×
Pertanyaan yang dijawab oleh Syaikh Muhammad al-Utsaimin, pertanyaannya berbunyi: Apakah seorang muslim di zaman sekarang bisa sama seperti sahabat dalam ketaatan terhadap agama?”.

    Apakah Manusia Zaman Sekarang Bisa Mencapai Derajat Sahabat?

    ] Indonesia – Indonesian – [ إندونيسي

    Syaikh Muhammad al-Utsaimin

    Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali

    Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

    2011 - 1432

    ﴿ هل يمكن الوصول إلى مرتبة الصحابة؟ ﴾

    « باللغة الإندونيسية »

    الشيخ محمد بن صالح العثيمين

    ترجمة: محمد إقبال أحمد غزالي

    مراجعة: إيكو أبو زياد

    2011 - 1432

    Apakah Bisa Sampai Kepada Derajat Sahabat?

    Pertanyaan: Apakah seorang muslim di zaman sekarang bisa sama seperti sahabat dalam ketaatan terhadap agama?

    Jawaban: Adapun mencapai kedudukan sama seperti sahabat maka ini tidak mungkin, karena Nabi saw bersabda:

    قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((خير الناس قرني ثم الذي يلونهم ثم الذي يلونهم)) [ متفق عليه]

    “Sebaik-baik manusia adalah masaku, kemudian yang mengikuti mereka, kemudian yang mengikuti mereka.'[1]

    Adapun memperbaiki ummat sehingga berpindah dari keadaan sebelumnya, maka ini bisa terjadi. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dan disebutkan dalam hadits:

    قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (( لا تزال طائفة من أمتي ظاهرين على الحق لا يضرهم من خذلهم حتي يأتي أمر الله وهم كذلك )) [ رواه مسلم ]

    “Senantiasa satu golongan dari umatku berdiri di atas kebenaran, tidak memudharatkan mereka orang yang menghina mereka sehingga datang perkara Allah subhanahu wa ta'ala dan mereka tetap seperti itu."[2]

    Tidak diragukan lagi bahwa umat Islam di masa sekarang dalam posisi yang terpuruk, jauh dari yang dikehendaki Allah subhanahu wa ta'ala darinya berupa bersekapat dan kuat dalam agama-Nya, karena Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

    قال الله تعالى : â وَإِنَّ هَٰذِهِۦٓ أُمَّتُكُمۡ أُمَّةٗ وَٰحِدَةٗ وَأَنَا۠ رَبُّكُمۡ فَٱتَّقُونِ ٥٢ á [ المؤمنون: 52]

    Sesungguhnya (agama tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku.(QS.Al-Mukminun:52)

    Syaikh Muhammad al-Utsaimin – Majmu' Fatawa wa Rasail 3/51.

    [1]HR. Al-Bukhari 2652 dan Muslim 2533.

    [2]HR. Muslim 1920