×
Pertanyaan yang dijawab oleh Syaikh Shalih bin Abdullah al-Fauzan –hafizhahullah- yang berbunyi: “Kami sering mendengar dari teman-teman menggunakan ayat-ayat al-Qur`an untuk memberikan contoh seperti firman Allah swt: Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu (QS. Thaha:55). Apakah ini boleh atau tidak? Apabila boleh, dalam kondisi bagaimanakah boleh menyebutkannya dan mengulanginya? Semoga Allah swt membalas kebaikan untukmu.”

    Membuat Perumpamaan Dengan Al-Qur`an

    Syaikh Shalih bin Abdullah al-Fauzan

    Dinukil dari Buku Fatwa-fatwa Ulama Negeri Haram

    (hal. 1513-1514)

    Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali

    Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

    2012 - 1433

    ﴿ حكم استخدام القرآن الكريم كأمثلة ﴾

    « باللغة الإندونيسية »

    الشيخ صالح بن عبد الله الفوزان

    مقتبسة من كتاب فتاوى علماء البلد الحرام : (ص:1513 - 1514)

    ترجمة: محمد إقبال أحمد غزالي

    مراجعة: أبو زياد إيكو هاريانتو

    2012 - 1433

    Membuat Perumpamaan Dengan Al-Qur`an

    Pertanyaan: Kami sering mendengar dari teman-teman menggunakan ayat-ayat al-Qur`an untuk memberikan contoh seperti firman Allah swt:

    قال الله تعالي: ﴿ لاَيُسْمِنُ وَلاَيُغْنِي مِن جُوعٍ 7 ﴾ ( الغاشية: 7)

    yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar. (QS. al-Ghasyiyah:7)

    Dan firman-Nya:

    قال الله تعالي: ﴿ مِنۡهَا خَلَقۡنَٰكُمۡ وَفِيهَا نُعِيدُكُمۡ ﴾ ( طه: 55 )

    Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu (QS. Thaha:55)

    Apakah ini boleh atau tidak? Apabila boleh, dalam kondisi bagaimanakah boleh menyebutkannya dan mengulanginya? Semoga Allah swt membalas kebaikan untukmu.

    Jawaban: Tidak mengapa memberi contoh dengan al-Qur`an apabila hal itu untuk tujuan yang benar, seperti ia berkata: ‘Perkara ini tidak menggemukkan dan tidak menghilangkan lapar.’ Atau ia mengatakan: ‘Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu’ apabila ia bertujuan mengingatkan kondisi manusia bersama bumi dan sesungguhnya ia diciptakan darinya dan akan kembali kepadanya setelah mati, kemudian Allah swt akan membangkitkannya darinya. Memberikan permisalan (contoh) dengan al-Qur`an al-Karim yang tidak bertujuan mengolok-olok tidak mengapa. Adapun bila ia bertujuan mengolok-olok maka ini dianggap keluar (murtad) dari Islam, karena sesungguhnya orang yang mengolok-olok al-Qur`an, atau sesuatu zikir kepada Allah swt, dan mempermainkan sesuatu darinya maka sesungguhnya ia murtad dari agama Allah swt. Sebagaimana firman Allah swt:

    قال الله تعالي: ﴿ قُلۡ أَبِٱللَّهِ وَءَايَٰتِهِۦ وَرَسُولِهِۦ كُنتُمۡ تَسۡتَهۡزِءُونَ ٦٥ لَا تَعۡتَذِرُواْ قَدۡ كَفَرۡتُم بَعۡدَ إِيمَٰنِكُمۡۚ ﴾ ( التوبة: 65-66)

    Katakanlah:"Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?". * Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. (QS. at-Taubah: 65-66)

    Maka sudah menjadi keharusan mengagungkan dan menghormati al-Qur`an.

    Syaikh Shalih al-Fauzan – al-Muntaqa 1/80-81.