×
Dalam kehidupan terkadang kita merasakan bisikan yang mengarah kepada kesesatan i’tiqad, demikian pula saat beribadah. Bagaimanakah solusinya? Fatwa ini menjelaskan tentang metode dan kiat-kiat untuk menghilangkan was-was dan bisikan syetan.

Cara Menolak Waswas dan Bisikan Syetan

﴿ كيفية دفع الوساوس والهواجس ﴾

] Indonesia – Indonesian – [ إندونيسي

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah

Terjemah :Muhammad Iqbal A.Gazali

Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

2010 - 1431

﴿ كيفية دفع الوساوس والهواجس ﴾

« باللغة الإندونيسية »

الشيخ محمد بن صالح العثيمين - رحمه الله -

ترجمة: محمد إقبال أحمد غزالي

مراجعة: أبو زياد إيكو هاريانتو

2010 - 1431

بسم الله الرحمن الرحيم

Cara Menolak Waswas dan Bisikan Syetan

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah

Pertanyaan: Ada seorang lelaki yang telah diberi hidayah oleh Allah Subhanahuwata'alla dan ia telah merasakan manisnya iman. Allah Subhanahuwata'alla telah memberikan kepadanya pemahaman dan mengerti ayat-ayat-Nya. Kemudian kondisinya berbalik 180 derajat, ia kehilangan manisnya iman, banyak mendapatkan was-was dan bisikan syetan. Di antaranya ia mengatakan suatu ucapan yang dapat menjadikannya kafir. Ia tidak senang dengan kondisi seperti itu. Apakah yang harus dia lakukan hingga bisa kembali seperti semula?

Jawaban: Allah Subhanahuwata'alla dengan hikmah-Nya, tidaklah menurunkan penyakit kecuali menurunkan pula obatnya, baik perkara yang bersifat maknawi maupun kejiwaan, Allah Subhanahuwata'alla menurunkan pula obatnya. Apakah obatnya?

Obatnya yaitu: Para sahabat mengadu kepada Nabi Muhammad Salallahu'alaihi wassalam tentang apa yang mereka dapati di dalam jiwa mereka ( tentang keraguan dalam masalah aqidah) yang seandainya mereka jatuh dari langit itu lebih baik daripada mereka mengadukan hal tersebut kepada Rasulullah ﷺ‬. Maka Beliau menyuruh agar mereka berhenti dari hal itu dan berlindung kepada Allah Subhanahuwata'alla dari godaan syetan yang terkutuk. Nabi Muhammad Salallahu'alaihi wassalam bersabda:

قال رسول الله e : (يَأْتِي الشَّيْطَانُ أَحَدَكُمْ فَيَقُوْلُ: مَنْ خَلَقَ كَذَا؟ مَنْ خَلَقَ كَذَا؟ حَتَّى يَقُوْلُ: مَنْ خَلَقَ رَبَّكَ؟ فَإِذَا بَلَغَهُ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللهِ وَلْيَنْتَهِ)

Rasulullah Salallahu'alaihi wassalam bersabda: "Syetan datang kepada salah seorang darimu lalu berkata: siapakah yang menciptakan seperti ini? Siapa yang menciptakan seperti ini? Sampai ia berkata: Siapakah yang menciptakan Rabb-mu? Apabila sampai kepadanya maka hendaklah ia berlindung kepada Allah Subhanahuwata'alla dan berhenti."[1]

Maksudnya berlindung kepada Allah Subhanahuwata'alla dari gangguan syetan yang terkutuk dan berpaling dari bisikan mereka secara menyeluruh. Begitu pula terhadap al-Khaliq (Yang Maha Pencipta), dan dalam ibadah: Seseorang berwudhu secara sempurna, kemudian syetan berkata kepadanya: wudhu belum sempurna. Kemudian ia mengulangi wudhunya, lalu syetan berkata lagi: belum sempurna. Ia kembali mengulang wudhunya dan begitulah seterusnya. Dan obat dari was-was ini semua adalah segera berhenti mengulanginya, lalu engkau berlindung kepada Allah Subhanahuwata'alla dan berhenti, lalu katakan: Apabila engkau berwudhu pertama kali, jika terlintas dalam hatimu bahwa engkau belum berwudhu, katakanlah: aku sudah berwudhu. Janganlah engkau mengulang wudhumu dan jangan engkau hiraukan perasaan tersebut.

Jadi, saudara yang telah mendapat petunjuk iman ini, merasakan manisnya iman dan bertambah darinya, kemudian ia mendapat rasa was-was, kami katakan kepadanya: bergembiralah, sesungguhnya ini adalah kenyataan iman dan syetan tidak datang kepadamu dengan was-was ini kecuali untuk menghalangimu dari iman, maka berlindunglah kepada Allah Subhanahuwata'alla dan berhenti, serta janganlah engkau hiraukan.

Dikatakan kepada Ibnu Abbas Radiallahu'anhu: Sesungguhnya kaum yahudi berkata: kami tidak pernah mendapatkan rasa was-was dalam shalat kami. Ibnu Abbas Radiallahu'anhu berkata: 'Mereka benar, apakah yang bisa diperbuat syetan terhadap hati yang hancur/runtuh.'[2] Hati kaum nashrani dan yahudi sudah hancur/runtuh, apakah mungkin syetan datang untuk merusaknya, sedangkan ia sudah runtuh? Syetan hanya mendatangi bangunan yang berdiri tegak untuk diruntuhkan. Adapun bangunan yang hancur, maka syetan tidak mendatanginya. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kali manusia bertambah imannya kepada Allah Subhanahuwata'alla, syetan terus berusaha menguasainya dengan was-was dan obatnya adalah berlindung kepada -Nya dan berhenti.

Saya katakan kepada saudara penanya: bergembiralah dengan kebaikan, selama engkau melawan was-was ini, berlindung kepada Allah Subhanahuwata'alla dari godaan syetan yang terkutuk dan berpalinglah darinya, maka ia tidak bisa membahayakanmu, insya Allah

Syaikh al-Utsaimin – Majmu Durus Fatawal Haramil Makki (3/380-382).

[1] HR. al-Bukhari 3276 dan ini adalah lafazhnya, dan Muslim 134 dan dalam satu riwayatnya: Maka apabila ia mendapatkan sesuatu dari hal itu maka hendaklah ia berkata: 'Aku beriman kepada Allah I.'

[2] Majmu' Fatawa Syaikhul Islam 22/609, dan al-Wabil karya Ibnul Qayyim hal 41.