan Imam Ahmad meriwayatkan dalam musnadnya dengan isnad yang shahih dan bunyinya:</span> ‘Tinggalkanlah kenikmatan dan pakaian kaum ‘ajam <span class="c2">(non arab/muslim)</span>’.<span class="c6"> Dan ia meriwayatkan pula dalam kitab Zuhud dengan isnad yang shahih dan bunyinya:</span> ‘Jauhilah pakaian kaum ‘ajam <span class="c2">(non arab/muslim)</span> dan kenikmatannya.<span class="c6">’ Ibnu Aqil rahimahullah berkata:</span> ‘Larangan menyerupai bangsa ajam adalah larangan haram.<span class="c6">’ Syaikhul Islam Abul Abbas Ibnu Taimiyah berkata:</span> Menyerupai/meniru orang kafir dilarang secara ijma’.<a id="ref_2" class="anchor"></a><a href="#note_2" name="r_2" class="fnote">[<span>2</span>]</a></p></div><div class="ltr start"><div class="ltr start"><p class="ltr start" id="p29"><a id="note_1" class="anchor"></a><a href="#ref_1" name="n_1" class="fnote_ref">[<span>1</span>]</a> Rok yang diukur atau dipakai dengan bentuk tertentu yang sangat sempit.</p></div><div class="ltr start"><p class="ltr start" id="p30"><a id="note_2" class="anchor"></a><a href="#ref_2" name="n_2" class="fnote_ref">[<span>2</span>]</a> Fatawa dan rasail Syaikh Muhammad bin Ibrahim 2/166.</p></div></div></div>