×
Buku ini berisi tentang nasehat atau cara berdo’a yang mustajab serta penjelasan hal-hal yang menyebabkan do’a tertolak

Agar Do'a Anda Mustajab

Hakikat dan Jenis-jenis Do'a

Saudaraku kaum muslimin…

Sesungguhnya nikmat Allah kepada hamba-Nya sangatlah banyak tak terhitung jumlahnya. Dan nikmat tersebut turun kepada para hamba-Nya setiap pagi dan petang. Dan diantara nikmat-Nya yang sangat agung adalah panggilan Allah kepada hamba-Nya agar berdo'a kepada-Nya, dengan janji bahwa Allah akan mengijabah do'anya dan mengabulkan permintaannya….

}وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ{

" Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". ( Qs. Ghafir : 60 ).

Sangat indah permisalan yang dikatakan oleh Muwarriq Al'ijliy rahimahullah ketika menggambarkan kondisi seorang mukmin saat berdo'a, ia berkata : " Aku tidak temukan permisalan bagi seorang mukmin kecuali seperti seorang lelaki di tengah lautan dan ia di atas sebatang kayu lalu ia berdo'a : Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku…ia berharap Allah ﷻ‬ menyelamatkannya " !.

Apa yang dimkasud dengan do'a ?

Para ulama berkata : Do'a adalah menampakkan kerendahan diri kepada Allah dengan mengajukan permintaan, mengharap kebaikan yang ada di sisi-Nya, mengharap pengabulan do'a, dan selamat dari hal yang mengkhawatirkan.

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata : " Meminta apa yang bermanfaat bagi yang berdo'a itu sendiri dan meminta dibukakan jalan dari kesempitan atau dilepaskan darinya ".

Jenis-jenis do'a

Do'a terbagi dua :

1 – Do'a ibadah

2 – Do'a masalah.

Doa ibadah adalah do'a yang menyeluruh bagi semua bentuk taqarrub baik bersifat lahir maupun batin.

Do'a masalah adalah do'a yang dipanjatkan seseorang berupa memohon kebaikan atau menghilangkan keburukan.

Syaikh Abdurrhaman As-Sa'di rahimahullah berkata : " Semua ayat yang ada dalam Al-Qur'an yang berkaitan dengan perintah berdo'a kepada Allah I dan larangan berdo'a kepada selain Allah serta pujian kepada orang yang berdo'a, mencakup do'a masalah dan do'a ibadah".

Ini adalah kaidah yang sangat bermanfaat; karena kebanyakan orang memahami kata " do'a " hanya sebatas do'a masalah saja dan tidak tahu bahwa semua jenis ibadah masuk dalam kata do'a. Kesalahfahaman ini membawa mereka kepada perkara yang lebih buruk. Karena ayat-ayat jelas-jelas mengandung pengertian do'a masalah dan do'a ibadah.

Imam Ibnul Qayyim memberikan isyaratnya bahwa do'a masalah dan do'a ibadah saling berkaitan tidak terpisah satu sama lainnya. Setiap do'a ibadah berkonsekwensi pada do'a masalah dan semua do'a masalah mengandung do'a ibadah.

Saudaraku kaum muslimin…

Berdo'a kepada Allah adalah obat bagi hati dan kebahagian di dunia dan akhirat. Maka tidak heran orang yang tahu tentang ini berobat dengan do'a…dan orang-orang yang bertakwa selalu melazimkannya.

Tidakkah kau lihat Allah mencela banyak kaum dalam Al-Qur'an karena mereka enggan berdo'a kepada-Nya, enggan merendahkan diri kepada-Nya, dan menyebut mereka sebagai orang-orang yang berhati keras. Allah I berfirman :

}فَلَوْلَا إِذْ جَاءَهُمْ بَأْسُنَا تَضَرَّعُوا وَلَكِنْ قَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ{

" Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras, dan syaitanpun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan ". (Qs. Al-An'am : 43 ).

Abdullah Al-Anthaqi rahimahullah berkata : " Obat hati ada 5 ( lima ) perkara : duduk bersama orang-orang shalih, membaca Al-Qur'an, mengosongkan perut dari makanan haram, shalat malam dan berdo'a dengan rendah diri pada waktu shubuh ".

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata : " Do'a termasuk obat yang paling mujarab, karena do'a musuh bala bencana, menghadangnya dan mengobatinya, menghalangi turunnya dan menghilangkannya atau meringankannya, dan do'a adalah senjata orang yang beriman ".

Saudaraku kaum muslimin…

Hal teragung dalam do'a adalah engkau berbicara kepada Raja semua Raja yang tidak ada satu pun yang serupa dengan Dia, yang di tangan-Nya kerajaan segala sesuatu. Tidak ada seorangpun yang bisa mengahalangimu dari berdo'a kepada-Nya, juga tidak ada perantara, dan tidak ada yang menghalangi suaramu…maka jadikanlah do'a mu kepada Allah ta'ala sebagai jalan menuju rahmat-Nya yang meliputi segala sesuatu.

Diantara keutamaan do'a

Saudaraku kaum muslimin…

Andai tidak ada keutamaan dalam do'a selain kedekatanmu dengan Allah I maka itu sudah cukup; akan tetapi do'a memiliki keutamaan dan keberkahan yang sangat banyak. Dan keutamaan yang pertama didapatkan adalah kesehatan jiwa bagi yang berdo'a.

Syaikhul isalam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata : " Jika seorang hamba berdo'a kepada Tuhannya agar dikabulkan permintaanya dan dihilangkan dari keburukan, maka Allah akan menjadikannya beriman kepada-Nya, mencintai-Nya, mengenal-Nya, mengesakan-Nya, berharap kepada-Nya, memberikannya hati yang hidup dan meneranginya dengan cahaya iman yang mana bisa jadi lebih bermanfaat baginya daripada apa yang dia minta jika do'anya termasuk kenikmatan dunia".

Berdo'a merupakan wujud nyata melaksanakan perintah Allah I.

Orang yang berdo'a adalah orang yang menjalankan perintah Allah I. Allah berfirman :

}وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ{

" Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". ( Qs. Ghafir : 60 ).

Do'a merupakan bentuk ibadah.

Dalam berdo'a ada bentuk perwujudan ibadah ( penghambaan ) kepada Allah ta'ala yang merupakan tujuan yang sangat agung. Rasulullah e bersabda :

الدعاء هو العبادة

" Do'a adalah ibadah". ([1])

Do'a merupakan ibadah yang dicintai Allah I

Orang yang berdo'a maka ia sedang mendekat kepada Allah dengan amal yang dicintai-Nya dan sangat mulia di hadapan-Nya. Rasulullah e bersabda :

ليس شيء أكرم على الله عز وجل من الدعاء.

" Tidak ada sesuatu yang paling mulia terhadap Allah selain do'a ".([2])

Az-Zubaidi rahimahullah berkata : " Karena do'a merupakan sikap mulia hamba terhadap Allah karena do'a munjukkan kekuasaan Allah I dan kelemahan orang yang berdo'a ".

Do'a merupakan sebab lapangnya dada.

Dalam do'a ada obat dan penawar yang menyembuhkan penyakit di dada; duka, nestapa, kesedihan dan kesempitan. Dan dalam do'a yang ma'tsur dari Nabi terdapat do'a-do'a yang bisa membantu menghilangkan kesempitan dada dan kesedihan.

Hasil do'a dijamin pasti didapatkan.

Siapa yang memperbanyak do'a kepada Allah I akan memetik buahnya, itu pasti. Baik di dunia maupun di akhirat.

Nabi bersabda :

ما من مسلم يدعو ليس بإثم ولا بقطيعة رحم إلا أعطاه الله إحدى ثلاث: إما أن يعجل له دعوته، وإما أن يدخرها له في الآخرة، وإما أن يدفع عنه من السوء مثلها» قال: إذا نكثر! قال: الله أكبر

" Tidaklah seorang muslim berdo'a, tidak mengandung dosa dan tidak untuk memutuskan silaturrahim, maka Allah pasti mengabulkannya dengan 3 ( tiga ) kemungkinan : dikabulkan di dunia, atau disimpan untuknya di akhirat, atau dihindarkan darinya keburukan setara dengan do'anya. Berkata salah seorang sahabat : kalau begitu kita memperbanyak do'a ! Rasulullah menjawab : Allah Maha Besar ". ([3])

Do'a dapat menolak bala, sebelum turunnya dan sesudahnya.

Ini keutamaan yang sangat agung yang banyak sekali orang lupa dengan hal ini.

Rasulullah e bersabda :

من فُتح له منكم باب الدعاء فتحت له أبواب الرحمة، وما سئل الله شيئًا يعطى أحب إليه من أن يُسأل العافية؛ إن الدعاء ينفع مما نزل ومما لم ينزل؛ فعليكم عباد الله بالدعاء

" Barangsiapa dibukakan untuknya pintu do'a maka dibukakan untuknya pintu rahmat, dan tidaklah Allah dimintai sesuatu yang lebih ia cintai untuk diberikan daripada permintaan 'afiat. Sesungguhnya do'a berguna untuk suatu berukuan yang telah menimpa dan yang belum menimpa. Maka wajib bagi kalian untuk berdo'a ".([4])

Do'a adalah sebab keteguhan dan kemenangan dari musuh.

Allah I berfirman :

}وَلَمَّا بَرَزُوا لِجَالُوتَ وَجُنُودِهِ قَالُوا رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ{ فكان عندها النصر و الظفر: }فَهَزَمُوهُمْ بِإِذْنِ اللهِ وَقَتَلَ دَاوُدُ جَالُوتَ{

" Tatkala Jalut dan tentaranya telah nampak oleh mereka, merekapun (Thalut dan tentaranya) berdoa: "Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir". (Qs. Al-Baqarah : 250).

Dan Thalut pun pun meraih kemenangan.

" Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan (dalam peperangan itu) Daud membunuh Jalut ". (Qs. Al-Baqarah : 251).

Do'a adalah senjata orang yang terzhalimi.

Do'a adalah senjata orang yang terzhalimi..dan menolong orang yang dilanda kesedihan. Dalam wasiat Nabi e kepada Muadz bin Jabal radhiyallahu'anhu ketika diutus ke Yaman, beliau berkata :

" Takutlah dengan do'a orang yang terzhalimi, karena tidak ada penghalang antara dia dengan Allah ". ([5])

Syarat-syarat Do'a.

Saudaraku kaum muslimin…

Do'a yang benar memiliki syarat-syarat yang harus terpenuhi; jika engkau menginginkan do'amu sampai ke langit.

Pertama: Allah ta'ala satu-satunya yang mampu mengijabah do'a.

Ini adalah syarat utama dalam berdo'a. orang yang berdo'a harus tahu bahwa Allah semata yang dapat mengijabah do'a. Jika ia telah memiliki keyakinan demikian, maka menghadaplah kepada Allah dengan hati yang jujur. Merendahkan diri…menghinakan diri.

Allah I berfirman :

}أَمْ مَنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ{

" Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan" . (Qs. AN-Naml : 62 ).

Kedua : Mentauhidkan Allah I dalam berdo'a.

Ini adalah pondasi do'a; yaitu tidak berdo'a kecuali kepada Allah, menyertakan selain Allah dalam do'a adalah syirik ( menyekutukan Allah ).

Begitulah Nabi mengajari Ibnu Abbas radhiyallahu'anhuma. Ini adalah kaidah penting. Mengesakan Allah dalam meminta kepada-Nya merupakan pelajaran bagi umat dan dihimpun dengan kaidah ini.

Rasulullah e berwasiat kepada Ibnu Abbas : " Wahai anak kecil, aku mau mengajarkan kepadamu beberapa kalimat; jagalah Allah niscaya Allah menjagamu, jagalah Allah niscaya engkau mendapati-Nya di depanmu, jika engkau memint mintalah kepada Allah, jika meminta pertolongan minta tolonglah kepada Allah ". ([6])

Ketiga : Bertawassul kepada Allah I dengan cara yang disyari'atkan.

Bertawassaul kepada Allah I dengan tawassul yang syar'I termasuk do'a yang benar. Kita melihat banyak orang keliru dalam bertawassul pepada Allah; baik dengan cara yang bid'ah atau syirik.

Adapun tawassul yang syar'I ada 3 (tiga) jenis :

1) Bertawassul dengan nama dan sifat Allah I.

2) Bertawassul dengan amal shalih.

3) Bertawassul dengan do'a orang shalih I.

Semua jenis tawassul ini berdasarkan dalil dari Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah e juga perbuatan para sahabat radhiyallahu'anhum.

Keempat : Berbaik sangka kepada Allah I.

Seseorang berdo'a kepada Allah I hendaknya berbaik sangka kepada Tuhannya, jangan berdo'a dengan perasaan ragu, karena Allah ta'ala bersama hamba-Nya jika ia berhusnuzhan kepada-Nya.

Dalam hadits Qudsi Allah I berfirman :

أنا عند حسن ظن عبدي بي وأنا معه حيث يذكرني

" Aku dalam persangkaan baik hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku bersama-Nya manakala ia berdzikir kepada-Ku ". ([7])

Karena itu Nabi e menganjurkan agar kita berdo'a dengan prasangka baik kepada Allah I.

Rasulullah e bersabda :

ادعوا الله وأنتم موقنون بالإجابة

" Berdo'alah kalian kepada Allah dengan keyakinan akan diijabah ". ([8])

Kelima : Jangan tergesa-gesa ingin dikabulkan.

Wajib bagi orang yang berdo'a untuk tidak tergesa-gesa ingin dikabulkan. Rasulullah e bersabda :

يُستجاب لأحدكم ما لم يعجل، فيقول: قد دعوت فلم يُستجب لي

" Do'a kalian akan diijabah selama tidak tergesa-gesa, (tergesa-gesa) itu dengan mengatakan : " saya telah berdo'a tapi belum dikabullkan ". ([9])

Ke Enam : Makan makanan yang baik dan halal.

Ini adalah syarat yang penting, sebagian manusia melupakannya ! mereka tidak tahu bahwa sebab ditolaknya do'a karena makanan yang tidak halal. Allah I berfirman :

}إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ{

"Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa". (Qs. Al-Maidah : 27 ).

Sahal bin Abdullah rahimahullah merangkum syarat do'a ini dalam beberapa kalimat ringkas, padat dan berharga yang diharapkan bisa mewujudkan permohonan dan bisa memenuhi keinginan dengan syarat tersebut. Ia berkata : " Syarat do'a ada 7 ( tujuh ) : merendahkan diri, takut, berharap, kontinyu, khusyuk, menyeluruh, dan makanan yang halal ".

Saudaraku kaum muslimin…

Dengan memperhatikan syarat-syarat do'a disertai kesungguhanmu dalam berdo'a dijamin do'amu benar. Jika do'a mu telah benar maka berpeluang besar untuk dikabulkan. Dan jika engkau tambahkan dengan adab-adab do'a dan bebas dari faktor penghalang do'a, maka do'amu akan membuka tirai dan keinginanmu tercapai dan kau pun dalam kenikmatan orang-orang yang diijabah do'anya.

Maka sungguh-sungguhlah mencari tahu syarat-syarat do'a yang mustajab, dan bertekadlah untuk mengamalkannya setelah mengetahuinya.

Adab-adab Do'a

Saudaraku kaum muslimin…

Adab-adab do'a merupakan kunci ajaib bagi terkabulnya do'a. Jika seseorang tidak beradab dalam do'a maka do'anya tidak berarti apa-apa !

Adab-adab ini sangat mempengaruhi terkabulnya do'a. siapa yang tidak beradab dengan adab-adab do'a maka do'anya seperti seorang lelaki yang menghadap seorang Raja di dunia meminta kebaikannya namun tidak mendahuluinya dengan mengucapkan salam, dan tidak berkata baik di hadapannya, akan tetapi mulai dengan menyampaikan kebutuhannya langsung ! maka bayangkanlah orang yang seperti ini perilakunya apakah ia akan berhasil mendapatkan apa yang ia minta ?!

Jika kau memahami hal ini, maka ketahuilah bahwa Allah lebih berhak dan lebih utama untuk disikapi dengan adab yang baik oleh hamba-Nya. Dengan berada di hadapan-Nya dengan hati yang hina dan menunduk sebelum mulai dengan hati yang meminta dan memohon.

Diantara adab berdo'a yang harus diperhatikan adalah bersimpuh di hadapan-Nya dengan menguntaikan do'a sambil merendahakan diri; memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi e.

Inilah hal pertama kali yang dilakukan, yaitu memuji Allah I, menyanjung-Nya sesuai dengan kedudukan-Nya, lalu menyampaikan shalawat dan salam kepada Nabi e, kemudian menyampaikan permohonan kepada-Nya.

Diriwayatkan dari Fadhalah bin Abid radhiyallahu'anhu, ia berkata : " Ketika Rasulullah e sedang duduk, tiba-tiba datang seorang pria lalu ia shalat, lalu berdo'a : Ya Allah ampuni aku dan rahmati aku. Kemudian Rasulullah berkata : " kamu tergesa-gesa wahai anda yang shalat, jika kamu shalat maka duduklah, lalu pujilah Allah I dengan pujian yang sesuai untuk-Nya lalu bershalawat kepadaku kemudian kamu berdo'a". Fadhalah berkata : Lalu datang pria lain melakukan shalat, kemudian memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi e. Maka Nabi berkata : " Wahai anda yang shalat, berdo'alah, do'amu dikabulkan".([10])

Berwudhu

Wudhu termasuk adab yang baik, sehingga engkau disambut Allah I dalam keadaan suci, siap bermunajat dan memohon kepada-Nya. Dalam hadits Abu Musa Al-Asy'ari radhiyallahu'anhu disebutkan : ketika Nabi akan memohonkan ampun untuk Abid Abu Amir, beliau berwudhu lalu mengangkat kedua tangan-Nya, lalu berdo'a : Ya Allah ampunilah Abid Abu Amir". ([11])

Menghadap kiblat

Menghadap kiblat merupakan simbol kejujuran untuk menghadap dengan jujur. Dan ketika Nabi mendo'akan keburukan untuk kaum kafir Quraisy beliau menghadap kiblat. ([12])

Mengangkat Tangan Ketika berdo'a

Ini merupakan simbol kehinaan, ketundukkan dan kefakiran. Semakin bertambah kebutuhan, semakin tinggi mengangkat tangan dan merendahkan diri. Oleh karena itu mengangkat tangan ketika istisqa (memohon hujan) lebih tinggi karena kebutuhannya sangat besar.

Nabi e bersabda :

إن الله حي كريم يستحي إذا رفع الرجل إليه يديه أن يردهما صفرًا خائبتين

" Sesungguhnya Allah Maha Malu dan Maha Dermawan, malu jika seorang hamba mengangkat kedua tangannya kepada-Nya (berdo'a) lalu kembali dengan tangan kosong, tertipu".([13])

Melakukan amal shalih sebelum berdo'a

Jika seseorang melakukan amal shalih ketika hendak berdo'a seperti shalat, puasa, sedekah, maka itu merupakan adab yang baik yang diharapkan do'anya diijabah. Oleh karena itu do'a setelah shalat fardhu sangat besar kemungkinan diijabah karena setelah melakukan amal shalih.

Menggunakan kata-kata yang baik dan lengkap

Sangat bagus memperbanyak do'a dengan do'a-do'a yang bersumber dari Nabi e, tapi boleh juga jika ingin berdo'a dengan do'a yang ia kehendaki. Namun dalam beberapa kondisi lebih bagus jika mencukupkan dengan do'a-do'a yang berasal dari Nabi e.

Merendahkan suara dalam berdo'a

Orang yang berdo'a sedang berbicara denagn Tuhannya Yang Maha Mulia dan Maha Tinggi. Dia Maha Tinggi mengetahui rahasia dan yang tersembunyi. Karena merendahkan suara merupakan bentuk kehinaan, ketundukkan, dan adab yang baik.

Allah telah memuji Nabi Zakaria karena ia merendahkan suaranya ketika berdo'a. Allah I berfirman :

}ذِكْرُ رَحْمَةِ رَبِّكَ عَبْدَهُ زَكَرِيَّا * إِذْ نَادَى رَبَّهُ نِدَاءً خَفِيًّا{

" (Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhan kamu kepada hamba-Nya, Zakaria. Yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembu". (Qs. Maryam : 2-3 ).

Memilih nama Allah yang sesuai dengan keagungan-Nya

Yakni berdo'a melalui nama-nama Allah yang baik yang ada dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah. Tidak boleh menggunakan nama-nama yang tidak pernah ada dalam Al-Qur'an maupun as-sunnah, atau nama-nama yang dibuat-buat oleh ahli bid'ah dan pengikut hawa nafsu.

Allah I berfirman :

} وَلِلهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا{

" Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu ". (Qs. Al-A'raf : 180 ).

Imam Al-Qurthubi rahimahullah berkata : " Allah menamakan nama-nama-Nya dengan nama-nama yang indah karena indah didengar dan indah dihati. Semua nama-nama-Nya manunjukkan akan keesaan-Nya, kemuliaan-Nya, kemurahan-Nya, dan karunia-Nya".

Saudaraku kaum muslimin…

Itulah petikan berharga dalam adab-adab berdo'a, jadikanlah sebaik-baik kemasan untuk do'amu.

Sebab-sebab Do'a Tidak Dikabulkan

Saudaraku kaum muslimin…

Seorang muslim itu beribadah melalui do'a. Ia berdo'a kepada Allah terus-menerus, dikabulkan ataupun tidak. Mukmin yang jujur tidak berhenti berdo'a karena tidak dikabulkan, ia selalu menghadap Allah I, tidak bosan mengetuk pintu Allah I.

Abu Darda radhiyallahu'anhu berkata : " Angkat tangan kalian dengan iringan do'a sebelum terikat rantai ( di akhirat. Pent. ) ".

Sufyan bin Uyainah rahimahullah : " Sekali-kali Allah tidak menolak seorangpun yang berdo'a, apa yang ia ketahui dalam dirinya dari kekurangan. Karena Allah telah memenuhi permohonan Iblis ketika ia berkata : " Wahai Tuhanku, beri aku tempo hingga hari kebangkitan ". Akan tetapi do'a adalah ibadah sebagaimana ibadah lainnya, memiliki syarat-syarat dan rukun-rukun sebagimana telah saya sebutkan di atas, juga mempunyai penghalang yang menyebabkan do'a tidak terkabul.

Dari dulu hingga sekarang banyak orang bertanya-tanya : " Mengapa do'a kita tidak terkabul ?!

Namun mereka sendiri tidak melakukan introspeksi pada diri mereka. Tidak serius untuk mencari sebab do'a mereka tidak terkabul. Andai mereka mengintrospeksi diri mereka layaknya seorang mukmin yang jujur, pasti mereka akan mencari sebab-sebab tidak dikabulkannya do'a. Akan tetapi jiwa selalu tertarik dengan ketergesaan, menginginkan hak-haknya, dan tidak menginginkan apa yang menjadi kewajibannya ! dan inilah dampak dari penyakit hati.

Sangatlah pantas bagi siapa saja yang mengejar derajat yang tinggi untuk menempa jiwanya dan membersihkannya dari segala kotoran.

Saudaraku kaum muslimin…

Sebab-sebab tidak terkabulnya do'a bermacam-macam. Jika engkau berdo'a kepada Allah I maka harus engkau perhatikan adalah sebagai berikut :

Pertama : Bahwa Allah I adalah Raja seluruh raja.

Ditangan Allah lah kendali segala perkara. Dia melakukan segala sesuatu dalam kerajaan-Nya tanpa ada yang memaksa.

}لَا يُسْأَلُ عَمَّا يَفْعَلُ وَهُمْ يُسْأَلُونَ{

" Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanyai". (Qs. Al-Anbiya : 23 ).

Maka wajib bagi orang yang berdo'a mengetahui hal ini dan jangan tergesa-gesa ingin do'anya cepat terkabul. Jika ia berkeyakinan demikian, maka jiwanya akan selalu baik saat do'anya tidak segera dikabulkan.

Kedua : Bisa jadi terdapat manfaat saat do'a belum diijabah.

Ini merupakan salah satu rahasia do'a yang tidak diketahui banyak orang. Karena hamba sangat lemah dalam mengetahui kemashlahatan dalam mewujudkan harapannya. Ia tidak tahu hikmah Allah dan takdir Tuhannya.

Terkadang, yang lebih mashlahat bagi orang yang berdo'a adalah do'anya lambat dikabulkan atau tidak dikabulkan. Allah I berfirman :

}كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ{

" Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui ".( Qs. Al-Baqarah : 216 ).

Ada riwayat mengabarkan bahwa sebagian para salaf ( generasi pendahulu umat islam ), memohon kepada Allah untuk berperang , lalu ada suara terdengar : " Jika kamu berperang, kamu akan disandra, jika kamu disandra, maka kamu akan ditolong !

Ketiga : Maksiat

Ini adalah penyakit yang paling besar yang menghalangi do'a tidak sampai ke langit. Orang yang banyak mengeluh do'a mereka tidak terkabul karena sebab kemaksiatan .

Umar bin Khatab radhiyallahu'anhu berkata : " Dengan sikap wara' dari perkara yang diharamkan Allah, do'a dan tasbih diterima ".

Sebagian salaf berkata : " Jangan kau perlambat terkabulnya do'a, karena engaku menghalanginya dengan maksiat ".

Kemaskiatan telah menyebar, dan keburukannya bertebaran di setiap tempat, sedangkan pelaku maksiat lalai…tapi ketika musibah menimpa, engkau melihat mereka lari menuju Allah I ! mereka itu seperti orang yang memusuhi seorang Raja di dunia dengan permusuhan yang lama, lalu suatu hari ia meminta kebaikannya ! bagaimana pendapatmu dengan orang seperti itu ? apakah ia akan mendapatkan keinginannya ? tidak, sama sekali tidak akan mendapatkan apa yang ia minta, kecuali jika hubungan telah baik antara dia dan Raja tersebut.

Seperti orang yang tidur di malam hari lalu pada pagi hari terang-terangan bermaksiat kepada Allah ta'ala, lalu ketika ia jatuh dalam kesulitan, ia berharap Allah menjawab do'anya.

Ibrahim bin Adham rahimahullah pernah di tanya : " Kira-kira kenapa, kami berdo'a tapi tidak ijabah pula ?

Ia menjawab : " Karena kalian mengetahui Allah akan tetapi kalian tidak menta'ati-Nya ! kalian mengetahui Rasulullah e akan tetapi kalian tidak mengikuti sunnahnya ! kalian mengetahui Al-Qur'an tapi tidak kalian pelajari ! kalian makan nikmat Allah tapi kalian tidak mensyukurinya ! kalian mengetahui surga tapi kalian tidak memintanya ! kalian mengetahui neraka tapi kalian tidak lari darinya ! kalian mengetahui syetan tapi kalian tidak memeranginya, bahkan kalian bersamanya ! kalian mengetahui kematian tapi kalian tidak mempersiapkan diri untuknya ! kalian menguburkan jenazah tapi kalian tidak mengambil pelajaran darinya ! kalian melupakan aib diri kalian, namun sibuk dengan aib orang lain !".

Ada sebuah kisah : Pada zaman Nabi Musa 'alaihissalam umatnya ditimpa kekeringan yang dahsyat, lalu Nabi keluar bersama Bani Israil untuk beristisqa (meminta hujan). Namun hujan tidak turun juga, sampai tiga kali mereka melakukan istisqa tapi hujan tidak turun juga. Lalu Allah memberi wahyu kepada Nabi Musa : " Sesungguhnya Aku tidak akan menjawab do'amu karena ada orang yang suka mengadu domba diantara kalian ". Lalu Musa berkata : " Wahai Tuhanku, siapakah dia agar kami mengeluarkannya ". Lalu Allah member wahyu : " Wahai Musa, Aku telah melarang kalian dari namimah dan kalian malah melakukannya ?, lalu Musa berkata kepada Bani Israil : " Bertobatlah kalian semua kepda Tuhan kalian dari perbuatan namimah". Maka merekapun bertaubat, kemudian Allah menurunkan hujan lebat kepada mereka.

Saudaraku kaum muslimin…

Takutlah akibat perbuatan maksiat…karena kalian tidak akan pernah bisa mendapatkan sebab yang paling utama untuk do'a yang diijabah daripada meninggalkan maksiat ! maka meninggalkan maksiat adalah pintu bagi do'a yang diijabah.

Waktu dan Tempat Yang Mustajab

Saudaraku kaum muslimin…

Agar engkau dapat meraih do'a yang diijabah, ada waktu dan tempat agar do'a diijabah. Yaitu waktu dan tempat yang utama dan diberkahi…

· Malam Lailatul Qadar

Malam Lailatul qadar adalah malam yang diberkahi.

}إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ{

" Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan".(Qs. Ad-Dikhan : 3).

Dahulu Nabi menyibukkanya untuk shalat malam, menghidupkannya pada sepuluh terkahir bulan Ramadhan.

· Berdo'a Pada Hari Arafah

Hari Arafah adalah hari ampunan, hari pembebasan dari neraka bagi siapa saja yang mendapatkan taufik berada di tempat suci tersebut. Nabi e bersabda :

خير الدعاء دعاء يوم عرفة

" Sebaik-baik do'a adalah do'a pada hari Arafah ". ([14])

· Satu Waktu Pada Hari Jum'at

Yaitu waktu yang dikabarkan Nabi kepada kita bahwasanya do'a ketika itu mustajab. Rasulullah e bersabda :

إن في الجمعة لساعة لا يوافقها مسلم قائم يصلي يسأل الله خيرًا إلا أعطاه إياه. وقال بيده يقللها ويزهدها

" Sesungguhnya pada hari Jum'at itu ada satu waktu, tidak ada seorang muslim yang mendapatinya ketika shalat dan meminta kepada Allah kebaikan melainkan akan Allah berikan kepadanya kebaikan itu ". lalu berkata : berisyarat dengan tangannya waktu itu hanya sebentar". ([15])

Sebagian ulama berbeda pendapat tentang batas waktu ini. Adapun Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah merajihkan dua pendapat dalam kitab Fathul Bari :

Pertama; waktu tersebut antara adzan hingga selesai shalat Jum'at. Kedua ; setelah shalat ashar. Akan tetapi siapa yang berdo'a pada semua waktu di hari Jum'at maka dia berkesempatan besar untuk mendapatkan waktu mustajab tersebut.

· Berdo'a setiap selesai shalat

Ba'da shalat merupakan waktu yang diberkahi, maka sungguh-sungguhlah untuk memanfaatkannya. Rasulullah e pernah di Tanya : " Wahai Rasulullah, kapan waktunya do'a paling didengar ?, beliau menjawab : pada tengah malam dan setelah selesai shalat fardhu ". ([16]) Mujahid rahimahullah berkata : " Sesungguhnya shalat fardhu diwajibkan pada waktu yang terbaik, maka hendaklah kalian berdo'a setelahnya ".

· Berdo'a pada tengah malam dan akhir malam ( dengan melakukan shalat tahajjud ) :

Inilah saatnya orang-orang shalih berlomba menghidupkannya. Seorang hamba menyepi dengan bermunajat kepada Tuhannya tabaroka wata'ala.

Dan waktu yang paling berharga pada malam hari itu adalah sebagaimana yang dikabarkan Nabi e , beliau bersabda :

ينزل ربنا تبارك وتعالى كل ليلة إلى السماء الدنيا حين يبقى ثلث الليل الآخر يقولك من يدعوني فأستجيب له، مَنْ يسألني فأعطيه، من يستغفرني فأغفر له

" Allah turun ke langit dunia pada sepertiga malan terakhir, lalu berfirman : " barangsiapa berdo'a kepada-Ku akan Aku ijabah, dan barangsiapa meminta akan Aku beri, dan barangsiapa memohon ampun akan Aku ampuni ". ([17])

· Berdo'a ketika sujud

Saat sujud adalah saat yang mulia, pada saat sujud seorang hamba lebih dekat dengan Tuhannya tabaroka wata'ala, bermunajat kepada-Nya dengan rendah diri dan hina.

Rasulullah e bersabda :

أقرب ما يكون العبد من ربه وهو ساجد فأكثروا من الدعاء

" Kondisi terdekat seorang hamba dari Allah adalah ketika sujud, maka berdo'alah kalian yang banyak ". ([18])

· Berdo'a setelah wudhu

Ini juga waktu yang utama, karena seseorang telah melakukan keta'atan dan bersih dari hadats, maka sangat besar kemungkinan besar berdo'a saat itu dikabulkan.

Rasulullah e bersabda :

من توضأ فأحسن الوضوء ثم قال: أشهد أن لا إله الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله، اللهم اجعلني من التوابين واجعلني من المتطهرين فتحت له ثمانيةُ أبواب الجنة يدخل من أيها شاء»

" Barangsiapa berwudhu, lalu membaguskan wudhunya kemudian mengucapkan : " aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah jadikan aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang membersihkan diri". Maka dibukakan untuknya 8 (delapan) pintu surga, ia boleh masuk dari pintu mana saja ia mau ". ([19])

· Berdo'a saat puasa dan safar (bepergian)

Orang yang berpuasa memliki do'a yang tidak tertolak saat berbuka…Rasulullah e bersabda :

ثلاث دعوات لا تُرد دعوة الوالد، ودعوة الصائم، ودعوة المسافر

" 3 (tiga) jenis do'a yang tidak tertolak : do'a orang tua, do'a orang yang berpuasa dan do'a orang yang sedang bebepergian ". ([20])

· Berdo'a antara adzan dan iqamat

Juga termasuk waktu yang sangat mulia. Rasulullah e bersabda :

الدعاء لا يُرد بين الأذان والإقامة

" Do'a diantara adzan dan iqamat tidak tertolak ".([21])

· Berdo'a ketika adzan dan ketika turun hujan

Rasulullah e bersabda :

ثنتان ما تُرادان: الدعاء عند النداء، وتحت المطر

" 2 ( dua ) hal yang tidak tertolak : do'a pada saat adzan dan ketika hujan ".([22])

· Berdo'a saat terbangun dari tidur

Rasulullah e bersabda :

من تعار من الليل فقال: لا إله إلا الله وحده لا شريك له، له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير، الحمد لله، وسبحان الله، ولا إله إلا الله، والله أكبر، ولا حول ولا قوة إلا بالله ثم قال: اللهم اغفر لي، أو دعا استجيب له، فإن توضأ وصلى قُبلت صلاته»

" Barangsiapa terbangun dari tidur di malam hari, lalu ia mengucapkan : tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu baginya, baginya lah segala kerajaan dan pujian dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, segala puji bagi Allah, Maha Suci Allah, dan tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Allah Maha Besar, tidak ada daya dan upaya kecuali hanya Allah. Kemudian ia mengucapkan : Ya Allah ampunilah aku, atau ia berdo'a, maka do'anya akan diijabah, jika ia berwudhu lalu shalat, maka shalatnya diterima ". ([23] )

· Berdo'a ditempat-tempat manasik haji

Saudaraku sesama muslim…jika Allah mentakdirkanmu bisa menginjakkan kaki di sebuah negeri yang aman, dimana ada Ka'bah yang mulia dan tempat-tempat manasik haji, maka perbanyaklah do'a dan jangan bosan. Karena disana engkau lebih dekat dengan rahmat Allah.

Manasik tersebut menjadi kemuliaan bagimu; mulai dari Ka'bah yang mulia, juga maqom Ibrahim, Shafa, Marwah dan Zam-zam…

Jika engkau tiba di Mina jangan lupa memperbanyak do'a ketika melempar Jumrah Kubra pada hari Idul Adha, dan Jumrah Sughra dan Wustha pada hari Tasyrik.

Jika engkau tiba di Muzdalifah jangan lupa berdzikir kepada Allah dan banyak berdo'a kepada-Nya di Masy'aril Haram ( di Muzdalifah ).

Saudaraku sesama muslim…

Waktu dan tempat tersebut telah Allah jadikan simbol bagi hamba-Nya. Darinya mereka memperbanyak bekal dunia dan akhirat. Orang yang terlarang sebenarnya adalah orang yang menyia-nyiakan kesempatan itu dan lalai dari pemberian Allah tersebut .

Ruh do'a yang mustajab

Saudaraku kaum muslimin…

Jasad kita ini memiliki ruh yang hidup diantara makhluk hidup. Jika sudah saatnya ruh ini keluar maka kitapun berada di alam kematian. Dan ruh pun tidak berarti lagi bagi jasad, lalu menutupi tanah !

Dan ketahuilah… bahwa do'a juga memiliki ruh agar do'a itu hidup bergerak dengan kehidupan, sehingga naik keatas lalu kembali dengan kabar gembira ijabah kepada orang yang berdo'a.

Saudaraku sesama muslim…

Apakah kamu tahu apa itu ruh do'a yang mustajab ?!

Yaitu menghinakan diri dan mengemis kepada Allah I. Jika kamu mau do'amu sampai ke langit, perhatikanlah kondisimu waktu berdo'a : apakah kamu termasuk orang yang berdo'a dengan berharap..takut..tenang..tunduk..hina..butuh dengan apa yang ada di sisi Allah ta'ala ? atau apakah jika engkau berdo'a : berdo'a dengan hati yang lalai..asal-asalan ?!

Wahai saudaraku…sesungguhnya menghinakan diri, merendahkan diri, dan merasa butuh kepada Allah ketika berdo'a kepada-Nya merupakan fakto yang mujarab agar do'a diijabah.

Sungguh banyak sekali orang yang berdo'a lalai dari hal ini. Ada orang yang berdo'a dengan kata-kata yang hambar yang tidak menunjukkan kerendahan diri atau kehinaan diri ketika berdo'a. Ia lupa kalau ia sedang berbicara kepara Raja semua raja, yang hanya Dia sendiri yang memiliki kemuliaan dan kesombongan.

Abu Hafsh rahimahullah berkata : " sebaik-sebaik tawassul seorang hamba kepada Allah adalah selalu merasa butuh kepada-Nya dalam semua keadaan, selalu mengikuti sunnah dalam segala aspek kehidupannya, dan mencari bekal makanan dengan cara yang halal.

Sebagian ulama berkata : " berdo'alah dengan ungkapan hina dan butuh, jangan dengan bahasa yang bagus dan lancar ".

Saudaraku kaum muslimin…

Sungguh efek menghinakan dan kerendahan diri mempercepat dalam ijabah do'a, mengandung faedah. Dan tidak ada yang mengetahuinya kecuali orang yang pernah mencobanya. Inilah diantara contoh yang menjelaskan bahwa pengaruh menghinakan diri dihadapan Allah terhadap do'a mustajab tidak meleset.

Ada riwayat mengatakan : Umat manusia pada zaman Nabi Dawud 'alaihissalam, lalu mereka memilih 3 ulama, lalu mereka keluar meminta hujan…

Lalu salah seorang ulama itu berkata : Ya Allah sesungguhnya engkau berfirman dalam kitab Taurat-Mu agar kami memaafkan orang yang menzhalimi kami, sesugguhnya kami telah menzhalimi diri kami, maka maafkanlah kami.

Ulama kedua berkata : Ya Allah sesungguhnya engkau berfirman dalam Taurat-Mu agar kami membebaskan budak-budak kami, sesungguhnya kami budak-budak-Mu maka bebaskanlah kami.

Ulama ketiga berkata : Ya Allah sesungguhnya Engkau berfirman dalam Taurat-Mu agar kami tidak mengusir orang miskin jika mereka berada di depan pintu rumah kami, Ya Allah sesungguhnya kami fakir kepada-Mu, kami berdiri di depan pintu-Mu, janganlah Engkau tolak do'a kami. Maka merekapun diberi hujan.

Dan pada zaman Abdurrahman khalifah ketiga Bani Umayyah di Andalus, pernah terjadi kemarau , lalu khalifah mengajak manusia untuk beristisqa.

Ketika itu hakimnya adalah Mundzir bin Sa'id rahimahullah, khalifah mengutus seseorang untuk memintanya untuk keluar bersama rakyat untuk melakukan shalat istisqa. Ketika utusan itu sampai kehadapan Mundzir, ia berkata kepada utusan itu : " Ketika kamu pergi dari hadapan khalifah, bagaimana kondisinya ? utusan itu berkata : ketija saya meninggalkannya beliau sedang turun dari ranjangnya dan tidur di tanah ! lalu Mundzir berkata : bergembiralah kalian, karena jika penguasa bumi menghinakan diri, maka penguasa langit akan menyayangi !

Lalu ia keluar bersama masyarakat melakukan istisqa, kemudian hujanpun turun.

Saudaraku kaum muslimin…

Oleh karena itu, do'a yang paling diijabah adalah yang mengandung kerendahan diri, kehinaan diri, yang mengakui kesalahan.

Jika engkau mau tahu sebuah do'a yang mengcakup sifat-sifat di atas tersebut, maka Nabi telah memberikan pengarahan kepadamu dalam sabdanya :

دعوة ذي النون إذا دعا وهو في بطن الحوت: لا إله إلا أنت سبحانك إني كنت من الظالمين، فإنه لم يدع بها رجل مسلم في شيء قط إلا استجاب الله له

"Do'a Dzun Nuun ( Nabi Yunus ) ketika dalam perut ikan besar adalah : " Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau, Maha Suci Engkau, Sesungguhnya kau termasuk orang-orang yang zhalim". Sungguh, tidak ada seorang muslim pun berdo'a dengan do'a ini dalam suatu perkara, melainkan Allah akan mengijabah do'anya ".([24])

Mari kita simak baik-baik sebuah kisah yang diceritakan oleh Imam Ibnu Al-Jauzi tentang dirinya, kisah ini adalah pengalaman nyata seorang ulama yang sangat luas ilmunya dalam masalah ini…

Imam Ibnu Al-jauzi rahmahullah berkata : " Saya dihadapkan kepada sebuah tugas yang sangat perlu untuk dimohonkan kepada Allah azza wajalla, maka saya mengambil tugas tersebut, lalu aku mengajak sebagian orang-orang shalih untuk berdo'a bersamaku, lalu aku melihat adanya tanda-tanda do'a dikabulkan, lalu aku berkata pada diriku : ini karena do'a mereka bukan karena do'amu".

Lalu aku berkata pada jiwaku : adapun aku maka aku tahu dosa-dosaku dan kelalaianku yang menghalangi do'a namun bisa saja aku yang diijabah do'anya karena orang yang berdo'a tersebut orang shalih dan bersih sepanjang pengetahuanku ; sedangkan aku sedih karena kelalaianku, dan dia senang dengan prilakunya. Mungkin saja mengakui kelalaian diri lebih berhasil dalam berdo'a yaitu kelalaian diriku dengan memohon karunia bukan karena amal ibadah kita. Jika aku memohon dengan kaki yang nestapa mengakui dosa-dosa sambil aku berkata : berikan kepadaku kemurahanmu, maka tidak ada permintaan yang lebih aman dari itu. Dan barangkali engkau melihat pada orang itu kebaikan amalnya, akan tetapi ternyata penghalang bagi do'anya.

Saudaraku kaum muslimin…

Dari kisah di atas kita tahu bagaimana orang-orang shalih bersikap wara' dan rendah hati. Sikap tersebut merupakan kebiasaan generasi pendahulu dari umat ini radhiyallahu'anhum ; yakni mengakui kelalaian diri dan tidak konsisten dengan amal-amal shalih, atau mereka merasa sombong dengan amalan itu. Dan karakter seperti ini tidak ditemukan kecuali pada kaum yang memiliki jiwa yang tinggi cita-citanya dan derajatnya dan mereka mengejar kedudukan tersebut.

Tidak ada ungkapan yang lebih pas daripada perkataan Abu Bakar As-Shiddiq radhiyallahu'anhu : " Jika ada yang berseru pada hari kiamat : Wahai manusia, masuklah kalian ke surga kecuali satu, saya yakin hanya saya yang satu itu "!!.

Dan Umar bin Khatab dialah gunung yang tegar di bumi iman dan keta'atan, baginya sama saja antara orang alim dan orang jahil, meskipun begitu ia tetap mengaku dirinya banyak kelalaian !! padahal kelalaian apa ?

Saudaraku kaum muslimin…

Jika engkau berdo'a kepada Tuhanmu Yang Maha Tinggi, maka berdo'alah dengan perkataan yang menghinakan diri, merendahkan diri, dan kemisikinan…layaknya do'a hamba yang butuh terhadap apa yang ada di sisi Allah ta'ala…

Butuh karunia dan kebaikan-Nya..mengakui dosa-dosanya..merendah seperti merendahnya orang yang bersalah..maka fahamilah baik-baik perkara ini karena merupakan rahasia do'a yang mustajab namun kebanyakan orang tidak mengetahuinya; waspadalah jangan sampai lalai !

Cara agar do'a diijabah

Saudaraku kaum muslimin…

Mari kita sama-sama menyimak sebab-sebab dan faktor-faktor do'a mustajab. Jangan lupa jaga hatimu agar tetap bersamamu, karena kita bukan dalam perjalanan yang ditempuh oleh kaki atau jasad lainnya, akan tetapi perjalanan ini ditempuh dengan hati.

Pertama : Engkau menginginkan do'a diijabah, maka berdo'alah dengan penuh keyakinan terhadap apa yang ada di sisi Allah I, dengan berhuznuzhan kepada-Nya.

Rasulullah e bersabda :

ادعوا الله وأنتم موقنون بالإجابة واعلموا أن الله لا يستجيب دعاء من قلب غافل لاه»

" Berdo'alah kalian kepada Allah dengan keyakinan bahwa kalian akan diijabah, dan ketahuilah oleh kalian bahwa Allah tidak menjawab do'a orang yang hatinya lalai ".([25])

Kedua : Jika engkau maka hendaklah do'a yang berisi keutamaan, bukan do'a yang mengandung dosa atau memutuskan silaturrahim.

Rasulullah e bersabda :

لا يزال يستجاب للعبد ما لم يدع بإثم أو قطيعة رحم

" Do'a seorang hamba akan senantiasa diijabah selama bukan do'a yang mengandung dosa atau memutuskan silaturrahim ". ([26])

Ketiga : Hendaklah diketahui bahwa diantara faktor do'a yang mustajab adalah kesungguhan seseorang untuk makan dari makanan (sumber ) yang halal, tidak mengisi perutnya dari cara haram atau barang haram. Jika ia telah melakukan hal ini maka akan mendapati do'anya diijabah dan kenyataan yang baik.

Sungguh musibah makanan haram atau syubhat telah merajalela, yang mana hal itu merupakan sebab tertolaknya do'a kebanyakan manusia.

Jangan sekali-kali mengatakan : " saya sudah berdo'a tapi tidak diijabah juga ". Padahal perutnya penuh dengan makanan haram !!.

Bacalah wasiat Nabi e ini :

أيها الناس إن الله طيب لا يقبل إلا طيبًا وإن الله أمر المؤمنين بما أمر به المرسلين فقال: }يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ{ وقال: }يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ{ ثم ذكر الرجل يطيل السفر؛ أشعث أغبر يمد يديه إلى السماء: يا رب يا رب، ومطعمه حرام، ومشربه حرام، وملبسه حرام، وغذي بالحرام، فأنى يستجاب لذلك؟ ([27])

" Wahai manusia ! sesungguhnya Allah baik tidak menerima kecuali yang baik, dan sesungguhnya Allah member perintah kepada orang-orang mukmin sama seperti perintah-Nya kepada para Rasul , Dia befirman : " Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan".([28]) Dan Allah berfirman : " Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu".([29]) Kemudian Rasulullah menceritakan seseorang yang melakukan perjalanan safar

Yusuf bin Asbath rahimahullah berkata : " Kami telah mendengar riwayat bahwa do'a seorang hamba terhalang di langit karena makanan yang buruk ".

Saudaraku kaum muslimin…

Engkau memiliki pendahulu ( para sahabat ) yang shalih sebagai tauladan yang baik bagimu.

Lihatlah Saad bin Abi Waqqas radhiyallahu'anhu, ia terkenal sebagai sahabat yang do'anya mustajab. Jika ia menguntaikan do'a dan tirai penghalang tersingkap, maka tidaklah ia selesai dari do'anya melainkan dapat mewujudkan apa yang diinginkan. Ia adalah tauladan nyata bagi siapa saja yang ingin mengetahui cara agar do'a diijabah.

Sebagian para sahabat bertanya kepadanya : " do'amu paling mustajab diantara para sahabat Nabi ?" ia menjawab : " karena saya tidak mengangkat satu suap makanan pun ke mulutku melainkan saya tahu darimana asalnya dan dari mana saya dapatkan".

Saudaraku kaum muslimin…

itulah rahasia mengapa do'a Saad bin Abi Waqqas mustajab, yaitu karena makanan yang halal.

Maka koreksilah dirimu dalam makanan, minuman, pakaian, dari mana semua itu ? dan bagaimana bisa sampai ke tanganmu ? jika semuanya halal maka engkau selamat. Mintalah kepada Allah agar memberikanmu rezeki, maka ketika itu engkau sangat dekat dari ijabah.

Ke empat : Jangan tergesa-gesa ingin segera dikabulkan do'a. Banyak sekali orang yang ingin segera diijabah do'anya seolah-olah wajib bagi Allah untuk mengijabah do'a. Mereka lupa bahwa Allah…

}لَا يُسْأَلُ عَمَّا يَفْعَلُ وَهُمْ يُسْأَلُونَ{

" Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanyai".(Qs. Al-Anbiya ;23 ).

Maka hindarilah sikap tergesa-gesa ingin segera dikabulkan do'a. Karena do'a ibadah, jika engkau memperbanyak do'a maka engkau berada dalam kebaikan yang agung, baik do'amu diijabah ataupun tidak (belum diijabah).

Rasulullah e bersabda :

يُستجاب لأحدكم ما لم يعجل، فيقول: قد دعوت ربي فلم يستجب لي

" Do'a salah seorang diantara kalian akan diijabah selama tidak tergesa-gesa, yaitu ia mengatakan: " aku telah berdo'a namun belum diijabah juga ". ([30])

Ke lima : Jangan lupa bahwa diantara sebab diijabahnya do'a adalah banyak melakukan shalat sunnah disamping shalat fardhu.

Rasulullah e bersabda :

إن الله قال: من عادى لي وليًا فقد آذنته بالحرب، وما تقرب إلي عبدي بشيء أحب إلي مما افترضت عليه، وما يزال عبدي يتقرب إلي بالنوافل حتى أحبه؛ فإذا أحببته كنت سمعه الذي يسمع به، وبصره الذي يبصر به، ويده التي يبطش بها، ورجله التي يمشي بها، وإن سألني لأعطينه ولئن استعاذني لأُعيذنه..

" Sesungguhnya Allah berfirman : " " Barangsiapa memusuhi wali-Ku, sungguh Aku mengumumkan perang kepadanya. Tidaklah hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada hal-hal yang Aku wajibkan kepadanya. Hamba-Ku tidak henti-hentinya mendekat kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah hingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, menjadi tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan menjadi kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia meminta kepada-Ku, Aku pasti memberinya. Dan jika ia meminta perlindungan kepadaku, Aku pasti melindunginya". ([31])

Maka perbanyaklah amalan-amalan sunnah karena akan mengangkat derajatmu di dunia dan akhirat. Adapun di dunia : mendapat cinta Allah ta'ala, dan ini merupakan tujuan yang sangat pokok. Jika engkau telah mendapat cinta Allah , maka Allah akan menolongmu untuk melakukan keta'atan kepada-Nya dan kepada keridhaan-Nya. Engkau tidak mendengar sesuatu kecuali apa yang Allah ridhai, tidak melihat sesuai kecuali apa yang Allah ridhai, tanganmu tidak melakukan sesuatu kecuali apa yang Allah ridhai, kakimu tidak berjalan kecuali menuju keridhaan-Nya, Allah juga akan mengijabah do'amu, serta melindungimu dari segala hal yang membahayakanmu.

Adapun di akhirat : maka engkau akan mendapat keridhaan Allah dan kenikmatan yang abadi.

Ke enam : Berdo'a dengan nama-nama Allah yang agung yang jika engkau berdo'a dengannya niscaya diijabah.

Nabi e pernah mendengar seseorang berdo'a :

«اللهم إني أسألك بأني أشهد أنك أنت الله لا إله إلا أنت الأحد الصمد الذي لم يلد ولم يولد ولم يكن له كفوًا أحد»

" Ya Allah sesungguhnya aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau yang Esa dan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatuDia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia". Maka Nabi berkata : " Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, ia telah berdo'a kepada Allah melalui nama-Nya yang agung, yang mana jika berdo'a dengan nama tersebut pasti do'a itu diijabah dan jika meminta dengan nama tersebut niscaya akan diberi ".([32])

Ke tujuh : Banyak berdo'a ketika dalam kondisi lapang (senang).

Rasulullah e bersabda :

«من سره أن يستجيب الله له عند الشدائد والكرب، فليكثر الدعاء في الرخاء»

" Barangsiapa yang suka do'a nya diijabah Allah saat sulit dan susah, maka perbanyaklah do'a saat lapang ".([33])

Maka introspeksilah dirimu apakah engaku termasuk orang yang banyak berdo'a dalam segala kondisi ?

Terakhir : Cara-carayang telah saya sebutkan diatas yang berkaitan dengan do'a merupakan ibadah yang mulia. Saya harap engkau melakukan cara-cara tersebut, dimana banyak sekali orang yang mencarinya agar do'a diijabah.

Semoga shalwat dan salam tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad, keluarganya dan para sahabatnya.



([1])HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah.

([2])HR. At-Tirmidzi dan Ahmad/ Shahih Al-Jami' (5392).

([3])HR. Bukhari dalam Adab Al-Mufrad/ Shahih Al-Adab (547).

([4]) HR. At-Tirmidzi/ Shahih Al-jami' ( 3409 ).

([5]) HR. Bukhari dan Muslim.

([6])HR. At-Tirmidzi dan Ahmad/ Shahih At-Tirmidzi (2516)

([7]) HR. Bukhari dan Muslim.

([8]) HR. At-Timidzi dan Hakim/ Shahih Al-Jami' ( 2459).

([9]) HR. Bukhari dan Muslim.

([10]) HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi/ Shahih Al-Jami' (3476)

([11]) HR. Bukhari dan Muslim dalam hadits yang panjang .

([12]) HR. Bukhari dan Muslim

([13]) HR.Abu Dawud, At-Timidzi dan Ibnu Majah / Shihih Abu Dawud ( 1488 )

([14]) HR. At-Tirmidzi/ Shahih At-Tirmidzi ( 3585 ).

([15])HR. Bukhari dan Muslim.

([16])Shahih At-Timidzi ( 3499).

([17]) HR. Bukhari dan Muslim.

([18]) HR. Muslim.

([19]) HR. Muslim, Abu Dawud dan At-Timidzi.

([20]) HR.Baihaqi/ Silisah Shahihah (1797)

([21])HR. Abu dawud dan At-Timidzi/ Shahih Abu Dawud (521).

([22])HR. Abu Dawud dan Hakim/ Shahih Al-Jami' (3078).

([23]) HR. Bukhari.

([24]) HR. At-Timidzi dan Hakim/ Shahih At-Tirmidzi (3505).

([25]) HR. At-Timidzi.

([26]) HR. Muslim.

([27]) HR. Muslim dan At-Timidzi.

([28] ) Qs. Al-mukminun : 51

([29] ) Qs. Al-Baqarah : 172

([30]) HR. Bukhari dan Muslim.

([31])HR. Bukhari.

([32]) Shahih Abu Dawud (1495).

([33]) HR. At-Tirmidzi dan Hakim (6290).