×
Kisah berdasarkan hadits Rasulallah Shalallahu \’alaihi wa sallam dan al-Qur’an tentang ujian yang diterima oleh nabi Ayub alaihissalam berupa penyakit kulit yang dideritannya hingga 18 tahun namun beliau tetap bersabar hingga Allah menyembuhkannya seperti sediakala … …

    Cobaan Yang Menimpa Nabi Ayub alaihimassalam

    ] Indonesia – Indonesian – [ إندونيسي

    Abu Ishaq al-Huwaini al-Atsari

    Terjemah : Abu Umamah Arif Hidayatullah

    Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

    2013 - 1434

    من القصص النبوي: أيوب عليه السلام في بلائه

    « باللغة الإندونيسية »

    أبو اسحاق الحويني الأثري

    ترجمة: عارف هداية الله

    مراجعة: أبو زياد إيكو هاريانتو

    2013 - 1434

    Cobaan Yang Menimpa Nabi Ayub alaihimassalam

    Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, beliau berkata: "Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam pernah berkisah:

    "Sesungguhnya Nabi Allah Shubhanahu wa ta'alla, Ayub berada dalam masa ujian selama delapan belas tahun. Dirinya dijauhi oleh semua orang, baik keluarga dekat maupun jauh. Kecuali dua orang dari saudara laki-lakinya, keduanya adalah saudara Ayub yang paling setia. Keduanya saling bergantian mengunjungi beliau tatkala sakit.

    Pada suatu hari, salah seorang di antara keduanya berkata pada saudaranya yang lain: 'Tahukah kamu –Demi Allah- sungguh Ayub telah berbuat dosa yang tidak pernah di lakukan oleh seorangpun'. Apa itu? tanya saudaranya penasaran. Ia menjawab: "Sejak delapan belas tahun yang lalu Allah Shubhanahu wa ta'alla tidak merahmatinya dan tidak menghilangkan penyakitnya hingga sekarang.

    Ketika keduanya pergi ketempat Ayub, maka orang yang mendengar cerita tadi tidak sabar ingin mengadu kepada Ayub. Setelah selesai mendengarnya, Ayub mengatakan: "Saya tidak tahu apa yang ia katakan tentangku, kecuali pasti Allah Shubhanahu wa ta'alla mengetahui bahwa saya dulu pernah menyuruh dua orang yang sedang berselisih dan keduanya menyebut-nyebut nama Allah Shubhanahu wa ta'alla. Setelah itu saya pulang kerumah untuk mengeluarkan kafarah atas keduanya saya khawatir mereka berdua menyebut Allah Shubhanahu wa ta'alla dengan benar".

    Dan salah satu kebiasaan dia adalah keluar rumah untuk memenuhi kebutuhannya, jika telah selesai dan terpenuhi kebutuhannya, maka istrinya datang menyambut dan mengurusinya. Pada suatu ketika ia datang terlambat kepada istrinya, maka Allah Shubhanahu wa ta'alla mewahyukan padanya, di tempat ia berada:

    قال الله تعالى : ﴿ ٱرۡكُضۡ بِرِجۡلِكَۖ هَٰذَا مُغۡتَسَلُۢ بَارِدٞ وَشَرَاب ﴾ (سورة ص : 42)

    " (Allah berfirman): "Hantamkanlah kakimu; Inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum". (QS Shaad: 42).

    Ia datang terlambat, sedangkan dirinya sudah ditunggu, tatkala ia bertemu istrinya, dan Allah Shubhanahu wa ta'alla telah menghilangkan segala penyakitnya, sehingga keadaannya seperti sedia kala bahkan rupanya lebih bagus dari sebelumnya.

    Ketika melihat ada orang , istrinya bertanya: "Semoga Allah Shubhanahu wa ta'alla merahmatimu, apakah engkau melihat Nabi Allah yang terkena penyakit, demi Allah, tidak pernah saya melihat seseorang yang lebih mirip dirimu dengannya, apakah ini benar?

    Ayub menjawab: "Ia, inilah saya".

    Dia mempunyai dua kebun, gandum dan sagu, maka Allah Shubhanahu wa ta'alla mengutus dua awan untuk mengairinya, sehingga tatkala sudah terguyur, kebun gandum berbuahkan emas, sedangkan kebun yang satunya lagi berbuah perak".

    Hadits ini shahih, di riwayatkan oleh Ibnu Hiban, Abu Ya'la, al-Bazaar, dan selain mereka. Hadits ini dishahihkan oleh al-Hakim dan di sepakati oleh Imam adz-Dzahabi.