Sifat Seorang Mukmin
Klasifikasi
Full Description
Sifat Seorang Mukmin
] Indonesia – Indonesian – [ إندونيسي
Syaikh Amin bin Abdullah asy-Syaqawi
Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah
Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad
2013 - 1435
تأملات في الآيات (71-72) من سورة التوبة
« باللغة الإندونيسية »
الشيخ أمين بن عبد الله الشقاوي
ترجمة: عارف هداية الله أبو أمامة
مراجعة: أبو زياد إيكو هاريانتو
2013 - 1435
Sifat Seorang Mukmin
Segala puji hanya untuk Allah Ta'ala, shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah dengan benar melainkan Allah Ta’alla semata yang tidak ada sekutu bagi -Nya, dan aku juga bersaksai bahwa MuhammadShalallahu’alaihi wa sallam adalah seorang hamba dan utusan -Nya. Amma ba'du:
Dalam al-Qur'an, Allah ta'ala banyak sekali memberi petunjuk untuk kita semua, diantara sekian banyak penerang jalan kehidupan kita ialah firman Allah azza wa jalla:
﴿ وَٱلۡمُؤۡمِنُونَ وَٱلۡمُؤۡمِنَٰتُ بَعۡضُهُمۡ أَوۡلِيَآءُ بَعۡضٖۚ يَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤۡتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَيُطِيعُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥٓۚ أُوْلَٰٓئِكَ سَيَرۡحَمُهُمُ ٱللَّهُۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٞ ٧١ وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ وَٱلۡمُؤۡمِنَٰتِ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَا وَمَسَٰكِنَ طَيِّبَةٗ فِي جَنَّٰتِ عَدۡنٖۚ وَرِضۡوَٰنٞ مِّنَ ٱللَّهِ أَكۡبَرُۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ ٧٢﴾ [ التوبة: 71-72]
"Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul -Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga 'Adn. dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar". (QS at-Taubah: 71-72).
Penjabaran ayat:
Berkata Syaikh Abdurhman bin Nashir as-Sa'di menjelaskan ayat diatas: "Firman -Nya: "Dan orang-orang yang beriman". Maksudnya baik dari kalangan kaum lelakinya maupun perempuan, sebagian mereka adalah penolong bagi sebagian yang lainnya. Baik dalam masalah kecintaan, loyalitas, kebersamaan serta tolong menolong.
Lalu Allah ta'ala mensifati mereka: "Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf". Yaitu sebuah nama yang mencakup bagi setiap perkara yang diketahui kebaikannya, mulai dari perkara akidah yang selamat dan amal sholeh serta akhlak mulia. Dan orang terdepan yang menyematkan sifat mulia ini adalah diri mereka sendiri.
Sifat berikutnya, Allah Shubhanahu wa ta’alla mengatakan: "Mencegah dari yang munkar". Yaitu setiap hal yang bertabrakan dengan kebaikan serta lawan dari kebajikan, mulai dari keyakinan yang bathil, perbuatan jelek, serta akhlak yang buruk.
Kemudian sifat mereka selanjutnya adalah: ""Mereka taat pada Allah Shubhanahu wa ta’alla dan Rasul-Nya". Artinya mereka senantiasa memegangi ketaatannya kepada Allah Shubhanahu wa ta’alla dan Rasul -Nya.
Kemudian Allah Shubhanahu wa ta’alla menyebutkan akhir dari perbuatan mereka ialah: "mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah". Mereka akan dimasukan ke dalam barisan orang yang mendapat rahmat -Nya serta diliputi dengan karunia -Nya. Karena Allah Shubhanahu wa ta’alla: "Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". Maksudnya Allah Shubhanahu wa ta’alla Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, dimana -Dia meletakan segala sesuatu sesuai pada tempatnya yang layak. Sehingga Allah Shubhanahu wa ta’alla pantas untuk dipuji oleh makhluk -Nya.
Selanjutnya Allah ta'ala menyebut balasan bagi mereka: "Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang mengalir sungai-sungai dibawahnya ". surga ini adalah tempatnya segala macam bentuk kenikmatan dan kesenangan, mulai dari istananya, rumah, pepohonan, serta sungai-sungainya yang deras, terus mengalir mengairi kebun-kebunnya yang indah, yang tidak ada yang mengetahui hakekatnya secara pasti dari kenikmatan serta berkahnya melainkan Allah azza wa jalla.
Kemudian Allah ta'ala menegaskan: "Kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga 'adn". Dimana telah dihiasi dan diperbagusi untuk hamba-hamba –Nya yang bertakwa. Sungguh hal itu sangat menyejukan bagi orang yang melihatnya, tempat tinggal serta untuk istirahat yang indah, disatukan pada istana mereka yang tinggi, yang tidak iri bagi satu dengan yang lainnya.
Sampai kiranya Allah Shubhanahu wa ta’alla menyiapkan untuk mereka kamar yang sangat bersih lagi indah yang bisa terlihat dalamnya dari luar, dan kebalikannya. Dan tempat tinggal ini sangat menyejukan sehingga setiap orang akan merasa nyaman menempatinya, menentramkan hati, serta dirindukan oleh tiap ruh dikarenakan itulah surga Adn.
Mereka akan tinggal di dalamnya kekal selama-lamanya, keridhoan Allah Shubhanahu wa ta’alla meliputi seluruh penghuni surga, keridhoan yang lebih besar dari apa yang pernah mereka rasakan sebelumnya, maka kenikmatan terbesar yang belum mereka rasakan ialah melihat Rabbnya serta mendapat ridhonya azza wa jalla.
Inilah yang dinamaka keberuntungan yang besar dimana dirinya bisa mendapatkan segala apa yang menjadi keinginannya serta hilang segala perkara yang menyusahkan. Semoga Allah Shubhanahu wa ta’alla menjadikan kita dikalangan penghuni surga". [1]
Pelajaran yang bisa kita petik:
1. Diantara salah satu sifat yang dimiliki oleh orang-orang yang beriman bahwasannya mereka itu mau saling tolong menolong, serta saling membantu dikalangan mereka.
Dijelaskan dalam sebuah hadits, sebagaimana dikeluarkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Nu'man bin Basyir radhiyallahu 'anhu, beliau berkata: "Rasulallah Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِى تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى » [أخرجه البخاري و مسلم]
"Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam kasih sayang, mencintai dan belas kasih (diantara mereka) semisal satu tubuh, yang apa bila ada anggota tubuh yang merasa sakit maka akan menjadikan seluruh tubuhnya merasakan sakitnya". HR Bukhari no: 6011. Muslim no: 2586.
2. Pentingnya perkara menyuruh pada yang ma'ruf serta mencegah dari perbuatan mungkar.
Disebutkan oleh Allah ta'ala dalam firman -Nya bahwa kita adalah umat terbaik jika terpenuhi sifat diatas, Allah Shubhanahu wa ta’alla berfirman:
﴿ كُنتُمۡ خَيۡرَ أُمَّةٍ أُخۡرِجَتۡ لِلنَّاسِ تَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَتَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ ١١٠﴾ [ ال همران: 110]
"Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar". (QS al-Imran: 110).
Dalam hadits sendiri disebutkan, bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإِيمَانِ » [أخرجه البخاري و مسلم]
"Barangsiapa diantara kalian melihat kemungkaran maka hendaknya ia merubah dengan tangannya, jika tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu juga maka hendaknya ia mengingkari dalam hatinya, itulah keimanan yang paling rendah". HR Muslim no: 49. Dari sahabat Abu Hurairah.
3. Agungnya urusan sholat dan zakat serta kedudukan keduanya yang begitu tinggi dalam agama Islam.
Hal itu, juga dipertegas oleh Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma, beliau berkata: "Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَحَجِّ الْبَيْتِ وَصِيَامِ رَمَضَانَ » [أخرجه البخاري و مسلم]
"Agama Islam dibangun diatas lima perkara: Bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah melainkan Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah. Mengerjakan sholat, mengeluarkan zakat, berhaji dan berpuasa ramadhan".HR Bukhari no: 8. Muslim no: 16.
4. Bahwa ketaatan kepada Allah Shubhanahu wa ta’alla dan Rasul -Nya merupakan faktor untuk bisa meraih rahmatnya -Nya. Di tambah memperoleh keberuntungan serta kebahagian didunia dan akhirat.
Hal tersebut, juga Allah Shubhanahu wa ta’alla nyatakan dalam firman -Nya yang lain, yaitu:
﴿ وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَيَخۡشَ ٱللَّهَ وَيَتَّقۡهِ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡفَآئِزُونَ ٥٢﴾ [ النور: 52]
"Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan Rasul -Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, Maka mereka adalah orang- orang yang mendapat kemenangan". (QS an-Nuur: 52).
5. Tempat tinggal yang disebutkan dalam surga Adn sangatlah indah serta bagus bangunannya, dan surga itu bertingkat-tingkat.
Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Musa al-Asy'ari radhiyallahu 'anhu, beliau berkata: "Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « جَنَّتَانِ مِنْ فِضَّةٍ آنِيَتُهُمَا وَمَا فِيهِمَا وَجَنَّتَانِ مِنْ ذَهَبٍ آنِيَتُهُمَا وَمَا فِيهِمَا وَمَا بَيْنَ الْقَوْمِ وَبَيْنَ أَنْ يَنْظُرُوا إِلَى رَبِّهِمْ إِلَّا رِدَاءُ الْكِبْرِ عَلَى وَجْهِهِ فِي جَنَّةِ عَدْنٍ » [أخرجه البخاري و مسلم]
"Dua surga yang bejananya serta segala isinya terbuat dari perak, serta dua surga yang bejana serta segala isinya terbuat dari emas. Dan tidaklah ada penghalang antara penduduk surga dengan melihat Rabbnya melaikan jubah kesombongan yang berada diatas wajahnya, itu semua berada didalam surga Adn". HR Bukhari no: 7444. Muslim no: 180.
Dalam hadits lain disebutkan, sebagaimana dikeluarkan oleh Ibnu Majah dari Mu'adz bin Jabal radhiyallahu 'anhu, beliau menceritakan: "Bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « الجنة مائة درجة . كل درجة منها ما بين السماء والأرض . وإن أعلاها الفردوس . وإن أوسطها الفردوس . وإن العرش على الفردوس . منها تفجر أنهار الجنة . فإذا ما سألتم الله فسلوه الفردوس » [أخرجه ابن ماجه ]
"Surga itu ada seratus tingkat, pada setiap tingkatnya sejauh langit dan bumi. Dan yang tertinggi adalah surga Firdaus, dan tengah-tengahnya juga surga Firdaus. Sesungguhnya Arsy berada diatas Firdaus, dari sanalah memancar sungai-sungai surga, maka apabila kalian meminta kepada Allah maka mintalah surga Firdaus". HR Ibnu Majah no: 4331. Dinilai shahih oleh al-Albani dalam shahih sunan Ibnu Majah 2/346 no: 3496.
Dalam redaksi Imam Ahmad disebutkan dari haditsnya Ubadah bin Shamit radhiyallahu 'anhu, beliau bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « الْجَنَّةُ مِائَةُ دَرَجَةٍ مَا بَيْنَ كُلِّ دَرَجَتَيْنِ مَسِيرَةُ مِائَةِ عَامٍ » [أخرجه أحمد ]
"Surga itu ada seratus tingkat, jarak antara satu surga dengan yang lainya sejauh perjalanan seratus tahun". HR Ahmad 37/369 no: 22695.
6. Didalam ayat menjelaskan bahwa ridho Allah Shubhanahu wa ta’alla atas mereka sangatlah besar, lebih mulia dan agung dari pada apa yang pernah mereka rasakan dari kenikmatan.
Sebagaimana didukung oleh hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Sa'id al-Khudri radhiyallahu 'anhu, beliau berkata: "Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَقُولُ لِأَهْلِ الْجَنَّةِ يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ فَيَقُولُونَ لَبَّيْكَ رَبَّنَا وَسَعْدَيْكَ فَيَقُولُ هَلْ رَضِيتُمْ فَيَقُولُونَ وَمَا لَنَا لَا نَرْضَى وَقَدْ أَعْطَيْتَنَا مَا لَمْ تُعْطِ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ فَيَقُولُ أَنَا أُعْطِيكُمْ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ قَالُوا يَا رَبِّ وَأَيُّ شَيْءٍ أَفْضَلُ مِنْ ذَلِكَ فَيَقُولُ أُحِلُّ عَلَيْكُمْ رِضْوَانِي فَلَا أَسْخَطُ عَلَيْكُمْ بَعْدَهُ أَبَدًا » [أخرجه البخاري و مسلم]
"Sesungguhnya Allah tabaraka wa ta'ala berfirman kepada penduduk surga: 'Wahai penduduk surga'. Mereka menjawab: 'Kami penuhi panggilan -Mu wahai Rabb'. Allah bertanya: 'Apakah kalian ridho dengan ini? apa yang menyebabkan kami tidak ridho, sedangkan Engkau telah memberi sesuatu yang belum pernah Engkau berikan pada makhluk -Mu. Jawab mereka. Allah lalu mengatakan: "Dan Aku akan memberi kalian sesuatu yang lebih baik dari itu". Mereka penasaran: "Wahai Rabb, apakah ada yang lebih baik dari ini semua? Allah berfirman: "Aku halalkan atas kalian keridhoan -Ku sehingga Aku tidak akan murka atas kalian selama-lamanya". HR Bukhari no: 6549. Muslim no: 2829.
7. Dimasukannya orang beriman ke dalam surga, serta kekalnya mereka, plus ditambah keridhoan Allah Shubhanahu wa ta’alla atas mereka adalah kemenangan yang sangat besar. Bukan seperti persangkaan orang yang mengartikan dengan kemenangan seperti yang ada didunia, karena hal tersebut cepat sekali hilang dan sirnanya.
Sebagaimana yang Allah ta'ala sebutkan dalam salah satu firman -Nya:
﴿ إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَهُمۡ جَنَّٰتٞ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُۚ ذَٰلِكَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡكَبِيرُ ١١ ﴾ [ البروج: 11]
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang shaleh bagi mereka surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; Itulah keberuntungan yang besar". (QS al-Buruj: 11).
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abdullah bin Anas bahwasaannya dia mendengar Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, berkata: "Tatkala Haram bin Milhan tertusuk, beliau adalah pamannya, pada peperangan Bi'ir Ma'unah. Dirinya mengusap darah yang mengalir pada wajah dan kepalanya, kemudian mengatakan: "Aku telah menang, demi Allah, Rabb pemilik Ka'bah". HR Bukhari no: 4092.
Dalam redaksi lain, Anas bin Malik menceritakan: "Allah ta'ala menurunkan ayat yang berkaitan dengan orang-orang yang terbunuh pada peperangan Bi'ir Ma'unah yang kami baca hingga dihapus setelahnya. 'Bahwa telah sampai kaum kepada Kami, dan bertemu dengan Rabb kami, Dirinya ridho kepada kami dan kami pun ridho kepadaNya". HR Bukhari no: 4091. Muslim no: 677.
Akhirnya kita tutup kajian kita dengan mengucapkan segala puji hanya bagi Allah Shubhanahu wa ta’alla Rabb seluruh makhluk. Shalawat serta salam semoga senantiasa Allah curahkan kepada Nabi kita Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam, kepada keluarga beliau serta para sahabatnya.
[1] . Tafsir Syaikh as-Sa'di hal: 343-344.