Hukum Berpuasa Pada Hari-Hari Tasyrik
Artikel ini diterjemahkan ke dalam
Klasifikasi
Full Description
Hukum Berpuasa Pada Hari-Hari Tasyrik
] Indonesia – Indonesian – [ إندونيسي
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Bâz
Terjemah : Syafar Abu Difa
Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad
2011 - 1432
﴿ حكم صيام أيام التشريق ﴾
« باللغة الإندونيسية »
الشيخ عبد العزيز بن عبد الله بن باز
ترجمة: شفر أبو دفاع
مراجعة: إيكو أبو زياد
2011 - 1432
Hukum Berpuasa Pada Hari-Hari Tasyrik
Tanya :
Apakah bagi orang yang wajib berpuasa saat berhaji karena tidak mampu “hadyu" (menyembelih hewan sembelihan) boleh melaksanakan puasa tiga hari pada hari-hari Tasyrik?
Jawab:
Engkau boleh berpuasa tiga hari selama hari-hari tasyrik saat berhaji. Ia merupakan “rukhshah" (keringanan) bagi yang belum berpuasa pada hari-hari sebelumnya, khususnya bagi yang tidak mampu. Jika mampu, tentu hari-hari tasyrik merupakan hari makan dan minum, tidak boleh berpuasa dan tidak wajib berpuasa, kecuali bagi orang tersebut. Untuk mereka yang tidak mampu menyembelih hadyu, boleh berpuasa tiga hari secara khusus dan tujuh hari jika telah kembali pulang kepada keluarganya. Tiga hari tasyrik itu: hari ke sebelas, ke dua belas dan ke tiga belas saat masih dalam masa pelaksanaan haji.
[Pertanyaan haji dan umrah tahun 1407 H. Lihat Majmu Fatwa wa Maqolât Mutanawi'ah juz XV]