×
Buku singkat dan padat yang berisi tentang berbagai macam ketaatan dan motifasi untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari yang sangat penting untuk ditelaah dan diketahui oleh setiap muslim.

 PETUNJUK ANDA MENUJU KETAATAN

 Pengantar

Segala puji bagi Allah, kami memuji-Nya, meminta pertolongan-Nya, dam minta ampunan-Nya, dan kami berlindung kepada Allah dari kejahatan-kejahatan diri kami, dan dari kejelekan amal- amal kami, barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada yang bisa menyesatkannya, dan barang siapa yang disesatkan Allah maka tidak ada yang bisa memberinya petunjuk, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang hak kecuali Allah dan aku bersaksi sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, Shalawat dan salam mudah-mudahan selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad ﷺ‬ juga kepada keluarganya, Sahabat-sahabatnya, dan seluruh umatnya yang selalu mengikuti sunahnya sampai hari kiamat.

Saudara sekalian buku yang berada dihadapan anda dengan judul (PINTU-PINTU PAHALA DAN AMAL KEBAIKAN) pernah dicetak dan  alhamdulillah cetakan pertama sudah terdistribusikan semua, kemudian penyusun setelah itu menyempurnakan dengan menambah beberapa hal yang bermanfaat kemudian memilih judul baru PETUNJUK ANDA MENUJU KETAATAN, Pada cetakan ke 2 ini kami tetap mengambil tema awal  dengan menambah hal-hal penting dari buku petunjuk anda menuju ketaatan.

Dengan bahasa yang sederhana tapi lugas dan bahasan-bahasan dengan penjabaran yang singkat dengan disertai dalil-dalil yang shahih semoga mudah difahami oleh semua kalangan, mudah-mudahan usaha pengarang yang sederhana ini bisa membawa manfaat bagi Islam dan muslimin.

Dan semoga usahanya ini dicatat sebagai amal jariah baginya.

Wassalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Penterjemah

Abu Azam

 ! Pengantar

Segala puji bagi Allah, kami memuji-Nya, meminta pertolongan-Nya, dam minta ampunan-Nya, dan kami berlindung kepada Allah dari kejahatan-kejahatan diri kami, dan dari kejelekan amal- amal kami, barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada yang bisa menyesatkannya, dan barang siapa yang disesatkan Allah maka tidak ada yang bisa memberinya petunjuk, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang hak kecuali Allah dan aku bersaksi sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, Shalawat dan salam mudah-mudahan selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad ﷺ‬ juga kepada keluarganya, Sahabat-sahabatnya, semoga Allah ﷻ‬ melimpahkan salam sejahtera yang berlimpah kepada mereka.

Ini adalah sebagian dari macam-macam keta'atan, Do'a kami semoga Allah ﷻ‬ dengan keagungan dan kemuliaan Nya menjadikan buku ini bermanfaat bagi Islam dan kaum muslimin, dan shalawat dan salam semoga tetap terlimpahkan atas Nabi kita Muhammad, atas segenap keluarga dan para sahabatnya.

Wassalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Abdul Aziz Bin Abdillah Al Dhubai'iy

Al Qosem - Buraedah

Prakata dari Syekh Dr. Kholid bin Ali Al Musyaiqih

Segala puji bagi Allah dan Shalawat dan Salam semoga terlimpahkan kepada Nabi ﷺ‬ yang tiada Nabi setelahnya. Waba'du:

Sungguh aku telah baca buku yang ditulis oleh Saudara Abdul Aziz Bin Abdillah Al Dhubai'y dengan judul (Petunjuk anda menuju keta'atan) saya dapatkan buku ini sangat bagus, karena mengandung beberapa macam ketaatan dan dorongan untuk melaksanakannya, mudah-mudahan buku ini bermanfaat bagi penulis dan pembacanya.

Semoga Allah memberikan taufiq Nya kepada kita sekalian.

Ditulis oleh

Syekh Khalid Bin Ali Al Musyaiqih

Dosen  Kuliah Syariah di Al Qosem University.

 Pintu-pintu pahala  & Menjauhi larangan-larangan Allah

 1- Qiyamullail (Shalat malam).

Rasulullah ﷺ‬ bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ t قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ‬ أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاةُ اللَّيْلِ (مسلم)

Dari Abu Hurairah,Rasulullah ﷺ‬ bersabda: “ Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan muharam, dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam”. (HR. Muslim)

Abu Sulaiman Ad-Darani pernah meriwayatkan: “Ketika aku sedang sujud aku tertidur seakan-akan datang seorang bidadari menendangku dengan kakinya dan berkata: “Hai kekasihku apakah kedua matamu tidur sedangkan para malaikat terjaga menyaksikan orang-orang yang shalat tahajjud, alangkah celaka bagi mata yang lebih merasakan nikmatnya tidur daripada bermunajat kepada Allah, bangunlah! sungguh sudah dekat kematian, dan orang-orang yang saling mengasihi pada bertemu, maka apa arti tidur ini hai kekasih dan pujaan hatiku, apakah kamu tidur sedangkan aku telah di pingit dalam pemingitan hanya untukmu sekian tahun lamanya”.

Kemudian Abu Sulaiman bangun dari tidurnya dan badannya berkeringat karena malu dengan hinaan bidadari itu seraya berkata: sungguh kelembutan suara dan bahasanya tertanam dalam telinga dan hatiku."

 2- SHALAT-SHALAT SUNAH TAMBAHAN ( An Nawafil)

Dari Ummul Mu'minin Ummu Habibah Radhiallahu Anha berkata, aku mendengar Rasulullah ﷺ‬ bersabda :

مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يُصَلِّي لِلَّهِ كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً تَطَوُّعًا غَيْرَ فَرِيضَةٍ إِلاّ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ (رواه مسلم)

“Tidak ada seorang hamba muslim yang shalat Tatawwu’   (Rawatib) sebanyak 12 raka’at karena Allah selain shalat fardhu kecuali allah akan membangunkan baginya rumah di surga. (HR. Muslim)

Yaitu 4 rakaat sebelum Dzuhur, 2 rakaat setelahnya, 2 rakaat setelah Maghrib, 2 rakaat setelah Isya’, dan 2 rakaat sebelum Subuh.

Dan Shalat nafilah lebih utama dikerjakan di rumah sesuai dengan apa yang dilakukan Rasulullah ﷺ‬ .

Sehingga jumlah semua raka'at dalam sehari semalam baik shalat fardhu maupun shalat-shalat nafilah (tambahan) nya sebanyak 42 raka'at yaitu 17 raka'at shalat fardhu, 12 raka'at shalat rawatib, 2 raka'at dhuha, dan 11 raka'at shalat malam.

 3-Siwak

عن عَائِشَةَ رضي الله عنها أن النَّبِيِّ ﷺ‬ قَالَ السِّوَاكُ مَطْهَرَةٌ لِلْفَمِ مَرْضَاةٌ لِلرَّبِّ (النسائي)

Dari Aisyah sesungguhnya Nabi Muhammad ﷺ‬ bersabda: “Siwak itu adalah pembersih mulut dan mendapat ridha dari Tuhan”. (HR. Nasa’i)  

Dan bersiwak sangat dianjurkan pada tempat-tempat berikut ini: ketika mau shalat fardhu atau sunah, ketika berwudhu, ketika masuk rumah, ketika bangun tidur, ketika keluar bau mulut, ketika mau keluar dari rumah untuk shalat, ketika mau membaca Al Qur’an.

 4-Mengikuti bacaan Muadzin

Ada beberapa sunnah dalam masalah ini yaitu:

a- Menirukan bacaan muadzin kecuali pada perkataan,

(حَيَّ عَلىَ الصَّلاَةِ) dan (حَيَّ عَلىَ الفَلاَحِ)

maka mengucapkan : (لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ).

b- Membaca do’a setelah mendengar adzan

اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ .

(Ya Allah Tuhan pemilik panggilan yang sempurna ini (adzan) dan shalat (wajib) yang didirikan.Berilah washilah(derajat yang disurga yang tidak akan diberikan selain kepada Nabi) dan fadhilah kepada Muhammad. Dan bangkitkan beliau hingga bisa menempati maqam terpuji yang telah Engkau janjikan)

Rasulullah ﷺ‬ mengatakan: “Barang siapa yang membacanya (Do'a ini)  maka akan mendapatkan syafa'atku di hari qiamat".

c- Setelah mengikuti bacaan muadzin dan membaca do’a untuk Nabi Muhammad ﷺ‬ kemudian membaca do’a-doa yang kita inginkan untuk kemaslahatan dunia dan akherat.

 5-Shalat Dhuha

عَنْ أَبِي ذَرٍّ عَنْ النَّبِيِّ ﷺ‬ أَنَّهُ قَالَ: يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى. (أخرجه مسلم)

Dari Abu Dzar, Nabi ﷺ‬ bersabda: “Di pagi hari wajib atas setiap tulang persendian diantara kamu sekalian shadaqah. Setiap tasbih shadaqah, setiap tahmid shadaqah, setiap takbir shadaqah, setiap mengajak kebaikan shadaqah, setiap melarang kemungkaran shadaqah. Semua hal tersebut dapat dicukupi dengan shalat Dhuha dua rakaat.” (HR. Muslim)

Waktu shalat Dhuha dimulai dari terbitnya matahari setinggi tombak sekitar 1 meter atau sekitar 10 menit atau ¼ jam dan berakhir sampai sepuluh menit sebelum adzan Dhuhur dan waktu yang paling utama adalah ketika teriknya matahari.

 6-Bershalawat atas Nabi Muhammad ﷺ‬

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ t أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ‬ قَالَ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا. (أخرجه مسلم)

Dari Abu Hurairah t bahwasannya Rasulullah ﷺ‬ bersabda: “Barang siapa bershalawat kepadaku sekali maka Allah akan bershalawat kepadanya sebanyak sepuluh kali.” (HR. Muslim)

 7-Amar ma’ruf nahi munkar.

عن أَبِيْ سَعِيدٍ قال: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ‬ يَقُولُ مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ. (مسلم)

Dari Abu Said t berkata, saya mendengar Rasulullah  ﷺ‬ bersabda:“Barang siapa dari kamu sekalian melihat kemungkaran maka rubahlah dengan tanganmu dan jika tidak mampu dengan lisanmu dan jika tidak mampu dengan hatimu dan itu adalah selemah-lemahnya iman.” (HR. muslim)

 8-Membaca Al Qur’an

عَنْ عُثْمَانَ t عَنْ النَّبِيِّ ﷺ‬ قَالَ خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ ( البخاري)

Dari Utsman t, dari Nabi  ﷺ‬ bersabda: “Sebaik-baik kamu sekalian adalah yang belajar Al Qur’an dan Mengajarkanya.” (HR. Bukhari)

 9-Shadaqah

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ t عَنْ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ‬ قَالَ مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاّ عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاّ رَفَعَهُ اللَّهُ ( البخاري)

Dari Abu Hurairah t, dari Nabi  ﷺ‬ bersabda: “Tidaklah kurang harta itu karena shadaqah, dan Allah tidak akan menambah bagi hamba pemaaf kecuali kemuliaan, dan tidak ada seseorang yang tawadhu’ karena Allah kecuali Allah akan mengangkat derajatnya.” (HR. Bukhari)

  

 10- Mengucapkan Salam

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ t قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ‬لا تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا أَوَلا أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ ( مسلم)

Dari Abu Hurairah t,berkata, Rasulullah ﷺ‬ bersabda: “Tidaklah kamu sekalian masuk surga sehingga kamu beriman, dan tidaklah kamu beriman sehingga kamu saling mengasihi, dan maukah aku tunjukkan kepada sesuatu yang jika kamu kerjakan kamu akan saling mengasihi? Sebarkan salam diantara kamu sekalian.” (HR. Muslim)

 11-Silaturrahmi

عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ‬ الرَّحِمُ مُعَلَّقَةٌ بِالْعَرْشِ تَقُولُ مَنْ وَصَلَنِي وَصَلَهُ اللَّهُ وَمَنْ قَطَعَنِي قَطَعَهُ اللَّهُ (مسلم)

Dari Aisyah berkata, Rasulullah ﷺ‬ bersabda: “Kekerabatan (tali persaudaraan) itu tergantung di Arsy, ia berkata barang siapa yang menyambungku maka Allah akan menyambungnya dan barang siapa yang memutuskanku maka Allah akan memutuskannya.” (HR.Muslim)

 12-Sabar

عَنْ صُهَيْبٍ t قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ‬: (عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ.) (رواه مسلم)

Dari Suhaib t berkata, Rasulullah ﷺ‬ bersabda: “Sesungguhnya perkara orang mu'min itu menakjubkan, karena semua perkara yang dialaminya adalah baik; jika mendapatkan kesenangan dia bersyukur, maka hal itu menjadi baik baginya, jika mengalami kesulitan dia bersabar, maka hal itu menjadi baik baginya, dan hal seperti itu tidak terdapat kecuali pada diri seorang mu'min.” (HR. Muslim)

 13-Shalat Janazah dan mengantar sampai kuburan

عن أبي هُرَيْرَةَ t قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ‬: (مَنْ شَهِدَ الْجَنَازَةَ حَتَّى يُصَلِّيَ فَلَهُ قِيرَاطٌ وَمَنْ شَهِدَ حَتَّى تُدْفَنَ كَانَ لَهُ قِيرَاطَانِ قِيلَ وَمَا الْقِيرَاطَانِ قَالَ مِثْلُ الْجَبَلَيْنِ الْعَظِيمَيْنِ) (رواه البخاري ومسلم)

Dari Abu Hurairah t berkata, Rasulullah ﷺ‬ bersabda: “Barang siapa berta'ziyah atas janazah hingga menshalatinya maka baginya satu qirath, dan barang siapa yang berta'ziyah hingga dikubur maka baginya dua qirath, dikatakan, apa dua qirat itu, beliau menjawab: (pahala) seperti dua gunung yang besar.” (HR. Bukhari & Muslim)

 14-Saling berwasiat (kebaikan) dengan tetangga

عَنْ ابْنِ عُمَرَ t قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ‬: (مَا زَالَ جِبْرِيلُ يُوصِينِي بِالْجَارِ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُوَرِّثُهُ) ( رواه البخاري ومسلم)

Dari Ibnu Umar t berkata, Rasulullah ﷺ‬ bersabda: “Jibril senantiasa berpesan kepadaku (untuk berbuat baik) kepada tetangga sampai aku mengira dia akan menjadi pewarisnya.” (HR. Bukhari& Muslim)

 15-Menyingkirkan duri dari jalan

قال رسول الله ﷺ‬ : (إِمَاطَةِ الْأَذَى عَنْ الطَّرِيقِ مِنَ الإِيْماَن) (البخاري)

Rasulullah ﷺ‬ bersabda: “Menyingkirkan duri dari jalan adalah sebagian dari iman.” (HR.Bukhari)

 16-Menjenguk orang sakit

عَنْ ثَوْبَانَ مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ ﷺ‬ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ‬: (مَنْ عَادَ مَرِيضًا لَمْ يَزَلْ فِي خُرْفَةِ الْجَنَّةِ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا خُرْفَةُ الْجَنَّةِ قَالَ جَنَاهَا) (رواه مسلم)

Dari Tsauban pelayan Rasulullah ﷺ‬  berkata, Rasulullah ﷺ‬ bersabda: “Barang siapa yang menengok orang sakit maka dia senantiasa dalam khurfatul jannah"  dikatakan , Ya Rasulullah apa itu khurfatul jannah, beliau menjawab: "Khurfatul jannah adalah buah-buahan yang dipetik di surga.” (HR. Muslim)

 17-Kaffarah Majlis (Do’a penutup majlis)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ t قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ‬ مَنْ جَلَسَ فِي مَجْلِسٍ فَكَثُرَ فِيهِ لَغَطُهُ فَقَالَ قَبْلَ أَنْ يَقُومَ مِنْ مَجْلِسِهِ ذَلِكَ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلاّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ إِلاّ غُفِرَ لَهُ مَا كَانَ فِي مَجْلِسِهِ (رواه مسلم)

Dari Abu Hurairah t berkata, Rasulullah ﷺ‬ bersabda: “Barang siapa yang duduk di majlis dan ada banyak LAGHAT (dosa) di dalamnya kemudian sebelum bangun dari majlisnya itu mengucapkan:

 (سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ)

(Maha Suci Engkau  ya Allah dan segala puji bagi-Mu,aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau, aku minta ampun kepada-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu)

kecuali akan diampuni dosanya selama dalam majlis itu .” (HR.Muslim)

 18-Mencintai karena Allah

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ tقَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ‬: (إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَيْنَ الْمُتَحَابُّونَ بِجَلَالِي الْيَوْمَ أُظِلُّهُمْ فِي ظِلِّي يَوْمَ لا ظِلَّ إِلاّ ظِلِّي) (متفق عليه)

Dari Abu Hurairah t  berkata, Rasulullah ﷺ‬  bersabda: Sesungguhnya Allah pada hari kiamat mengumandangkan; Mana orang-orang yang saling mencintai karena keagunganku, pada hari ini aku lindungi mereka dalam lindunganku pada hari ini tiada perlindungan kecuali perlindunganku.” (Muttafaq Alaih)

 19-Berinfaq (berderma) di jalan Allah.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ t أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ‬ قَالَ مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلاّ مَلَكَانِ يَنْزِلانِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا وَيَقُولُ الْآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا (رواه مسلم)

Dari Abu Hurairah t  berkata, Rasulullah ﷺ‬  bersabda: “Tiada hari kecuali akan turun dua malaikat pada seorang hamba di pagi hari, salah satunya mengatakan: (Ya Allah berikanlah ganti (yang lebih banyak) untuk orang-orang yang berinfaq), dan yang lainnya mengatakan: (Ya Allah berikanlah kehancuran bagi orang-orang yang bakhil).” (HR. Muslim)

 20-Menepati janji

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ t عَنْ النَّبِيِّ ﷺ‬ قَالَ: (آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ.) (رواه البخاري ومسلم)

Dari Abu Hurairah t  berkata, Rasulullah ﷺ‬  bersabda:              “ Tanda-tanda orang munafiq itu ada 3, jika berkata bohong, jika janji mengingkari, dan jika dipercaya menghianati.” (HR. Bukhari & Muslim)

 21-Menahan amarah                        

عَنْ مُعَاذِ بْنِ أَنَسٍ t أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ‬ قَالَ: (مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ يَقْدِرُ عَلَى أَنْ يُنَفِّذَهُ دَعَاهُ اللَّهُ عَلَى رُءُوسِ الْخَلائِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ فِي أَيِّ الْحُورِ شَاءَ) (رواه الترمذي)

Dari Muadz bin Anas t  berkata, Rasulullah ﷺ‬  bersabda:           “Barang siapa yang menahan marah sedangkan dia mampu untuk melaksanakannya (membalasnya) maka Allah akan memanggilnya dari atas kepala-kepala seluruh makhluk hingga disuruh memilih bidadari mana yang ia kehendaki .” (HR. Tirmidzi)

 22-Selalu Memuji Allah

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ t قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ‬: (إِنَّ اللَّهَ لَيَرْضَى عَنْ الْعَبْدِ أَنْ يَأْكُلَ الْأَكْلَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا أَوْ يَشْرَبَ الشَّرْبَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا) (رواه مسلم)

Dari Anas bin Malik t  berkata, Rasulullah ﷺ‬  bersabda:    “Sesungguhnya Allah ridha terhadap seorang hamba jika memakan makanan kemudian memujinya dan jika minum minuman kemudian memujinya.” (HR. Muslim)

 23-Bersyukur atas nikmat-nikmat Allah

عَنْ أَبِي بَكْرَةَ t عَنْ النَّبِيِّ ﷺ‬ (أَنَّهُ كَانَ إِذَا جَاءَهُ أَمْرُ سُرُورٍ أَوْ بُشِّرَ بِهِ خَرَّ سَاجِدًا شَاكِرًا لِلَّهِ) (رواه أبو داود وابن ماجه)

Dari Abi Bakrah t, dari Nabi Muhammad ﷺ‬:                       "Sesungguhnya beliau jika mendapat sesuatu yang menggembirakan atau diberi kabar gembira beliau bersujud bersimpuh sebagai rasa syukur kepada Allah.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)

 24-Bermuka ramah (manis)

عَنْ أَبِي ذَرٍّ t قَالَ قَالَ لِيَ النَّبِيُّ ﷺ‬ (لا تَحْقِرَنَّ مِنْ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ) (مسلم)

Dari Abi Dzar t berkata , Nabi Muhammad ﷺ‬  berkata kepadaku : “jangan kau meremehkan hal-hal yang baik, meskipun hanya bermuka manis (tersenyum)  jika bertemu saudaramu.”  (HR. Muslim)

 25-Berakhlak mulia

عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ‬ يَقُولُ: (إِنَّ الْمُؤْمِنَ لَيُدْرِكُ بِحُسْنِ خُلُقِهِ دَرَجَةَ الصَّائِمِ الْقَائِمِ)  (أبو داود)

Dari Aisyah berkata, Saya mendengar Rasulullah ﷺ‬  bersabda: “Sesungguhnya seorang mukmin karena akhlaknya yang mulia akan mendapatkan derajat seperti derajatnya ahli puasa dan shalat.” (HR.Abu Dawud)

 26- Dakwah kepada Allah

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ t أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ‬ قَالَ مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنْ الْأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلَالَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنْ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا ( مسلم)

Dari Abi Hurairah t   berkata , Sesungguhnya Rasulullah ﷺ‬  bersabda: “Barang siapa yang mengajak kepada kebaikan  maka akan mendapat pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa dikurangi sedikitpun, dan barang siapa yang mengajak kepada kesesatan maka akan mendapat dosa seperti dosanya orang yang mengikutinya tanpa dikurangi sedikitpun.” (HR. Muslim)

Maka wajib bagi kita untuk menanamkan jiwa dakwah dalam hati kita semua baik anak-anak, orang dewasa, baik laki-laki atau perempuan untuk bekerja sama dalam membina umat islam agar mencapai masyarakat muslim yang mulia, dan dakwah adalah kewajiban semua orang Islam.

 27-Membantu orang-orang islam yang butuh pertolongan

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ t قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ :ﷺ‬ (مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ) (مسلم)

Dari Abi Hurairah t   berkata , Sesungguhnya Rasulullah ﷺ‬  bersabda: “Barang siapa yang meringankan kesusahan orang mukmin di dunia maka Allah akan meringankan kesusahannya di akherat, dan barang siapa memudahkan atas orang-orang yang kesulitan maka Allah akan memudahkan baginya di dunia dan akherat, dan barang siapa yang menutupi aib orang islam maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akherat, dan Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya.” (HR. Muslim)

 28-Pemaaf, berlapang dada dan saling kasih saying

(وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا أَلا تُحِبُّونَ أَن يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ)

Dan hendaklah mereka mema'afkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. An Nur : 22)

 29- Menghindari Ghibah, dan saling menghina dan  berburuk sangka

(يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا يَسْخَرْ قَومٌ مِّن قَوْمٍ عَسَى أَن يَكُونُوا خَيْراً مِّنْهُمْ وَلا نِسَاء مِّن نِّسَاء عَسَى أَن يَكُنَّ خَيْراً مِّنْهُنَّ وَلَا تَلْمِزُوا أَنفُسَكُمْ وَلا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ بِئْسَ الاِسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ وَمَن لَّمْ يَتُبْ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ{11} يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيراً مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلا تَجَسَّسُوا وَلا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضاً أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتاً فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ{12})

Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa.

Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (QS. Al Hujurat : 11-12)

 30- Mendahulukan kanan dalam perkara-perkara yang baik  sebagaimana anjuran dari Rasulullah ﷺ‬.

عَنْ عاشئة رضي الله عنها قَالَت: كان رَسُولُ اللَّهِ ﷺ‬ يُعجِبه التَّيمُّن في شأنه كلِّه في طَهوره وترجُّله وتَنعُّله. (البخاري)

Dari Aisyah y berkata: "Rasulullah ﷺ‬  selalu mendahulukan kanan dalam semua urusanya; dalam hal bersuci, menyisir rambut dan memakai sepatu.” (HR. Bukhari)

 31-Keutamaan Dzikir dan menganjurkan kepadanya.

{وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيراً وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْراً عَظِيماً} الأحزاب:35

Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS. Al Ahzab: 35)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ t قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ‬ لأَنْ أَقُولَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ. (مسلم)

Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah ﷺ‬  bersabda: “Sungguh membaca (سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ) lebih aku sukai dari seluruh isi dunia. (HR. Muslim)

 32-Puasa-puasa sunah      

a- Puasa 6 hari pada bulan syawal

عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ t أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ‬ قَالَ: (مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ) (مسلم)

Dari Abu Ayyub al-Anshari  t , sesungguhnya Rasulullah ﷺ‬  bersabda: “Barang siapa yang puasa Ramadhan kemudian mengikutinya dengan puasa 6 hari di bulan syawal, maka seperti puasa setahun penuh”. (HR. Muslim)

b- Puasa hari  Arafah

عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيِّ t أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ‬ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ: ( يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ) (مسلم والترمذي)

Dari Abu Qatadah Al-Anshari  t, sesungguhnya Rasulullah ﷺ‬  ditanya tentang puasa Arafah, beliau bersabda: “Menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang”. (HR. Muslim & Tirmidzi)

c- Puasa hari  Asyura’

عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيِّ t أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ‬ َسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ: (يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ) (مسلم والترمذي)

Dari Abu Qatadah Al Anshari  t, sesungguhnya Rasulullah ﷺ‬  ditanya tentang puasa hari Assyura’, beliau bersabda: “Menghapus dosa setahun yang lalu”. (HR. Muslim & Tirmidzi)

d- Puasa hari-hari Baidh (pertengahan bulan)

عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ t عَنْ النَّبِيِّ ﷺ‬ قَالَ: (صِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ صِيَامُ الدَّهْرِ وَأَيَّامُ الْبِيضِ صَبِيحَةَ ثَلَاثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ) ( النسائي)

Dari Jarir bin Abdillah t, dari Nabi Muhammad ﷺ‬  bersabda: “Puasa 3 hari pada tiap bulan seperti puasa setahun, dan hari Baidh adalah, hari ke 13, 14 dan 15”. (HR. Nasa’i)

e-  Puasa hari senin dan kamis

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ t أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ‬ قَالَ تُعْرَضُ الْأَعْمَالُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ (الترمذي)

Dari Abu Hurairah t, Sesungguhnya Rasulullah ﷺ‬  bersabda: “Amal-amal perbuatan manusia dihadapkan kepada Allah pada hari senin dan kamis, maka aku ingin amal perbuatanku di hadapakan kepada Allah sedangkan aku dalam keadaan puasa”. (HR. Tirmidzi)

 33-Haji dan Umrah

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ t أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ‬ قَالَ: (الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ) (رواه البخاري ومسلم)

Dari Abu Hurairah  t, sesungguhnya Rasulullah ﷺ‬  bersabda: “Umrah satu ke umrah lainnya bisa menghapus dosa diantara keduanya dan haji yang mabrur tiada balasannya kecuali surga”. (HR. Bukhari & Muslim)

 34-Menjauhi Hasad iri dan dengki

قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ ﷺ‬ أَيُّ النَّاسِ أَفْضَلُ قَالَ كُلُّ مَخْمُومِ الْقَلْبِ صَدُوقِ اللِّسَانِ قَالُوا صَدُوقُ اللِّسَانِ نَعْرِفُهُ فَمَا مَخْمُومُ الْقَلْبِ قَالَ هُوَ التَّقِيُّ النَّقِيُّ لا إِثْمَ فِيهِ وَلا بَغْيَ وَلا غِلَّ وَلا حَسَدَ (رواه ابن ماجه)

Dikatakan kepada Rasulullah ﷺ‬: "Manusia mana yang lebih utama?"  beliau mengatakan: "yaitu setiap orang yang hatinya makhmum, dan lisannya jujur. Mereka mengatakan: "Jujurnya lisan kami mengetahuinya, adapun makhmumnya hati itu apa?" beliau mengatakan: "yaitu hati yang taqwa, bersih tidak ada dosa padanya dan tidak melampaui batas dan tidak iri dan dengki". (Ibnu Majah)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ‬ قَالَ إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ (رواه أبو داود)

Dari Abu Hurairah t sesungguhnya Nabi ﷺ‬   bersabda: jauhilah hasad karena hasad bisa melebur kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar. (HR. Abu Dawud)

Pengertian Hasad: yaitu mengharap lenyapnya (hilangnya) nikmat pada saudara kita sesama muslim.

Hukum hasad: termasuk dosa besar.

 ◙ Sebagian dari bahaya hasad dan dalil-dalil nya:

 1- Hasad adalah salah satu sifat dari sifat-sifat keji orang yahudi.

Allah berfirman:

(وَدَّ كَثِيرٌ مِّنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُم مِّن بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّاراً حَسَداً مِّنْ عِندِ أَنفُسِهِم مِّن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ فَاعْفُواْ وَاصْفَحُواْ حَتَّى يَأْتِيَ اللّهُ بِأَمْرِهِ إِنَّ اللّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ) (البقرة : 109)

Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma'afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Al Baqarah: 109)

Nabi ﷺ‬  bersabda:لا يَجْتَمِعَانِ فِي قَلْبِ عَبْدٍ الْإِيمَانُ وَالْحَسَدُ (رواه النسائي) Iman dan hasad itu tidak bisa berkumpul dalam hati seorang hamba  ( HR. Nasa’i)

Ibnu Qoyyim berkata: Hasad adalah salah satu macam pengingkaran kepada Allah karena orang yang iri itu tidak senang atas nikmat Allah atas hamba-Nya sedangkan Allah menginginkan dan ia ingin nikmat itu lenyap dari seseorang sedangkan Allah tidak menginginkan, dan ia bertentangan dengan Allah dalam Qadha’Nya, kecintaan-Nya dan kebencian-Nya. dan orang yang iri melihat kenikmatan atasmu adalah bala’  baginya.

Musibah-musibah (perbuatan dosa) itu ada kafarat-kafarat yang bisa melebur dosa itu tetapi musibah hasad tidak ada kafarat atasnya dan akan mendapat hukumannya di dunia dan akherat, Hasad adalah dosa pertama yang terjadi di langit, yaitu dosa hasadnya iblis terhadap adam.  dan hasad juga dosa pertama yang terjadi di dunia yaitu sebagaimana yang terjadi pada anak adam Qabil dan Habil, terkadang seseorang bisa terkena penyakit ain dikarenakan sifat dengki ini.

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ t عَنْ النَّبِيِّ ﷺ‬ قَالَ الْعَيْنُ حَقٌّ وَلَوْ كَانَ شَيْءٌ سَابَقَ الْقَدَرَ سَبَقَتْهُ الْعَيْنُ وَإِذَا اسْتُغْسِلْتُمْ فَاغْسِلُوا (رواه مسلم)

Dari Ibnu Abbas t, Nabi ﷺ‬ bersabda: "Ain (penyakit yang ditimbulkan mata) itu benar-benar ada, dan kalau ada sesuatu yang termaktub dalam taqdir Allah maka ain telah termaktub di dalamnya, dan jika kalian (orang yang terkena ain) diminta mandi maka mandilah". (HR. Muslim)

Dan orang yang beriman jika melihat sesuatu yang menakjubkannya hendaklah mengucapkan َا شَاءَ الله لاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ) untuk menghindari penyakit ain.

 ● Hal-hal yang bisa menjauhkan dari Hasad:

1- Ridha dengan Qadha’ dan Qadar dan berkeyakinan bahwa   semua yang ditakdirkan Allah I adalah yang terbaik.

2- Ikhlas dalam beribadah

3- Berdo'a kepada Allah atas karunia-Nya, dan agar dipalingkan dari rasa iri dan dengki.

 35. Dan sifat Iri dan Dengki ini adalah hal-hal yang diharamkan dan termasuk dosa besar.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ t عَنْ النَّبِيِّ ﷺ‬ قَالَ تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ كُلَّ يَوْمِ اثْنَيْنِ وَخَمِيسٍ فَيُغْفَرُ فِي ذَلِكَ الْيَوْمَيْنِ لِكُلِّ عَبْدٍ لا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلا مَنْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ فَيُقَالُ أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا. (مسلم)

Dari Abu Hurairah t, Nabi ﷺ‬   bersabda: "Dibuka pintu-pintu surga pada hari senin dan kamis dan akan diampuni pada 2 hari itu setiap hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, kecuali bagi orang-orang yang bermusuhan dengan saudaranya maka akan dikatakan kepadanya: lihatlah perkara kedua orang ini sampai keduanya berdamai". (HR. Muslim)

 36- Memakai pakaian melebihi 2 mata kaki (Isbal)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ t عَنْ النَّبِيِّ ﷺ‬ قَالَ: (مَا أَسْفَلَ مِنْ الْكَعْبَيْنِ مِنْ الْإِزَارِ فَفِي النَّارِ) (رواه البخاري)

Dari Abu Hurairah t, Nabi ﷺ‬   bersabda: "Apa-apa dari pakaian  yang melebihi dua mata kaki  maka akan dimasukkan kedalam api neraka". (HR. Bukhari)

 37- Berbakti kepada 2 orang tua.

عن عبد الله بن مسعود t قَالَ سَأَلْتُ النَّبِيَّ ﷺ‬ أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ: (الصَّلاةُ عَلَى وَقْتِهَا،) قَالَ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ: (بِرُّ الْوَالِدَيْنِ قَالَ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ: الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ). (رواه البخاري ومسلم)

Dari Abdullah bin Mas’ud  t berkata: aku bertanya kepada Nabi ﷺ‬ amal apakah yang paling utama? Maka beliau bersabda: Shalat pada waktunya, kemudian apalagi? Beliau berkata: berbakti kepada kedua orang tua, kemudian apalagi? Beliau berkata: jihad fî sabîlillâh. (HR. Bukhari Muslim)

 38-Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih kecil

عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ t قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ‬ لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيرَنَا وَيَعْرِفْ شَرَفَ كَبِيرِنَا (رواه الترمذي)

Dari Amr bin Syua'ib  t berkata: Rasulullah ﷺ‬ bersabda: Tidak termasuk golonganku orang yang tidak menyayangi yang lebih kecil dan menghormati yang lebih tua.  (HR. Tirmidzi)

 39-Menjauhi Dosa-dosa besar

Dosa besar adalah: apa-apa yang dilarang Allah I dan Rasul-Nya disertai ancaman,  laknat, kebencian atau adzab.

 ◙ Termasuk dosa-dosa besar sebagai berikut:

1-   Syirik kepada Allah , baik syirik besar maupun kecil.

2-   Membunuh seseorang yang diharamkan Allah (untuk membunuhnya)  kecuali dengan jalan yang haq (yang disyareatkan)

3-   Sihir.

4-   Lari dari medan perang.

5-   Ingkar zakat.

6-   Tidak puasa pada bulan Ramadhan tanpa udzur.

7-   Tidak mau menunaikan Haji padahal mampu.

8-   Durhaka kepada kedua orang tua.

9-   Menjauhi kerabat dekat dan memutus hubungan silaturrahmi.

10-    Zina.

11-    Homoseksual, dan menggauli istri dari dubur.

12-    Riba.

13-    Memakan harta anak yatim.

14-    Berdusta kepada Allah dan Rasul-Nya.

15-    Pemimpin memeras dan mendzalimi rakyatnya .

16-    Sombong, takabbur, membanggakan diri dan angkuh.

17-    Persaksian palsu.

18-    Minuman keras.

19-    Judi

20-    Menuduh berzina orang-orang yang tidak berbuat zina.

21-    Mengkafirkan orang islam.

22-    Mencuri.

23-    Merampok.

24-    Sumpah palsu.

25-    Dhalim.

26-    Memungut cukai/pajak dengan cara yang tidak dibenarkan agama.

27-    Memakan barang haram

28-    Bunuh diri.

29-    Berbohong

30-    Hakim yang jahat.

31-    Suap menyuap.

32-    Perempuan yang menyerupai laki-laki dan laki-laki yang menyerupai perempuan.

33-    Ditulis miring (orang yang tidak punya rasa cemburu kepada keluarganya)

34-    Orang yang menyuruh orang lain untuk mengawini istrinya yang sudah ditalaq bain kemudian disuruh mencerainya supaya ia bisa mengawini bekas istrinya lagi, kedua-duanya dosa besar.

35-    Tidak beristinjak ketika buang air.

36-    Melukai (Menandai) binatang pada wajahnya.

37-    Mencari ilmu karena dunia bukan karena Allah dan menyembunyikan ilmu (tidak mengajarkanya).

38-    Khianat.

39-    Orang yang menyebut-nyebut pemberiannya dan menyakiti hari orang yang diberi.

40-    Mendustakan qadar.

41-    Mencari-cari rahasia dan kelemahan orang lain.

42-    Mengadu domba.

43-    Ditulis miring (saling melaknat)

44-    Berkhianat dan tidak menepati janji.

45-    Putus asa dari rahmat Allah.

46-    Permintaan cerai wanita atas suaminya tanpa alasan yang dibenarkan syareat.

47-    Menggambar makhluk yang bernyawa.

48-    Meratapi mayit dengan menjerit dan memukuli pipi.

49-    Orang yang mengacungkan besi, pisau dan senjata lainya kepada saudaranya.

50-    Penzina.

51-    Membebani orang-orang yang lemah seperti budak, istri, hewan tunggangan dan lainnya diluar kemampuannya .

52-    Menyakiti tetangga.

53-    Menyakiti orang-orang islam dan mengolok-olok mereka.

54-    Makan dan minum dari bejana emas dan perak.

55-    Isbal pada sarung dan tsaub (gamis).

56-    Memakai sutra dan emas bagi laki-laki.

57-    Budak yang lari dari tuannya.

58-    Mengubah batas tanah.

59-    Seorang yang menisbatkan dirinya kepada selain ayahnya padahal dia tahu.

60-    Berdebat dan berbantah-bantahan.

61-    Menutup aliran air kepada yang membutuhkan.

62-    Mengurangi timbangan.

63-    Merasa aman dari makarnya (tipu daya) Allah.

64-    Menyakiti wali-wali Allah.

65-    Memakan bangkai, darah, dan daging babi.

66-    Sengaja tidak shalat jum’at dan shalat jama’ah tanpa udzur.

67-    Wasiat yang melampaui batas sehingga menyengsarakan ahli warisnya.

68-    Tipu daya.

69-    Tajassus: Mengorek-ngorek kesalahan  sesama orang islam.

70-    Mencaci maki para sahabat nabi.

 40-Tidak melakukan gerakan yang berlebihan dalam shalat

 (قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ, الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ)

Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam shalatnya. (QS. Al-Mukminun : 1-2)

 41- Tidak keluar dari masjid setelah adzan tanpa udzur

عَنْ أَبِي الشَّعْثَاءِ t قَالَ كُنَّا قُعُودًا فِي الْمَسْجِدِ مَعَ أَبِي هُرَيْرَةَ فَأَذَّنَ الْمُؤَذِّنُ فَقَامَ رَجُلٌ مِنْ الْمَسْجِدِ يَمْشِي فَأَتْبَعَهُ أَبُو هُرَيْرَةَ بَصَرَهُ حَتَّى خَرَجَ مِنْ الْمَسْجِدِ فَقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ أَمَّا هَذَا فَقَدْ عَصَى أَبَا الْقَاسِمِ ﷺ‬. (رواه مسلم)

Dari Abu Sya’tsa’ t  berkata: "Ketika kami duduk di masjid bersama abu Hurairah kemudian muadzin mengumandangkan adzan, maka ada seorang laki-laki berdiri kemudian berjalan dari masjid maka Abu Hurairah mengikuti dengan pandangannya kepada orang itu sampai keluar dari masjid, maka Abu Hurairah berkata: adapun orang ini maka sungguh telah ingkar kepada Abul Qasim (Muhammad) ﷺ‬. (HR. Muslim)

 42- Tidak melihat hal-hal yang haram

{قُل لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ} النور30

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat". (QS. Annur: 30)

عن ابْنَ عَبَّاسٍ t أن النَّبِيَّ ﷺ‬ قال: (لا يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ وَمَعَهَا ذُو مَحْرَمٍ). (البخاري)

Dari Ibnu Abbas t sesungguhnya Nabi ﷺ‬  bersabda: “Tidak boleh seorang laki-laki berduaan dengan seorang perempuan kecuali disertai oleh mahramnya." (HR. Bukhari)

Ibnu Musayyib berkata: Jika kamu melihat laki-laki memandang dengan nafsu kepada Amrad (anak laki-laki yang belum keluar jenggotnya) maka tuduhlah ia.

 43- TIDAK BERTERANG-TERANGAN DALAM MAKSIAT

عَنْ أَبي هُرَيْرَةَ t يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ‬ يَقُولُ كُلُّ أُمَّتِي مُعَافًى إِلاّ الْمُجَاهِرِينَ وَإِنَّ مِنْ الْمُجَاهَرَةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ بِاللَّيْلِ عَمَلاً ثُمَّ يُصْبِحَ وَقَدْ سَتَرَهُ اللَّهُ عَلَيْهِ فَيَقُولَ يَا فُلانُ عَمِلْتُ الْبَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا وَقَدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ وَيُصْبِحُ يَكْشِفُ سِتْرَ اللَّهِ عَنْهُ. (البخاري ومسلم)

Dari Abu Hurairah t mengatakan, saya mendengar Rasulullah ﷺ‬ bersabda: "Semua umatku akan mendapatkan ampunan kecuali orang-orang yang terang-terangan dalam maksiat, dan sebagian dari terang-terangan dalam maksiat adalah seseorang yang berbuat maksiat di malam hari sedangkan Allah menutupi perbuatan tersebut kemudian di pagi harinya dia mengatakan; hai si fulan tadi malam aku telah berbuat ini dan itu , dan sungguh dia dimalam harinya dosanya telah ditutupi oleh tuhannya kemudian di pagi harinya dia menyingkap tutup Allah itu darinya". (HR. Bukhari Muslim)

 44- BERSUNGGUH-SUNGGUH DALAM MENUNTUT ILMU

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ t قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ‬ : مَنْ سلك طريقاً يطلب به علماً سهل الله له طريقاً إلى الجنة ( رواه البخاري)

Dari Anas bin Malik t berkata, Rasulullah ﷺ‬  bersabda: Barang siapa menumpuh jalan dalam menuntut ilmu maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga  (HR. Bukhari)

Ibnu Jama’ah mengatakan: (Wajib bagi penuntut ilmu untuk memanfaatkan waktu di usia mudanya sebaik-baiknya untuk menghasilkan ilmu, dan tidak menunda-nunda karena setiap waktu yang hilang dari umurnya maka tidak ada gantinya dan tidak akan kembali lagi).


 45- NIKMAT SEHAT DAN WAKTU LUANG

عَنْ ابن عباس t قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ‬ : نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثيرٌ مِن النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالفَراَغُ (رواه البخاري)

Dari Ibnu Abbas t berkata, Rasulullah ﷺ‬  bersabda: " Ada 2 nikmat yang banyak dilupakan banyak orang, yaitu nikmat sehat dan nikmat waktu luang." (HR. Bukhari)

 ~ Termasuk buku-buku yang kami nasehatkan untuk dibaca:

-         Taisir al Karim Al Rahman karangan syeikh al Sa'dy

-         Al Usul Al Tsalatsah

-         Kitabut Tauhid

-         Al Aqidah al Wasitiyah

-         Al Arba'in An Nawawiyah

-         Bulughul Maram

-         Umdatul Ahkam

-         Kitab-kitab karangan Ibnu Qoyim

-         Kitab-kitab karangan Syeikul Islam Ibnu Taimiyah

-         Kehidupan para sahabat karangan al Kandahlawy

-         Sirah Nabawiyah karangan Ibnu Hisyam

-         Kisah para nabi karangan Ibnu Katsir

-         Risalah-risalah Ibnu Rajab

-         Kitab-kitab sarah hadits seperti Fathul Bari karangan Ibnu Hajar, Sarah Sahih Muslim karangan Imam Nawawy.

-         Fatawa syekh Bin Baz

-         Kitab-kitab Ibnu Utsaimin.    

 Keagungan (Allah)

Sesungguhnya orang yang mengingat kebesaran Allah ﷻ‬ setiap mau berbuat maksiat maka hatinya akan bergetar dan akan terpenuhi rasa takut dan segera menghindar dari dosa.

Al Fudhail bin Iyadh mengatakan: Sekiranya kamu menganggap kecil dosa-dosa mu maka akan menjadi besar di hadapan Allah , dan Sekiranya kamu menganggap besar dosa-dosamu maka akan menjadi kecil di hadapan Allah.

Allah berfirman: مَّا لَكُمْ لا تَرْجُونَ لِلَّهِ وَقَاراً (نوح : 13)

Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? (QS. Nuh:13)

Ibnu Abbas y berkata: Mengapa kamu tidak mengagungkan Allah dengan seagung-agungnya ?.

Maka bagaimana Saya dan kamu sekalian bermaksiat pada dzat yang kebesaran-Nya meliputi segala sesuatu, kekuasaan-Nya tak tertandingi, dan ilmu-Nya meliputi segala sesuatu  padahal kamu tidak bisa memberi manfaat dan mudharat pada dirimu sendiri, juga dirimu tidak punya kekuatan, kematian, kehidupan atau kebangkitan.

Dan ilmu-Nya meliputi segala sesuatu, dzat yang di tangan-Nya kendali segala urusan dan perubah keadaan dan perintahnya antara KAF dan NUN.

إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئاً أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ (يس : 82 )

Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia. (QS.Yasin:82)

 Sebab-sebab mendapat kecintaan Allah

1- Membaca Al-Qur’an dengan menghayati dan memahami arti dan kandungannya.

2- Mendekatkan diri kepada Allah dengan mengerjakan ibadah-ibadah sunnah setelah ibadah wajib.

3- Membiasakan dzikir setiap saat baik dengan lisan, hati, dan amal.

4- Lebih mencintai apa yang di cintai Allah dari apa yang dicintai hawa nafsu kita meskipun berat.

5- Menghayati kebesaran nama-nama dan sifat-sifat Allah sekaligus mengilmuinya.

6- Mensyukuri nikmat-nikmat Allah baik yang tidak tampak maupun yang tampak, karena akan menarik seseorang untuk mencintai-Nya.

7- Tunduknya hati sepenuhnya di hadapan Allah I .

8- Memperbanyak Ibadah di sepertiga malam yang akhir untuk bermunajat kepada Allah dengan adab-adab yang disyariatkan kemudian mengakhirinya dengan istighfar dan taubat.

9- Bergaul dengan orang yang dicintai Allah dan orang-orang yang jujur.

10- Menjauhi sebab-sebab yang menghalangi hati kita dengan Allah I .

 ! DO'A

Doa merupakan amalan Ibadah sebagaimana yang di katakan Rasulullah ﷺ‬ .

Dan do’a mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Allah I Dzat yang mengetahui hal-hal yang ghaib.

Khalid Ar Rib’iy mengatakan: Saya kagum perkara umat ini dalam ayat : (أدعوني أستجب لكم)  Allah memerintahkan berdo’a dan berjanji akan mengabulkannya tanpa syarat.

Ibrahim bin Adham mengumpulkan beberapa perkara yang menghalangi dikabulkanya do’a, ketika beliau ditanya mengapa kami pada berdo’a tetapi tidak dikabulkan maka beliau menjawab:

"Kamu sekalian mengimani Allah tetapi kamu tidak mentaati-Nya, Dan mengimani rasul-Nya tetapi kamu tidak mau mengikuti sunnahnya, dan kamu sekalian membaca Al-Qur’an tetapi tidak mau mengamalkannya, dan kalian semua makan nikmat-nikmat Allah tetapi tidak mensyukuri Nya, dan kamu sekalian mengimani adanya surga tetapi tidak mau mencarinyanya, dan kamu sekalian mengimani adanya neraka tetapi tidak menghindar daripadanya, dan kamu sekalian tahu syetan itu musuh nyata tetapi tidak mau memeranginya, dan kamu sekalian tahu akan kematian tapi tidak mau bersiap-siap untuk menghadapinya, dan kamu sekalian mengubur mayit tapi tidak mau mengambil pelajaran, dan kamu sekalian selalu sibuk dengan aibnya orang lain tetapi lupa akan aibmu sendiri, maka sungguh semua perkara itulah yang menghalangi dikabulkannya do’a, dan mudah-mudahan Allah menunjukkan kita semua dan mensucikan hati kita sekalian".

Dan sungguh Allah telah mengabulkan do’a mahluk terlaknat yaitu Iblis;

]قَالَ رَبِّ فَأَنظِرْنِي إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ0قَالَ فَإِنَّكَ مِنَ الْمُنظَرِينَ[

Berkata iblis: "Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan ~ Allah berfirman: "(Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh". (Al Hajr: 36-37)

عَنْ أبي هريرة t أَنَّ النبي ﷺ‬ قَالَ : لاَ يَزالُ يُستَجابُ لِلعَبدِ مَا لمَ يَدْعُ بِإثمٍ أَو قَطِيعةُ رَحمٍ مَا لمَ يَستَعجِلْ قِيل يَا رسولَ اللهِ مَا الاِستِعجَال؟ قَالَ: يَقُولُ قَد دَعَوتُ فَلَم أَرَ يَستَجِيبُ لِي فَيتحسَّرُ عِندَ ذَلكَ وَيَدَعُ الدُّعَاءَ (رواه مسلم)

Dari Abu Hurairah y sesungguhnya Rasulullah ﷺ‬ bersabda:"Senantiasa dikabulkan do'a seorang hamba selama tidak berdo'a dengan hal dosa dan memutus hubungan silaturrahmi selama tidak terburu-buru, dikatakan, Ya Rasulullah Isti'jal itu apa? Jawab beliau: "Seseorang mengatakan sungguh aku telah berdo'a tapi tidak juga dikabulkan, maka orang itu lalu meninggalkan do'a."  (HR.Muslim)

®Imam Sahl bin Abdullah At Tustury mengumpulkan 7 syarat berdo'a yaitu:

1-   Tadharru’ (merendahkan diri dihadapan Allah)

2-   Al Khauf (takut akan keagungan Allah)

3-   Ar Raja’ (mengharap rahmat dan terkabulnya do'a )

4-   Al Mudawamah (kontinyu tanpa putus asa)

5-   Khusyu’

6-   Makan makanan yang halal

7-   Umum (berdo'a dengan lengkap, yaitu memulai dengan memuji Allah ﷻ‬ kemudian bershalawat atas Nabi ﷺ‬ kemudian baru berdo'a untuk kebaikan dunia dan akherat untuk dirinya sendiri, kedua orang tua dan seluruh orang islam)

® Ibnu Atha’ mengatakan :

Do’a mempunyai 4 unsur yaitu : Rukun (tiang), Sayap (hal-hal yang menopang), Waktu dan sebab.

1-   Rukun do’a : Hadirnya hati, Yakin, tenang  dan khusu’.

2-   Sayap do’a  : Sungguh-sungguh dan jujur

3-   Waktu do’a : Saat 1/3 malam yang akhir

4-   Sebab-sebab diterimanya do'a : Memperbanyak Shalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ‬

 ® WAKTU, TEMPAT & KEADAAN MUSTAJAB UNTUK  BERDO'A

 1- Do'a di waktu sahur (sepertiga malam yang akhir).

قال رَسُولَ اللَّهِ ﷺ‬ : يَنزِلُ رَبُنا إلى السَّماءِ الدُّنْياَ كلَّ ليلةٍ حِينَ يَبقَى ثلثُ الليلِ الآخرِ فيقولُ : مَن يَدْعُونِي فأَسْتَجيبُ لهُ, مَن يَسأَلُني فأُعْطِيَهُ, مَن يستغفِرُنِي فأغْفِرُ لَه (متفق عليه)

Rasulullah ﷺ‬ bersabda: " Setiap malam Allah turun ke langit bumi ketika sepertiga malam yang akhir, Allah berfirman: barang siapa yang berdo'a kepada-Ku akan Aku kabulkan, barang siapa yang meminta akan Aku beri, barang siapa yang minta ampun kepada-Ku akan Aku ampuni(dosa-dosa) nya."  (HR. Muttafaq 'Alaih)

 2- Do'a diwaktu sujud

عن أبي هريرة t أن رسول الله ﷺ‬ قال: أَقرَبُ مَا يَكونُ العبدُ مِن رَبِّه وَهُو سَاجِدٌ فأكثرُوا الدعاءَ . (مسلم)

Dari Abu Hurairah t, Rasulullah ﷺ‬ bersabda: "Jarak paling dekat seorang hamba dengan Tuhan nya yaitu ketika sedang sujud, maka perbanyaklan do'a padanya". (HR. Muslim)

 3- Do'a diantara adzan dan iqamah.

عن أنس بن مالك t قال رسولُ اللهِ ﷺ‬: الدعاءُ لا يُردّ بينَ الآذانِ والإقامةِ (أحمد والترمذي)

Dari Anas bin Malik t, Rasulullah ﷺ‬ bersabda: " Do'a yang dipanjatkan saat antara adzan dengan iqamat tidak akan tertolak ". (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

 4- Do’a Musafir, Do'a orang Tua buat Anaknya, Do'a orang teraniaya

عن أبي هريرة t أن رسول الله ﷺ‬ قال : ثلاثُ دعواتٍ مستجاباتٌ لا شكَّ فيهنَّ: دعوةُ الوالدِ, ودعوةُ المظلومِ, ودعوةُ المسافرِ (أبو داود, الترمذي, ابن ماجد و أحمد)

Dari Abu Hurairah t, Rasulullah ﷺ‬ bersabda: " Ada 3 jenis Do'a yang mustajab; Do'a orang tua (atas anaknya), Do'a orang teraniaya, Do'a Musafir ". (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah &Ahmad)

5- Do'a pada beberapa saat di siang hari Jum'at.

عن أبي هريرة t عن النبي ﷺ‬ أنه قال : إنَّ في الجمعةِ لساعةٌ لا يوافقُها مسلمٌ يسألُ اللهَ فيها خيراً إلا أعطاهُ إياهُ. (مسلم)

Dari Abu Hurairah t, Dari Nabi ﷺ‬ sesungguhnya Ia bersabda: " Sesungguhnya pada hari Jum'at ada waktu, jika ada seorang hamba berdo'a memohon kepada Allah sesuatu kebaikan pada saat itu pasti Allah akan mengkabulkannya ". (HR. Muslim)

Para Ulama berselisih pendapat mengenai waktu mustajab di hari Jum'at ini ; ada yang mengatakan ;

- Waktu ketika menunggu Khatib naik mimbar,

- Waktu setelah Ashar sampai tenggelamnya matahari Wallah A'lam.

 6- Do’a seorang muslim buat Saudaranya dari kejauhan

عن أبي الدرداء t أنه سمع النبي ﷺ‬ يقول : مَا مِنْ عبدٍ مسلمٍ يَدْعُو لأخِيهِ بِظَهْرِ الغَيْبِ إلاَّ قالَ الملَََكُ الموكّلُ : ولَكَ بمثلٍ. (رواه مسلم)

Dari Abu Darda'  t, Bahwasanya ia mendengar Nabi ﷺ‬ bersabda: " Tidak ada seorang muslim yang mendo'akan baik buat saudaranya dari kejauhan kecuali malaikat yang ditugaskan mengatakan padanya: dan bagimu kebaikan serupa ". (HR. Muslim)

 ◙ Do’a yang melampaui batas

Ada sebagian orang yang melampaui batas dalam berdo’a baik sebagai imam atau ma’mum yaitu berdo'a dengan : mengeraskan suara, atau berdo’a dengan hal yang tidak pernah diajarkan Rasulullah ﷺ‬ seperti minta rizqi yang haram, atau berdo’a dengan hal-hal yang mustahil seperti minta hidup kekal di dunia, atau ingin mengetahui perkara ghaib, dan perkara- perkara lainnya. Bahkan perkara-perkara itu dilarang oleh Allah I dengan firmannya:

]ادْعُواْ رَبَّكُمْ تَضَرُّعاً وَخُفْيَةً إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ [ الأعراف55

Berdoalah kepada Tuhanmu dengan merendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. ( Al- A’raf: 55)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menyebutkan beberapa faedah melirihkan suara dalam do’a yaitu :

1-   Menunjukkan keimanan yang dalam bagi orang yang berdo’a bahwasanya Allah maha mendengar.

2-   Menunjukkan adab dan pengagungan kepada Allah karena jika kepada raja di dunia saja sesorang tidak berani mengeraskan suaranya apalagi berhadapan dengan Maharaja (Allah) tentunya lebih utama.

3-   Lebih bisa sungguh-sungguh dan khusyu'.

4-   Menunjuk kan  keikhlasan.

5-   Dengan suara lirih seseorang bisa menyatukan hati dan mengkonsentrasikan fikiran, sehingga merasa hina di hadapan Allah, yang tidak bisa dicapai dengan suara keras.

6-   Menunjukkan kedekatan seseorang dengan Allah.

Allah memuji Zakariya dengan firmannya:

 ]إِذْ نَادَى رَبَّهُ نِدَاء خَفِيّاً [ مريم:3

Yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut. (Maryam : 3)

7-   Dengan suara lirih lebih bisa berdo’a dengan kontinyu, karena dengan suara lirih anggota badan juga lisan kita tidak lelah lain halnya kalau dengan suara keras.

8-   Melirihkan do’a bisa menghindarkan hal-hal yang memotong dan menghalangi do’a kita, karena orang lain tidak ada yang mendengarnya lain kalau dengan suara keras.

9-   Menghadapkan diri kepada Allah dan beribadah adalah kenikmatan yang besar dan setiap kenikmatan pasti ada orang yang dengki, maka dengan melirihkan suara  akan terhindar dari hasad orang yang dengki.

10-  Sesungguhnya do’a adalah dzikir kepada yang diseru yaitu Allah ﷻ‬ yang mengandung unsur permintaan dan pujian kepadanya dengan menyebut nama-nama dan sifat-sifat nya yang mulia.

 NABI MUHAMMAD ﷺ‬

Nabi Muhammad ﷺ‬ dia inilah yang telah mengeluarkan kita sekalian dari penyembahan berhala menuju penyembahan kepada Allah ﷻ‬ Tuhan semesta alam, dan dia telah mengajarkan kepada kita sebaik-baik agama yaitu agama Islam, Allah berfirman:

(وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلاَمِ دِيناً فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ) (آل عمران : 85)

Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (QS. Al Imran:85)

Maka wajib bagi kita dengan segala kesungguhan dan pengorbanan untuk berdakwah kepada Allah dan menyebarkan sunnah beliau ﷺ‬ kepada umat manusia baik tua atau muda besar atau kecil, Allah berfirman;

(لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيراً) (الأحزاب: 21)

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. Al Ahzab : 21)

Banyak dari umat manusia yang meremehkan banyak dari sunnah-sunnah beliau dalam kehidupan mereka, dan ini sama juga meremehkan hak Rasulullah ﷺ‬.

 °Termasuk peremehan kepada Nabi ﷺ‬ yang nampak pada sebagaian manusia :

1-   Tidak mau diam ketika dibicarakan tentang Nabi ﷺ‬

2-   Menghina dan meremehkan orang yang mengikuti sunnah Nabi ﷺ‬ seperti dalam hal pakaian dan memanjangkan jenggot.

3-   Meninggalkan shalawat atas Nabi ﷺ‬ ketika disebut namanya, atau ketika menyebut beliau hanya dengan Muhammad atau Rasulullah saja, atau menulis shalawat dengan SAW saja sebagai ganti dari Shalallahu Alaihi Wasallam.

4-   Menjauhi sejarah hidup beliau ﷺ‬.

5-   Tidak mau tahu tentang mukjizat-mukjizat beliau dan kekhususan-kekhususan yang beliau ﷺ‬ miliki.

6-   Tidak mau tahu tentang kedudukan sahabat-sahabat beliau y.

Maka kewajiban kita atas Nabi kita Muhammad ﷺ‬ adalah menyebarkan sunnah-sunnah beliau kepada semua manusia dengan amalan-amalan nyata, sekaligus menanamkan kecintaan dan penghormatan kepada beliau pada jiwa anak-anak, dan mengajarkan kepada mereka tentang sejarah hidup dan amalan-amalan beliau ﷺ‬ sehingga hati mereka tidak tertaut pada pemain bola, atau bintang film, penyanyi, pebalap motor yang rata-rata mereka orang kafir. Nabi ﷺ‬ bersabda:

كُلُّكُم رَاعٍ وكُلّكُم مَسئولٌ عَن رَعِيّتِه... الحديث (رواه البخاري ومسلم)

Kamu sekalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan ditanya tentang apa yang dipimpinnya. (HR. Bukhari&Muslim)

Maka didiklah anak anda sekalian untuk mencintai Allah dan Rasul Nya ﷺ‬ dalam segala aspek kehidupanya, dalam tata cara makan, minum, tidur, pakaian, ibadah, dan akhlak beliau dengan para shahabat dan keluarganya.

Maka kami usulkan agar diadakan pertemuan keluarga kira-kira 1/4 jam untuk membaca sejarah hidup beliau, seperti sirah Ibnu Hisyam atau Ringkasan sejarah nabi karangan Sekh Muhamad bin Abdul Wahab 2 hari dalam sepekan.

 ²Berikut ini adalah sunnah-sunnah Nabi ﷺ‬ yang mulai dijauhi oleh manusia :

1-   Nabi ﷺ‬ kalau melewati kumpulan anak-anak beliau mengucapkan salam kepada mereka  (HR. Muslim)

2-   Nabi ﷺ‬ jika selesai melakukan shalat subuh beliau tetap duduk di masjid sampai matahari terbit agak tinggi. (HR. Muslim).

3-   Nabi ﷺ‬ bersiwak jika mau masuk rumah (HR. Muslim)

4-   Nabi ﷺ‬ jika berbaring hendak tidur di malam hari beliau letak kan tangan kanannya pada pipinya. (HR. Bukhari)

5-   Nabi ﷺ‬ jika datang dari safar maka beliau singgah ke masjid dulu lalu shalat 2 raka'at. (HR. Muslim)

6-   Nabi ﷺ‬ jika menengok orang sakit beliau mengucapkan  لا بأس طهور إن شاء الله)) "Tidak usah cemas, insya'allah penyakit ini sebagai pelebur dosa. (HR. Bukhari)

7-   Nabi ﷺ‬ jika selesai makan maka beliau menjilati jari-jarinya sebanyak 3X (HR. Muslim)

 Sebab-sebab untuk mempertebal keimanan

1- Membaca Al Qur'an atau mendengarkannya.

2- Memperhatikan keadaan orang-orang yang beriman.

3- Memahami Sejarah para nabi-nabi Allah dengan mu'jizat-mu'jizatnya serta mengambil pelajaran dari kaum para nabi itu baik kaum yang membangkang atau yang menerima dakwah mereka.

4- Menghayati ayat-ayat Allah I

5- Menghayati  keajaiban penciptaan manusia dan tujuan penciptaanya.

6- Menghayati kejadian-kejadian luar biasa yang ditunjukkan oleh Allah kepada hambanya (bencana dan lainya) yang mengharuskan seorang hamba tunduk dan kembali kepada-Nya.

(Fatwa dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah)

 BEBERAPA HADITS YANG BANYAK BEREDAR TAPI TIDAK ADA SAHIH DARI NABI ﷺ‬ :

1-      (مَن حَجّ ولم يزرْنِي فَقَد جَفَانِي)

"Barang siapa yang haji tapi tidak ziarah ke kuburku maka sungguh ia telah menjauhiku"

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah ditanya tentang hadits ini, beliau menjawab bahwa hadits ini adalah hadits palsu.

Kemudian beliau berkata: sesungguhnya Jafa' (berpaling/menjauhi) Nabi ﷺ‬ adalah haram, dan ziarah kubur itu tidak wajib dengan kesepakatan orang islam, dan tidak ada hadits dari beliau ﷺ‬ yang menerangkan perintah untuk menziarahi kuburnya.

2-      (خَيُر الأَسْماءِ مَا عُبّد وحُمّد)

"Sebaik-baik nama adalah nama yang mengandung penghambaan dan yang mengandung pujian"

Ini adalah hadits yang batil, sebagian ulama mengatakan hadits ini tidak ada asal usulnya, dan cukup sebagai ganti dalam permasalahan ini adalah sebuah hadits sahih dari Abdullah bin Umar t beliau mengatakan, bahwasanya Rasulullah ﷺ‬ telah bersabda :

(إن أحب أسماءكم إلى الله عبد الله وعبد الرحمن) رواه مسلم

"Sesungguhnya nama-nama kamu yang paling dicintai oleh Allah adalah Abdullah dan Abdurrahman." (HR. Muslim)

3-      (النظافة من الإيمان)

" Kebersihan itu sebagian daripada iman"

Hadits ini beredar dengan luas dan dihafal oleh anak muda atau orang tua, padahal hadits ini tidak ada sandaranya dari Nabi ﷺ‬, dan sebagai gantinya adalah hadits sahih, Rasulullah ﷺ‬ telah bersabda:

(إن الله جميل يحب الجمال ... الحديث) رواه مسلم     

 "Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan … Al Hadits ." (HR. Muslim)

4-       ( يخلق من الشبه أربعين)

"Allah menciptakan 40 orang mirip satu dengan lainnya"

Ungkapan ini terkenal dan beredar baik dikalangan awam atau yang alim, padahal ini bukan perkataan Nabi ﷺ‬, juga ungkapan ini artinya tidak benar, maka jika ada yang berkata bahwa perkataan ini hanya sangkaan akan hal yang ghaib dia tidak keliru, karena jika anda melihat 2 orang yang mirip, kemudian anda bilang bahwa Allah menciptakan orang yang mirip denganya 40 orang, maka seakan-akan memastikan bahwa Allah menciptakan 40 orang itu dengan rupa yang sama.

5-      (خير البر عاجله)

" Sebaik-baik kebaikan adalah yang paling segera"

Para ahli ilmu mengatakan bahwa ini bukan hadits, dan cukup dalam masalah bersegera untuk berbuat kebaikan sebuah firman Allah :

(وَسَارِعُواْ إِلَى مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ) (آل عمران : 133)

"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa." (QS. Al Imran: 133)

6-       ( الدين المعاملة)

"Agama adalah muamalah"

Ini bukan hadits bahkan para ahli ilmu menyangkal isi hadits ini, dan mereka menyebutkan bahwa ruang lingkup syariat itu mencakup di dalamnya muamalah.

cukup dalam permasalahan ini sabda Nabi ﷺ‬ yang menganjurkan akhlak yang mulia dan menjauhi akhlak yang tercela, seperti sabda beliau :

(إن الرجل ليدرك بحسن خلقه درجة الصائم القائم) رواه أحمد

 "Sesungguhnya Seseorang dengan akhlaknya yang mulia bisa menandingi derajatnya ahli puasa dan ahli shalat." (HR. Ahmad)

7-      ( أعظم الله أجرك, وأحسن الله عزائك, وغفر لميتك)

"Semoga Allah memperbanyak pahala bagimu, dan semoga Allah melimpahkan kebaikan dalam musibahmu, dan semoga Allah mengampuni bagi mayitmu"

Ungkapan belasungkawa ini adalah perkataan yang dipilih oleh para ulama, tetapi ungkapan yang dipilih oleh Rasulullah ﷺ‬ adalah:

(اصبر واحتسب, فإن لله ما أخذ وله ما أعطى, وكل شيء عنده بأجل مسمّى) رواه البخاري ومسلم.

 "Sabar dan ihtisablah,sesungguhnya bagi Allah apa-apa yang telah Dia ambil,dan bagi Nya apa-apa yang telah diberikan, dan segala sesuatu sudah ditentukan taqdirnya di sisi Nya."  (HR. Bukhari&Muslim)

Karena orang yang terkena musibah jika mendengar ungkapan ini akan merasa ridha akan apa yang telah terjadi.

8-      Hadits:

(أنّ بِلالاً قاَل : قَد قَامت الصَّلاةُ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ‬: أَقَامهَا اللهُ وأَدَامَهَا) رواه أبو داود في سننه وابن السني

"Sesungguhnya Bilal jika mengumandangkan "QOD QOMATISSALAH" Maka Rasulullah ﷺ‬ bersabda "AQAAMALLAHU WA ADAAMAHA." (HR. Abu Dawud).

Hadits ini diriwayatkan oleh Abu dawud & Ibnu Sunni dari Syahr ibnu Husib, sedangkan Syahr bin Husib ini menurut jumhur adalah dhoif sedang sebagian ulama mengatakan dia matruk.

Dikatakan dalam Al Mizan: Syahr bin Husib termasuk orang yang haditsnya tidak bisa dijadikan hujjah dan tidak diambil dalam syariat agama.

NB: Ibnu Hajar pernah ditanya tentang lafadz

) اللهم صل على سيدنا محمد أو على سيد الخلق أو على سيد ولد آدم) 

Maka jawab beliau: "Saya tidak jumpai riwayat dari salah seorang sahabat atau tabi'in mengucapkan lafadz ini, kalau seandainya lafadz ini benar tentulah kita dapatkan riwayat dari mereka. (Dinukil dari kitab: I'lam Biqawaidi Umdatul Ahkam karya Ibnul Mulaqan)

 ! 10 HAL YANG BISA MENGHAPUS BALA' DOSA DARI SEORANG HAMBA

 1- Taubat.

 Allah berfirman:

]وَهُوَ الَّذِي يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَعْفُو عَنِ السَّيِّئَاتِ وَيَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ[ الشورى: 25

"Dan Dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan". (QS. As Syura:25)

 2- Istigfar.

Rasulullah ﷺ‬ bersabda:

لَوْ لمَ تُذْنِبُوا لَذَهَبَ اللهُ بِكُم وَلجَاءَ بِقَوْمٍ يُذْنِبُونَ فَيَسْتَغْفِرُونَ اللهَ فَيَغْفِرُ لَهُمْ (رواه مسلم)

"Kalau saja kalian tidak ada yang berbuat dosa pasti Allah akan menggantikan kamu dan mendatangkan kaum yang berbuat dosa lalu mereka minta ampun kepada Allah lalu Allah beri ampunan buat mereka". (HR. Muslim)

 3- Amal baik penghapus kejelekan.

Allah berfirman:         

]وَأَقِمِ الصَّلاَةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفاً مِّنَ اللَّيْلِ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّـيِّئَاتِ ذَلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ [ هود: 114

"Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat". (QS. Hud:114)

 Rasulullah ﷺ‬ bersabda:

(الصّلواتُ الخَمْسُ وَالجُمُعةُ إِلىَ الجُمُعةِ وَرَمضَانُ إِلى رَمَضَانِ مُكَفِّرَاتٌ لمِاَ بَيْنَهُنّ مَا اجْتُنِبَت الْكَبَائِرُ) (رواه مسلم)

"Shalat lima waktu, dari jum'at satu ke jum'at lainya, dan dari Ramadhan ke Ramadhan berikutnya merupakan penghapus dosa-dosa diantara keduanya selama tidak berbuat dosa-dosa besar". (HR. Muslim)

 4- Mengerjakan sunnah tathawwu' (tambahan) Nabi Shalallahu A'laihi Wasallam bersabda:

 Allah berfirman:          

]وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ عَسَى أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَاماً مَّحْمُوداً [ الإسراء : 114

"Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji".      (QS. Al Isra':79)

 Rasulullah ﷺ‬ bersabda:

انظروا هل لعبدي من تطوّع فإن كان له تطوع قال أتموا لعبدي فريضته من تطوعه ثم تؤخذ الأعمال على ذاكم  (رواه أبو داود والترمذي وابن ماجه)

"Lihatlah apakah hamba Ku punya amalan-amalan tathaww'(amalan sunnah), jika dia punya maka sempurnakanlah apa-apa yang kurang dari amalan-amalan wajibnya dari amalan sunnahnya, kemudian semua amalan yang lainya juga seperti itu". (HR. Abu Dawud Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Tetapi perlu diketahui bahwa sunnah nafilah tidak bisa mengganti posisi amalan-amalan wajib jika amalan wajibnya ditinggalkan, bahkan dosa meninggalkan kewajiban bisa lebih besar daripada pahala amalan-amalan sunnah itu.

 5- Allah ﷻ‬ tidak menjadikan pelebur segala kebaikan kecuali kekafiran.

 Allah berfirman:          

]وَمَن يَرْتَدِدْ مِنكُمْ عَن دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُوْلَـئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَأُوْلَـئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ [ البقرة : 217

"Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya". (QS. Al Baqarah:217)

 6- Syafa'at Rasulullah ﷺ‬ bagi pendosa besar di hari kiamat.

 Rasulullah ﷺ‬ bersabda:           

]شَفَاعَتي لأَهْلِ الْكَبَائِرِ مِنْ أُمَّتيِ [ رواه الترمذي وأبو داود

"Syafa'atku bagi umatku yang berbuat dosa besar." (HR. Tirmidzi & Abu Dawud)

 7- Musibah di dunia.

Rasulullah ﷺ‬ bersabda:          

]مَا يُصِيبُ المُسلِمُ مِن وَصَبٍ وَلا نَصَبٍ وَلاَ حُزنٍ ولاَ غَمٍ وَلاَ أذًى حَتىّ الشَّوكةَ يُشَاكُهَا إلاّ كفّرَ اللهُ بهَا مِن خَطَايَاه[ رواه البخاري ومسلم

"Tidak ada seorang muslim yang ditimpa penyakit, payah, sedih dan takut, sampai duri yang mengenai kakinya kecuali Allah akan menghapus dosa-dosanya karenanya." (HR. Bukhari & Muslim)

 8- Fitnah dan ketakutan dalam kubur.

 Hal ini bisa sebagai pelebur dosa.

9- Dahsyat, dan ngerinya hari kiamat.

 10- Rahmat Allah dan ampunan Nya semata-mata.

Sumber : Majmu' Fatawa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah

 !  ISTIGHFAR

Arti Istighfar adalah : Meminta ampunan dari Allah dari segala dosa dan  kemaksiatan.

 Allah berfirman dalam hadits Qudsi:

قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ فِيكَ وَلا أُبَالِي يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ وَلا أُبَالِي يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ الْأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيتَنِي لا تُشْرِكُ بِي شَيْئًا لأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً. (رواه الترمذي وحسنه الألباني)

Allah Tabaraka Wata’ala berfirman: "Hai bani adam, Sesungguhnya selama engkau berdo’a kepada-Ku dan mengharap ampunan dari-Ku akan Aku ampuni kamu atas dosa-dasamu tanpa peduli, hai bani adam, jika dosa-dosamu sampai setinggi langit kamudian kamu minta ampun pada-Ku maka akan Aku ampuni kamu tanpa peduli, hai bani adam sesungguhnya jika kalian datang kepada-Ku dengan sebongkah bumi penuh dengan kesalahan kemudian kamu bertobat kepada-Ku dengan tidak menyekutukan-Ku maka akan Aku datangkan sebongkah bumi serupa yang penuh dengan ampunan". (HR. Tirmidzi&dihasankan Al Albani)

 ◙ Pentingnya Istighfar

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan: Istigfar mengeluarkan seorang hamba dari pekerjaan yang di benci kepada perbuatan yang dicintai, dari perbuatan yang kurang kepada kesempurnaan, dan mengangkat seorang hamba dari kedudukan yang rendah kepada kedudukan yang lebih tinggi dan lebih sempurna, karena seorang hamba setiap saat ketika makan, minum, tidur dan bangunnya, dalam ucapan dan pekerjaannya, merasa kurang dalam penghambaannya kepada Nya, maka dari itu ia membutuhkan Istighfar di tengah malam, pagi dan sore, dan bahkan ia akan membutuhkan istigfar itu di setiap ucapan dan setiap gerak-geriknya baik tersembunyi atau terang-terangan, karena faedah-faedah yang banyak dalam mendapatkan kebaikan dan menolak balak, dan bisa mendatangkan kekuatan baik amalan hati atau badani.

Orang yang beristighfar dengan lisannya, sedangkan ia tetap melakukan dosa dan hatinya bersikeras untuk mengajak berbuat dosa maka ia telah berdusta, sebagaimana perkataan Ibnu Abbas t : "Orang yang beristighfar dari dosa sedangkan ia tetap melakukan dosanya seperti orang yang mengolok-olok Tuhannya".

 ◙  Istighfar dalam Al Qur’an :

 Istighfar dalam Al Quran disebut berkali-kali :

 ► Terkadang Allah memerintah hamba-Nya beristighfar dan memotifasinya, seperti firman Allah :

]وَاسْتَغْفِرُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ[ (البقرة : 199 )

Dan mohonlah ampun kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Baqarah: 199)

]وَأَنِ اسْتَغْفِرُواْ رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُواْ إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُم مَّتَاعاً حَسَناً[ (هود : 3 )

Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu. (QS. Hud:3)

]فَاسْتَقِيمُوا إِلَيْهِ وَاسْتَغْفِرُوهُ وَوَيْلٌ لِّلْمُشْرِكِينَ[ (فصلت : 6 )

Maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya. Dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya. (QS. Fushilat:6)

 ► Terkadang Allah memuji mereka

seperti firman Allah :

]وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالأَسْحَارِ[ (آل عمران : 17)

 Dan yang memohon ampun di waktu sahur. (QS. Al Imran:17)

]وَبِالأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ[ (الذاريات : 18 )

Dan mereka selalu memohon ampunan diwaktu pagi sebelum fajar. (QS. Adz-Dzariyat: 18)

]وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُواْ فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُواْ أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُواْ اللّهَ فَاسْتَغْفَرُواْ لِذُنُوبِهِمْ وَمَن يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ اللّهُ وَلَمْ يُصِرُّواْ عَلَى مَا فَعَلُواْ وَهُمْ يَعْلَمُونَ[ (آل عمران : 135 )

Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. (QS. Al Imran:135)

 ► Terkadang Allah memberitahu bahwa Dia akan mengampuni orang yang beristighfar kepada Nya.

seperti firman Allah :

]وَمَن يَعْمَلْ سُوءاً أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللّهَ يَجِدِ اللّهَ غَفُوراً رَّحِيماً[

Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.  (QS. An Nisa’:110)

 ► Allah selalu menyeru hambanya untuk segera kembali dan bertaubat kepada Nya.

Allah berfirman :

]وَسَارِعُواْ إِلَى مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ[ (آل عمران : 133 )

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.                   (QS. Al Imran:133)

]قَالَتْ رُسُلُهُمْ أَفِي اللّهِ شَكٌّ فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ يَدْعُوكُمْ لِيَغْفِرَ لَكُم مِّن ذُنُوبِكُمْ[ (إبراهيم:10)

Berkata rasul-rasul mereka: "Apakah ada keragu-raguan terhadap Allah, Pencipta langit dan bumi? Dia menyeru kamu untuk memberi ampunan kepadamu dari dosa-dosamu. (QS. Ibrahim: 10)

 ► AL Qur’an memperingatkan supaya tidak putus asa dari rahmatnya Allah.

Allah berfirman:

]قَالَ وَمَن يَقْنَطُ مِن رَّحْمَةِ رَبِّهِ إِلاَّ الضَّآلُّونَ[ (الحجر : 56 )

"Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat". (QS. Al Hijr : 56)

]إِنَّهُ لاَ يَيْأَسُ مِن رَّوْحِ اللّهِ إِلاَّ الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ[ (يوسف : 87 )

Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir". (QS. Yusuf: 87)

 ◙ Istighfar adalah ciri-ciri para Nabi dan orang-orang shaleh.

● Dialah Nabi adam u dan Hawa’ ketika syetan menggelincirkan keduanya lalu melanggar larangan Allah, maka keduanya segera bertaubat dengan penuh penyesalan sembari berdo’a:

]قَالاَ رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ[ (الأعراف : 23)

Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi. (QS. Al A’raf : 23)

●  Dialah Nabi Nuh  u  ketika berdo’a supaya anaknya diselamatkan dari air bah, beliau menganggap do’anya ini suatu kesalahan yang mengharuskan beristighfar dan Ia takut termasuk golongan orang yang merugi, do’anya:

]قَالَ رَبِّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْأَلَكَ مَا لَيْسَ لِي بِهِ عِلْمٌ وَإِلاَّ تَغْفِرْ لِي وَتَرْحَمْنِي أَكُن مِّنَ الْخَاسِرِينَ[ (هود : 47)

Nuh berkata: Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakekat)nya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi." (QS. Hud : 47)

Dan Allah ﷻ‬ menceritakan kisah Nabi Nuh u bersama kaumnya dan tenggelamnya orang-orang kafir dan selamatnya Nuh dan kaumnya yang beriman bersamanya, Firman Nya:

]رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَن دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِناً وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَلا تَزِدِ الظَّالِمِينَ إِلاّ تَبَاراً[ (نوح : 28)

"Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan". (QS. Nuh : 28)

 ●  Yunus u bermunajat dalam kegelapan yang sangat dengan do’anya:

]وَذَا النُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغَاضِباً فَظَنَّ أَن لَّن نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَن لا إِلَهَ إِلَّا أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ[ (الأنبياء : 87 )

"Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap"Bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim." (QS. Al Anbiya’ : 87)

●  Sulaiman u berdo’a dengan mengatakan:

]قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكاً لاَ يَنبَغِي لأَحَدٍ مِّنْ بَعْدِي إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ[ (ص : 35 )

"Ia (Sulaiman) berkata: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi". (QS. Shad: 35)

●  Allah menceritakan kisah nabi Dawud u:

]وَظَنَّ دَاوُودُ أَنَّمَا فَتَنَّاهُ فَاسْتَغْفَرَ رَبَّهُ وَخَرَّ رَاكِعاً وَأَنَابَ[ (ص: 24 )

"Dan Dawud mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertauba"t. (QS. Shad: 24)

● Ya’qub u ketika anak-anaknya datang minta maaf kepadanya :

]قَالُواْ يَا أَبَانَا اسْتَغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا إِنَّا كُنَّا خَاطِئِينَ0 قَالَ سَوْفَ أَسْتَغْفِرُ لَكُمْ رَبِّيَ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ[ (يوسف : 97-98 )

"Mereka berkata: "Wahai ayah kami, mohonkanlah ampun bagi kami terhadap dosa-dosa kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa)". Ya'qub berkata: "Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Tuhanku, Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".  (QS.Yusuf: 97-98)

 ●  Nabi Muhammad ﷺ‬ mengatakan atas dirinya

وَاللَّهِ إِنِّي لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِي الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً (رواه البخاري)

Demi Allah sungguh aku meminta ampun kepada Allah I dalam sehari sebanyak 70 kali. (HR. Bukhari)

● Abu Bakar t orang yang paling mulia setelah Nabi ﷺ‬, meminta diajari tentang do’a yang dibaca dalam shalatnya kemudian Rasulullah ﷺ‬ mengajarinya supaya mengatakan:

اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا وَلا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِي إِنَّك أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (متفق عليه)

Ya Allah sesungguhnya kami banyak menganiaya diri kami dan tiada ampunan kecuali ampunan Mu maka ampunilah aku dengan pengampunan di sisimu dan rahmatilah aku sesungguhnya Engkau maha pengampun lagi maha penyayang.  (HR. Muttafaq Alaih)

● Umar t meminta Rasulullah ﷺ‬ agar beliau memintakan ampunan baginya, katanya, "Ya Rasulullah , mintakan ampunan (kepada Allah) untuk ku".

● Abu Hurairah t mengatakan: sungguh aku minta ampun kepada Allah setiap hari sebanyak seribu kali, dan ia selalu mengatakan kepada penulis-penulisnya, berdo’alah : Ya Allah berikanlah ampunan untuk Abu Hurairah, dan dia mengamini atas do’a mereka.


 ◙ Manfaat Istighfar dan faedah-faedahnya:

Istighfar mempunyai manfaat dan faedah-faedah yang mulia diantaranya:

 1- Melebur kesalahan dan mengangkat derajat

Allah berfirman:

]وَمَن يَعْمَلْ سُوءاً أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللّهَ يَجِدِ اللّهَ غَفُوراً رَّحِيماً[ (النساء : 110 )

"Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS. An-Nisa’: 110)

Allah ﷻ‬ berfirman dalam hadits qudsi:

يَا عِبَادِي إِنَّكُمْ تُخْطِئُونَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا فَاسْتَغْفِرُونِي أَغْفِرْ لَكُمْ (رواه مسلم)

"Hai hambaku sesungguhnya kamu berbuat kesalahan dimalam dan siang hari dan Aku pengampun semua dosa, maka mintalah ampun kepada Ku maka akan aku ampuni kamu". (HR. Muslim)

Bahkan Allah ﷻ‬ memanggil hambanya yang beristighfar disepertiga malam yang akhir dengan firmannya dalam hadits qudsi: منْ يستَغْفرُنِي فأغفرُ لَه ( متفق عليه)

Barang siapa yang meminta ampun kepadaku maka akan aku ampuni dia. (HR. Muttafaq Alaih)

 2- Mengangkat derajat seorang hamba dari kehinaan kepada derajat yang lebih tinggi, dari kekurangan kepada kesempurnaan, dari yang dibenci menuju kasih sayang.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ t قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ‬ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَرْفَعُ الدَّرَجَةَ لِلْعَبْدِ الصَّالِحِ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ يَا رَبِّ أَنَّى لِي هَذِهِ فَيَقُولُ بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ. (رواه أحمد)

Dari Abu Hurairah berkata : Rasulallah (ﷺ‬) bersabda : "Sesungguhnya Allah (ﷻ‬) akan mengangkat derajat seorang hamba yang saleh dalam surga kemudian dia berkata: "ya Tuhanku dari mana saya mendapat kan semua kenikmatan ini?" Maka Allah berfirman: dikarenakan do’a anakmu untukmu". (HR. Ahmad)

Istighfar juga bisa menolak bala’ jika turun kepada seorang hamba, sebagaimana firman Allah dalam kisah nabi Yunus u

]فَلَوْلا أَنَّهُ كَانَ مِنْ الْمُسَبِّحِينَ0 لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ[ (الصافات :143- 144)

"Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit". (QS. Asshaffat: 143-144)

Al Qur’an menyebutkan tasbihnya nabi yunus pada ayat yang lain:

]لا إِلَهَ إِلاَّ أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ[ (الأنبياء : 87 )

"Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim." (QS. Al Anbiya’ : 87)

 3- Merupakan  sebab untuk mendapatkan rizqi, mendapatkan harta dan anak keturunan.

Allah berfirman:

]فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّاراً0 يُرْسِلِ السَّمَاء عَلَيْكُم مِّدْرَاراً 0 وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَاراً[ (نوح :10- 12 )

"Maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai". (QS. Nuh : 10-12)

]وَأَنِ اسْتَغْفِرُواْ رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُواْ إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُم مَّتَاعاً حَسَناً إِلَى أَجَلٍ مُّسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ[ (هود : 3 )

"Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus)kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya". (QS. Hud : 3)

Ada seorang laki-laki yang mengadu kekeringan kepada Hasan Al Basri beliau mengatakan: "Istighfarlah kepada Allah".

Orang yang lain mengadu kemiskinan, beliau mengatakan: "Istighfarlah kepada Allah".

Orang yang lain mengadu kekeringan, beliau mengatakan: "Istighfarlah kepada Allah".

Kemudian dikatakan kepada beliau, telah datang kepadamu orang-orang yang mengadu bermacam-macam pengaduan dan hanya engkau suruh mereka semua beristighfar? Jawab beliau: aku tidak mengucapkannya dari fikiranku sendiri, sesungguhnya Allah berfirman dalam surat Nuh:

]فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّاراً0 يُرْسِلِ السَّمَاء عَلَيْكُم مِّدْرَاراً0وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَاراً[ (نوح :10- 12 )

"Maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai." (QS. Nuh : 10-12)

 4- Merupakan sebab mendapatkan kesucian dan kebersihan hati

karena dosa itu akan meninggalkan bekas hitam pada hati, dan istighfar akan menghapus dosa dan bekasnya, menghilangkan dosa-dosa dan maksiat yang mengerak di hati, Rasulullah menggambarkan keadaan ini dengan sabdanya:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ‬ قَالَ إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيئَةً نُكِتَتْ فِي قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ وَإِنْ عَادَ زِيدَ فِيهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ وَهُوَ الرَّانُ الَّذِي ذَكَرَ اللَّهُ كَلاّ بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ (الترمذي)

Dari Abu Hurairah t dari Rasulullah ﷺ‬ bersabda: “Sesungguhnya seorang hamba jika berbuat kesalahan maka akan membekas satu titik hitam   di hatinya, dan jika ia bertaubat kemudian beristighfar maka akan dibersihkan hatinya, dan jika ia kembali mengerjakan dosa itu lagi maka akan ditambah noda hitam itu sehingga menutupi hatinya dan itulah Arraan, sebagaimana yang difirmankan Allah (Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka. Al Mutaffifiin: 14) (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Rasulullah ﷺ‬ bersabda:

(أنه ليغان على قلبي وَإِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ فِي الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ) ( رواه مسلم)

Sesungguhnya hatiku selalu mengingat Allah,dan apabila hatiku lalai maka sesungguhnya aku beristighfar kepada Allah sebanyak 100 kali dalam sehari (HR. Muslim)

 5- Merupakan sebab mendapatkan kekuatan jasmani

Sebagaimana firman Allah yang menceritakan ucapan Hud u pada kaumnya

]وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُواْ رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُواْ إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاء عَلَيْكُم مِّدْرَاراً وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلاَ تَتَوَلَّوْاْ مُجْرِمِينَ[ (هود : 52 )

Dan (dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa." (QS. Hud : 52)

 6- Merupakan sebab mendapatkan ridha dan kecintaan dari Allah.

Allah berfirman: (البقرة : 222 ) [إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ ]

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (QS. Al Baqarah: 222)

 7- Merupakan sebab hilangnya kesedihan.

Berdasarkan sabda Nabi ﷺ‬ :

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ t قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ‬ مَنْ أَكْثَرَ مِنْ الِاسْتِغْفَارِ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ (رواه أحمد)

Dari Ibnu Abbas t Rasulullah ﷺ‬ bersabda: barang siapa yang memperbanyak Istighfar maka Allah akan menjadikan  kesenangan pada setiap kesedihan dan jalan keluar pada tiap kesempitan dan akan diberi rizqi dari jalan yang tidak disangka-sangka. (HR. Ahmad)

 ◙ Waktu dan Tempat dianjurkan memperbanyak Istighfar

 Istighfar dan taubat itu disyareatkan disetiap saat dan waktu,

sebagaimana sabda nabi:

عَنْ صَفْوَانَ بْنِ عَسَّالٍ t قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ‬ إِنَّ مِنْ قِبَلِ مَغْرِبِ الشَّمْسِ بَابًا مَفْتُوحًا عَرْضُهُ سَبْعُونَ سَنَةً فَلا يَزَالُ ذَلِكَ الْبَابُ مَفْتُوحًا لِلتَّوْبَةِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ نَحْوِهِ (رواه ابن ماجه)

Dari Safwan bin Assal t berkata, Rasulullah ﷺ‬ bersabda: Sesungguhnya pada tempat terbenamnya matahari terdapat pintu yang terbuka yang lebarnya 70 tahun perjalanan, dan pintu itu senantiasa terbuka untuk taubat sehingga matahari terbit darinya.(HR. Ibnu Majah)

Dan sabda beliau:

عَنْ أَبِي مُوسَى t عَنْ النَّبِيِّ ﷺ‬ قَالَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوبَ مُسِيءُ النَّهَارِ وَيَبْسُطُ يَدَهُ بِالنَّهَارِ لِيَتُوبَ مُسِيءُ اللَّيْلِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا.(رواه مسلم)

Dari Abi Musa t dari Nabi ﷺ‬ bersabda:" Sesungguhnya Allah ﷻ‬ membentangkan tangan Nya di malam hari untuk mengampuni orang-orang yang berdosa di siang hari dan membentangkan tangan Nya di siang hari untuk mengampuni orang-orang yang berdosa di malam hari, sampai matahari terbit dari barat".  (HR. Muslim)

Tetapi ada waktu-waktu yang lebih utama dari waktu yang lainya, dan ada tempat-tempat yang lebih mustajabah, dan diantara waktu-waktu dan tempat-tempat itu sebagai berikut:

 1- Setelah melakukan dosa.

Ini adalah tempat yang sangat dianjurkan untuk istighfar, bahkan diwajibkan, disini adalah pengakuan seorang hamba akan dosanya, dan permohonan kepada Allah untuk menghapus bekas dan noda dosa-dosanya.

 ● Nabi Adam dan istrinya seusai berbuat maksiat berdo'a:

]قَالاَ رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ [

Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.    (QS. Al A’raf:23)

 ● Ketika Musa membunuh seseorang yang tidak diperintahkan Allah untuk membunuhnya berdo'a:

]قَالَ رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي فَغَفَرَ لَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ[

Musa berdo’a: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku". Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".                     (QS. Al Qashas:16)

 ● Yunus ketika marah dan meninggalkan kaumnya berdo'a:

(لا إِلَهَ إِلاّ أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ) (الأنبياء : 87 )

"Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim." (QS. Al Anbiya’ : 87)

Rasulullah pernah mengatakan kepada Aisyah:

يَا عَائِشَةُ إِنْ كُنْتِ أَلْمَمْتِ بِذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرِي اللَّهَ فَإِنَّ التَّوْبَةَ مِنْ الذَّنْبِ النَّدَمُ وَالاسْتِغْفَارُ (رواه أحمد)

Hai Aisyah jika kamu berbuat dosa maka istighfarlah kepada Allah karena sesungguhnya taubat dari dosa itu adalah penyesalan dan istighfar. (HR. Ahmad)

Allah berfirman:

]وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُواْ فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُواْ أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُواْ اللّهَ فَاسْتَغْفَرُواْ لِذُنُوبِهِمْ وَمَن يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ اللّهُ[ (آل عمران : 135 )

Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? (QS. Al Imran: 135)

2- Setelah melakukan ketaatan (ibadah).

Dalam masalah ini Ibnu Qoyyim dan para Ulama mengatakan: Istighfar yang paling ditekankan adalah setelah melakukan ketaatan, karena waktu itu seseorang tahu akan kekurangan-kekurangan dalam ibadahnya.

● Nabi ﷺ‬ jika selesai dari shalatnya beliau beristighfar 3X kemudian mengatakan (ALLAHUMMA    ANTASSALÃ WAMINKASSALÃM TABÃRAKTA YÃ DZAL JALÃLI WAL IKRÃM) (HR. Muslim)

● Allah ﷻ‬ memerintahkan hamba-Nya untuk beristighfar setelah selesai melaksanakan Haji dengan firman Nya:

]ثُمَّ أَفِيضُواْ مِنْ حَيْثُ أَفَاضَ النَّاسُ وَاسْتَغْفِرُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ[ (البقرة : 199 )

Kemudian bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang-orang banyak ('Arafah) dan mohonlah ampun kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Baqarah:199)

● Rasulullah selalu mengakhiri majlisnya dengan istighfar.

عَنْ أَبِي بَرْزَةَ الأَسْلَمِيِّ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ‬ يَقُولُ بِأَخَرَةٍ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَقُومَ مِنْ الْمَجْلِسِ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ (رواه أبو داوود)

Dari Abu Barzah Al Aslamy t berkata: "Rasulullah ﷺ‬ berdo'a setiap selesai dari majlis ketika mau bangun dari majlisnya:(SUBHÃNAKALLÃHUMMA WABIHAMDIKA ASHADUALLÃILÃHA ILLÃ ANTA ASTAGHFIRUKA WAATÛBU ILAIK) (HR. Abu Dawud)

● Nabi ﷺ‬ jika keluar dari WC beliau mengatakan :                         (غفرانك(HR. Ahmad)

 1- Dalam dzikir rutin harian.

Do’a- do’a dalam shalat banyak sekali yang mengandung kalimat Istighfar di dalamnya, diantaranya adalah do’a istiftah, do’a ruku’, sujud, duduk diantara 2 sujud. Dan istighfar selalu diucapkan seorang muslim dalam shalatnya dari semenjak takbiratul ikhram sampai selesai shalatnya.

2- waktu-waktu dianjurkan untuk istighfar:

 Waktu sahur (1/3 malam yang akhir)

]وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالأَسْحَارِ[ (آل عمران : 17 )

 Dan yang memohon ampun di waktu sahur                               (QS. Al Imran:17)

]وَبِالأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ[ (الذاريات : 18 )

Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar. (QS. Ad-Dzariyat:18)

 b- Waktu terjadi gerhana matahari atau bulan

Rasulullah ﷺ‬ bersabda:

فَإِذَا رَأَيْتُمْ شَيْئًا مِنْ ذَلِكَ فَافْزَعُوا إِلَى ذِكْرِهِ وَدُعَائِهِ وَاسْتِغْفَارِهِ ( متفق عليه)

Maka jika kamu lihat sesuatu (gerhana matahari atau bulan) maka bersegeralah kembali kepada Allah dengan dzikir,do’a dan istighfar kepada Nya. (Muttafaq Alaih)

 c- Ketika terbangun dari tidur di malam hari

عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ t قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ‬ مَنْ تَعَارَّ مِنْ اللَّيْلِ فَقَالَ حِينَ يَسْتَيْقِظُ لا إِلَهَ إِلاّ اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلا إِلَهَ إِلاّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ وَلا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلاّ بِاللَّهِ ثُمَّ دَعَا رَبِّ اغْفِرْ لِي اسْتُجِيبَ لَهُ فَإِنْ قَامَ فَتَوَضَّأَ ثُمَّ صَلَّى قُبِلَتْ صَلَاتُهُ (رواه البخاري)

Dari Ubadah Ibnu Shamit t berkata, Rasulullah ﷺ‬ bersabda: “Barang siapa yang terbangun tidurnya di malam hari kemudian mengatakan

لا إِلَهَ إِلاّ اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلا إِلَهَ إِلاّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ وَلا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلاّ بِاللَّهِ

Kemudian berdo’a “ROBBIGHFIRLI” maka akan dikabulkan baginya dan jika kemudian berwudhu dan melaksanakan shalat maka akan diterima shalatnya. (HR. Bukhari)

 d- Ketika bangun di malam hari untuk shalat Tahajjud

فعن ابن عباس قال: كان النبي ﷺ‬ إذا قام من الليل يتهجد قال ... وفيه (فاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لا إله إلا أنت (متفق عليه)

Dari Ibnu Abbas t berkata:"Rasulullah ﷺ‬ jika bangun di malam hari shalat tahajjud beliau mengatakan… diantara do’anya

اللهم اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لا إله إلا أنت

(Ya Allah ampunilah dosa-dosaku baik yang lama maupun yang baru, juga dosa-dosaku yang tersembunyi maupun yang kelihatan, Engkaulah dzat yang maha dahulu dan terkemudian, tiada Tuhan yang berhak disembah selain engkau)." (Muttafaq Alaih)

 ◙ Diantara Kalimat-kalimat Istighfar dalam Al Qur’an dan Assunnah

Dalam Al Qur’an dan Assunnah banyak sekali disebutkan  ungkapan-ungkapan Istighfar:

 % Dalam Al Qur’an

]رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي[ (القصص : 16 )

"Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku". (QS. Al-Qashas : 16)

 ]رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ[ (المؤمنون : 118 )

"Ya Tuhanku berilah ampun dan berilah rahmat, dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling baik." (QS. Al Mu’minuun: 118)

]ربَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ[ (آل عمران:147)

"Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". (QS. Al Imran:147)

]رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ[ (آل عمران:16)

Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka," (QS. Al Imran: 16)

]رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَن دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِناً وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَلا تَزِدِ الظَّالِمِينَ إِلاّ تَبَاراً[ (نوح : 28)

Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan". (QS. Nuh : 28)

]رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الأبْرَارِ[ (آل عمران : 193 )

Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang banyak berbakti. (QS. Al Imran:193)

 %  Dalam Assunnah

Kalimat Istighfar yang paling agung adalah:

 اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لا إِلَهَ إِلاّ أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ (رواه البخاري)

Ya Allah Engkaulah Tuhanku tiada tuhan yang berhak disembah  selain Engkau yang telah menciptakanku, saya adalah hamba Mu dan saya akan selalu patuh pada perjanjian dan janjimu semampuku, aku berlindung kepada Mu dari jeleknya perbuatanku, aku mengakui nikmat Mu padaku dan aku juga mengakui dosaku maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada dzat yang mengampuni dosa kecuali Engkau (HR. Bukhari)

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ (رواه ابن ماجه)

Ya Tuhanku ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau adalah dzat yang maha pemberi taubat dan maha penyayang. (HR. Ibnu Majah)

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي خَطِيئَتِي وَجَهْلِي وَإِسْرَافِي فِي أَمْرِي وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي جِدِّي وَهَزْلِي وَخَطَئِي وَعَمْدِي وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِي اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ  (رواه مسلم)

Ya Allah ampunilah kesalahanku, kebodohanku, dan berlebih-lebihanku dalam urusanku, dan Engkau maha tahu tentang semua itu dariku, Ya Allah ampunilah dosa-dosaku baik yang aku lakukan dengan sungguh-sungguh atau main-main baik dosa yang tidak ku sengaja atau yang ku sengaja dan semua itu adalah kesalahanku, Ya allah ampunilah aku dosa-dosaku baik yang lama maupun yang baru, yang aku sembunyikan maupun yang aku tampakkan dan apa-apa yang Engkau lebih mengetahuinya daripadaku, engkaulah yang maha awal dan maha akhir dan Engkau maha kuasa atas segala sesuatu. (HR. Muslim)

 KUNCI-KUNCI RIZKI

 1- Istighfar dan Taubat

]فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّاراً 0 يُرْسِلِ السَّمَاء عَلَيْكُم مِّدْرَاراً [ (نوح : 10-11)

Maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat. (QS. Nuh:10 -11)

 2- Berbuat baik kepada orang-orang yang lemah

عَنْ أَبي الدَّرْدَاءِ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ‬ يَقُولُ ابْغُونِي الضُّعَفَاءَ فَإِنَّمَا تُرْزَقُونَ وَتُنْصَرُونَ بِضُعَفَائِكُمْ ( أبو داوود)

 Dari Abi Darda’ mengatakan,  saya mendengar Rasulullah ﷺ‬  mengatakan: "Carilah Aku pada orang-orang yang lemah, karena kamu mendapat rizqi dan kemenangan karena orang-orang yang lemah".  (HR. Abu Dawud)

 3- Berinfaq di jalan Allah.

]وَمَا أَنفَقْتُم مِّن شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ[ (سبأ : 39 )

 Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya. (QS. Saba’: 39)

 4- Berhijrah di jalan Allah.

]وَمَن يُهَاجِرْ فِي سَبِيلِ اللّهِ يَجِدْ فِي الأَرْضِ مُرَاغَماً كَثِيراً وَسَعَةً[  (النساء : 100 )

Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak. (QS. An-Nisa’: 100)

 5- Silatturrahmi

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ t قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ‬ يَقُولُ مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ و يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ ( رواه البخاري ومسلم)

Dari Anas t berkata, saya mendengar Rasulullah ﷺ‬ bersabda: Barang siapa yang ingin diluaskan rizqinya dan dipanjangkan umurnya maka sambunglah tali persaudaraan . (HR. Bukhari & Muslim)

 6- Taqwa

وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجاً َويَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ (الطلاق :2-3)

Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. (QS. Ath-Thalaq: 2-3)

 7- Berinfaq buat penuntut ilmu.

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ t قَالَ كَانَ أَخَوَانِ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ ﷺ‬ فَكَانَ أَحَدُهُمَا يَأْتِي النَّبِيَّ ﷺ‬ وَالآخَرُ يَحْتَرِفُ فَشَكَا الْمُحْتَرِفُ أَخَاهُ إِلَى النَّبِيِّ ﷺ‬ فَقَالَ لَعَلَّكَ تُرْزَقُ بِهِ (رواه الترمذي)

Dari Anas bin Malik t berkata: "Ada dua bersaudara pada zaman Rasulullah ﷺ‬ , salah satu dari mereka selalu datang menuntut ilmu kepada Rasulullah dan yang lain bekerja mencari rizki, maka orang yang mencari rizki ini mengadukan saudaranya yang menuntut ilmu kepada Rasulullah, beliau bersabda: “Mudah-mudahan kamu mendapatkan rizki karena barakah saudaramu itu" . ( HR. Tirmidzi)

 8- Meluangkan waktu untuk beribadah.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ ﷺ‬ قَالَ إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَقُولُ يَا ابْنَ آدَمَ تَفَرَّغْ لِعِبَادَتِي أَمْلَأْ صَدْرَكَ غِنًى وَأَسُدَّ فَقْرَكَ وَإِلا تَفْعَلْ مَلَأْتُ يَدَيْكَ شُغْلًا وَلَمْ أَسُدَّ فَقْرَكَ (رواه الترمذي)

Dari Abu Hurairah t dari Rasulullah ﷺ‬ bersabda, Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman: “Hai anak adam, luangkanlah waktumu untuk beribadah kepada-Ku maka Aku akan memenuhi hatimu dengan kecukupan, dan aku hindarkan dari kefakiran, dan jika kamu tidak kerjakan maka Aku akan memenuhi kedua tanganmu dengan kesibukan dan aku tidak hindarkan kamu dari kefakiran" . (HR. Tirmidzi)

 9- Mengikuti Haji dengan Umrah

عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ t عَنْ النَّبِيِّ ﷺ‬ قَالَ تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّ الْمُتَابَعَةَ بَيْنَهُمَا تَنْفِي الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِي الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ. (رواه ابن ماجه)

Dari Umar Ibnu Khattab t dari Rasulullah ﷺ‬  bersabda: " Ikutilah Haji dengan Umrah, karena mengerjakan Haji dan Umrah bisa menghapus kefaqiran dan dosa sebagaimana api yang menghilangkan karat besi". (HR. Ibnu Majah)

 10- Tawakkal kepada Allah

عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ t قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ‬ لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرُزِقْتُمْ كَمَا يُرْزَقُ الطَّيْرُ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا  (رواه الترمذي)

Dari Umar Ibnu Khattab t dari Rasulullah ﷺ‬  bersabda, jika kalian tawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya maka kamu akan diberi rizqi sebagaimana diberikannya rizqi kepada burung yang pergi di pagi hari dengan perut kosong dan pulang dengan perut kenyang. (HR. Tirmidzi)

 KESALAHAN-KESALAHAN DALAM MASALAH AQIDAH

 1- Kesalahan dalam pengertian ibadah

Sebagian orang mengira bahwa yang dinamakan ibadah itu hanya terbatas pada dasar-dasar ibadah yang sudah dikenal saja seperti shalat, puasa, zakat, & haji. Padahal ibadah itu mencakup semua cabang keimanan berdasarkan sabda Rasulullah ﷺ‬:

الإِيماَنُ بِضعٌ وَسِتّونَ شُعبةً أَعلاَهَا قَولُ لاَ إِلَهَ إلاّ الله وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الأَذَى عَنِ الطّرِيقِ, وَالحَيَاءُ شُعْبةٌ مِنَ الإِيمَانِ. (رواه البخاري ومسلم)  

Iman itu mempunyai lebih dari 60 cabang, yang paling tinggi adalah ucapan , لاَ إِلَهَ إلاّ الله dan paling rendah adalah menyingkirkan duri dari jalan, dan malu itu sebagian daripada iman. (HR. Bukhari&Muslim)

Jadi, ibadah itu mencakup segala aspek kehidupan dari awal sampai akhir.

Hubungan anda dengan keluarga, tetangga, masalah ekonomi, pendidikan dan lain-lainya, maka hendaknya kita kerjakan semua hal tersebut sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah dan Rasul Nya.

Contoh:

Kita saksikan orang berkata, (urusanmu hanya dengan masjid) maksudnya shalatlah di masjid dan tinggalkanlah urusan agama dengan masalah duniawi, apakah ini bagian dari islam, apakah seperti ini makna daripada ibadah? Tidak ! bahkan ini adalah pengertian ibadah menurut pemikiran sekuler yang menginginkan pembatasan ibadah dalam skup yang sempit, dan ingin memisahkan urusan agama dengan urusan duniawi, ini adalah kesalahan besar yang harus diperhatikan.

 2- Kesalahan memahami makna wasath (tengah-tengah) dalam agama

Sebagian orang ketika melihat orang yang berpegang teguh dengan agamanya dan menjaga sunnah, dia katakan kepadanya: " Jangan extrim dalam beragama, jadilah yang tengah-tengah saja."

Ini juga pemahaman yang keliru kerena dengan pemahaman ini seperti kita mengatakan kepada Rasulullah ﷺ‬, "Ya Rasulullah , anda dengan sunnah-sunnah anda terlalu extrim kenapa anda tidak tengah-tengah saja?".

Maka janganlah anda hai saudaraku termasuk orang yang taklid buta dengan mengikuti perkataan para pemuja hawa nafsu dan para pemikir-pemikir yang menyeleweng, dan jadikanlah al Qur'an dan As Sunnah sebagai landasan hidupmu.

 Adapun ma'na yang benar dari wasatiyah (pertengahan) adalah:

Sesungguhnya berpegang teguh dengan sunnah Rasulullah ﷺ‬ dengan sebenar-benarnya itu adalah sikap Wasath, karena sesungguhnya sunnah Rasulullah ﷺ‬ itu tidak mengandung sifat berlebihan dan tidak juga mengandung unsur kekurangan.

a-      Sesunguhnya perkara Wasatiyah ini disebut dalam Al Qur'an:

]وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطاً لِّتَكُونُواْ شُهَدَاء عَلَى النَّاسِ[ البقرة: 143

 Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia. (QS. Al Baqarah: 143)

Maka barang siapa yang meneliti rahasia syariah akan mengetahui keringanan-keringanan bagi umat sehingga tidak memberatkan mereka.

Dalam hadits dalam riwayat Bukhari bahwa ada seorang arab badui berdiri lalu kencing di masjid, maka orang-orang pada mencegahnya, maka Rasulullah ﷺ‬ mengatakan kepada mereka:

دَعُوهُ وَأهْرِيقُوا عَلَى بَوْلِهِ سِجلاً مِنْ مَاءٍ فَإِنمّاَ بُعِثْتُمْ مُيَسّرِينَ وَلمَ تُبْعَثُوْا مُعَسّرِيْنَ. 

Biarkanlah dia kencing sampai selesai dan siramlah kencingnya itu dengan satu timba air, karena kamu sekalian diutus dengan kemudahan dan tidak diutus dengan kesulitan.

Artinya bahwa syariat islam itu adalah syariat yang pertengahan dibandingkan umat-umat yang lainnya.

b-      Sebagian orang menyangka bahwa dalam masalah khilafiyah diantara ulama, seseorang boleh mengambil pendapat mana saja, tanpa melihat dalil qur'an dan sunnahnya. Ini berbahaya, karena kalau saja seseorang mengikuti semua pendapat ulama dan perbedaan-perbedaan mereka dan rukhsoh-rukhsoh (kemurahan hukum) mereka maka agama ini akan sirna, contohnya; masalah gambar dan foto wallahul musta'an.

 3- Dan termasuk kesalahan yang nyata adalah perkataan seseorang setelah terjadinya perkara yang dibenci kalau seandainya aku kerjakan ini pasti begini dan begini.

Ini adalah haram, karena menolak qadar Allah ﷻ‬, sedangkan Nabi ﷺ‬ mengatakan:

اِحْرِصْ عَلى مَا يَنفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلاَ تَعْجَزْ, فَإنْ أَصَابَكَ شَيءٌ فَلاَ تَقُلْ لَوْ أَنّي فَعَلْتُ كَذَا لَكَانَ كَذَا وَكَذَا وَلَكِنْ قُلْ: قَدّرَ اللهُ وَمَا شَاءَ فَعَلْ, فَإِنّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشّيْطَانِ. (رواه مسلم)

Jagalah apa yang bermanfaat bagimu, dan minta tolonglah kepada Allah dan jangan mala, dan jika kamu ditimpa suatu musibah maka jangan mengatakan, kalau seandainya aku kerjakan ini maka akan begini dan begitu, tetapi katakanlah  QADDARALLAH WAMA SYA'A FA'AL, karena kata LAU itu bisa membuka peluang amal-amal syetan.  (HR. Muslim)

 4- Dan termasuk kesalahan yang nyata adalah pesimis dan merasa sial dengan mushaf Al Qur'an.

Seperti ketika seseorang membuka mushaf lalu membaca awal dari lembaran itu, jika dia baca ayat tentang kebaikan maka dia optimis tapi jika membaca ayat tentang azab dan semisalnya maka dia pesimis.

Maka kami tekankan bahwa hal ini keliru dan para ulama melarang akan hal ini.

 5- Dan termasuk kesalahan dalam ungkapan.

Seperti ketika seseorang mengingatkan temannya dengan sunnah terutama dalam hal penampilan, seperti memanjangkan jenggot, atau memendekkan celana dan semisalnya, lalu orang itu segera menjawab dengan ungkapan, "yang penting kan yang disini dengan menunjuk ke dadanya (taqwa itu ada disini)."

Kami katakan: bahwa ungkapan ini benar tapi digunakan pada tempat yang keliru, karena ungkapan ini Rasulullah ﷺ‬ yang mengatakan tetapi kapan beliu mengucapkannya?

Beliau katakan ungkapan ini saat beliau mengajarkan kepada para sahabatnya untuk berpegang dengan adab-adab islam, beliau mengatakan:

لاَ تَحَاسَدُوا وَلاَ تَبَاغَضُوا وَلاَ تَنَاجَشُوا وَلاَ تَدَابَرُوا وَلاَ يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعضٍ وَكُونُوا عِبادَ اللهِ إِخْوَاناً, المُسلِمُ أَخُو المُسلِمِ لاَ يَظلِمُهُ وَلاَ يَخذُلُه وَلاَ يَحقِرُه وَلاَ يَكذِبُه, ثُمّ قَال: التّقوَى هَهُنَا- وَيُشِيرُ إِلَى صَدْرِهِ- بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنَ الشّرِّ أَن يَحقِرَ أَخَاهُ المُسلِمُ, كُلّ المُسلِمِ عَلى المُسلِمِ حَرامٌ: دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ ( رواه مسلم)

Janganlah kalian saling iri, saling benci, saling tanajusy, saling menjauhi, dan janganlah membeli apa yang akan dibeli orang lain, dan jadilah kamu sekalian saling bersaudara, orang islam itu bersaudara, tidak saling menzalimi, tidak menghianati, tidak meremehkan, dan tidak menipu, kemudian beliau mengatakan, bahwa taqwa itu ada disini- beliau menunjuk kearah dadanya- cukup kejelekan bagi seseorang yang menghina saudaranya sesama  muslim, setiap muslim haram atas muslim lainya; darahnya, hartanya dan kehormatannya . (HR. Muslim)

Kapan beliau mengucapkan ungkapan ini? Beliau ucapkan dalam hal-hal yang berhubungan dengan muamalah, kalau seandainya apa yang diucapkan orang yang meremehkan sunnah itu benar yaitu taqwa benar-benar terpatri dalam hatinya tentulah taqwa yang ada dalam hatinya itu merubahnya untuk tunduk dan patuh pada syariat dalam bentuk amalan nyata.

Maka hati-hatilah saudaraku sekalian dan jangan mengatakan kalimat ini dengan maksud untuk menjauhi perkara-perkara syariat yang kita dituntut untuk mengamalkanya.

 6- Dan termasuk ungkapan yang keliru adalah ucapan sebagian orang "Taqdir yang buruk atau keadaan yang buruk" untuk meraih ini dan itu .

Ungkapan ini tidak boleh karena keadaan dan taqdir itu bukan kehendak kita tapi berada di tangan Allah ﷻ‬.

 7- Perkataan sebagian orang "Allah menzalimi kamu".

Ungkapan ini tidak boleh karena Allah ﷻ‬ tidak mungkin menzalimi hamba-hambanya.

 ! 10 PENGHALANG ANTARA HAMBA DENGAN ALLAH ﷻ‬

1-   Tidak mengilmui Allah ﷻ‬.

2-   Bid'ah.

3-   Dosa-dosa besar yang tersembunyi.

4-   Pelaku dosa besar yang tersembunyi.

5-   Pelaku dosa-dosa kecil .

6-   Syirik.

7-   Melakukan hal-hal yang sia-sia dan berlebih-lebihan dalam hal-hal mubah.

8-   Lalai dari Allah ﷻ‬.

9-   Adat & kebiasaan.

10-    Sungguh-sungguh tapi keliru jalan untuk mencapai tujuan.


 ! KESALAHAN-KESALAHAN YANG SERING TERJADI DALAM SHALAT

¾ Tidak merapatkan barisan atau tidak menyempurnakan shaf depan khususnya pada ujung-ujungnya.

Yang benar:

Sangat memperhatikan kerapatan barisan dan menyempurnakan shaf depan termasuk kedua ujung barisan tersebut.

¾ Mengangkat kedua tangan ketika takbiratul ihram dengan cara malas-malasan dan meremehkan dengan kurang mengagungkan Allah ﷻ‬, yaitu mengangkat dua tangan sejajar dengan pusar bahkan sebagian orang hanya sampai dibawah pusar.

 Yang benar:

 Sunnahnya mengangkat kedua tangan ketika takbiratul ihram sampai sejajar kedua daun telinga atau sejajar dengan kedua pundak.

¾ Jika seseorang masuk masjid sedangkan imam sedang ruku' maka dia ikut ruku' dengan sekali takbir saja.

Yang benar:

Jika seseorang masuk masjid sedangkan imam dalam keadaan ruku' maka dia ikuti imam dengan 2 takbir, takbir pertama dia niatkan untuk takbiratul ihram dan takbir kedua diniatkan untuk ruku', ini adalah perkataan syaikh Abdullah bin Jibrin hafidahullah.

Tetapi jika tidak memungkinkan untuk melakukan 2 takbir maka cukup dengan 1X takbir untuk takbiratul ihram saja.

¾ Tidak mengangkat kedua tangan pada tempat-tempat yang disunnahkan untuk mengangkatnya.

Yang benar:

Mengangkat tangan pada tempat yang disunnahkan yaitu ketika takbiratul ihram, ketika bangun dari ruku' dan ketika bangun dari tasyahhud yang pertama.

¾ Mengarahkan pandangan kesemua arah.

 Yang benar:

Termasuk sunnah mengarahkan pandangan kearah tempat sujud, kecuali ketika tasyahud maka mengarahkan pandangan kearah telunjuk jari kanan.

¾ Berlebihan dalam merapatkan kedua kaki dengan orang yang berada dikanan dan kirinya.

 Yang benar:

Cukup merapatkan kedua kaki dengan kaki orang yang disebelah kanan dan kirinya tanpa mendesak dan berlebihan.

¾ Sebagian orang jika ketinggalan shalat jama'ah lalu ada salah seorang yang maju untuk menjadi imam maka makmum berdiri di sebelah kanan dengan mundur sedikit dari posisi imam.

Yang benar:

Jika ada dua orang yang shalat berjama'ah maka makmum berdiri di sebelah kanan imam dengan posisi lurus tidak perlu mundur.

¾ Menggerak kan jari telunjuk ketika berdiri ketika imam membaca ayat yang menunjukkan keagungan Allah ﷻ‬ atau ayat yang menyebut sifat-sifat Nya.

 Yang benar:

 Tidak perlu karena tidak ada dalil dari Nabi ﷺ‬.

 ¾Menambah kalimat (الشكر) As-Syukr setelah bangun dari ruku' dengan perkataan ربنا ولك الحمد والشكر

Yang benar:

Yang benar berdasarkan hadits dari Nabi ﷺ‬ adalah

(ربنا ولك الحمد) atau (( ربنا لك الحمد  atau (اللهم ربنا ولك الحمد)

atau (اللهم ربنا لك الحمد)

 ¾ Mendahului gerakan imam atau terlambat dalam mengikut imam seperti ruku' sebelum imam atau tertinggal darinya.

Yang benar:

Tidak boleh mendahului imam ataupun terlambat darinya berdasarkan hadits Nabi ﷺ‬.( (إنّما جُعل الإِمامُ لِيؤُتمّ به sesungguhnya imam itu untuk diikuti. (Muttafaq Alaih).

¾ Sebagian makmum jika masuk masjid sedang imam bangun dari ruku' atau imam sedang sujud, maka ia menunggu sampai imam tasyahud atau sampai imam berdiri dari tasyahud.

Yang benar:

Jika makmum masuk masjid maka segera mengikuti imam dalam keadaan apa saja.

¾ Sebagian makmum jika masuk masjid sedang imam dalam keadaan ruku' maka ia segera mengikuti ruku' tapi sebelum dia selesai takbiratul ihram imam sudah bangun dari ruku', dia hitung telah mendapatkan 1 rakaat barsama imam .

Yang benar:

Jika makmum belum selesai membaca takbir sedang imam sudah bangun dari ruku' maka tidak dihitung         1 rakaat bersama imam, dan harus mengqada'nya setelah imam salam.

 ¾ Sebagaian orang mengkhususkan sesuatu untuk alas bersujud seperti tisyu, atau ujung sorbannya, atau ghutrahnya atau lainya tanpa ada kepentingan.

Yang benar:

Tidak dibenarkan mengkhususkan sesuatu alas untuk sujud kecuali jika dalam keadaan darurat seperti shalat dipadang pasir yang sangat panas, atau ada batu-batu runcing yang bisa melukai dan lain-lainnya.

 ¾ Memboking tempat di masjid dengan menggelar sajadah atau lainya kemudian keluar dari masjid baik pulang ke rumah atau lainya.

Yang benar:

Tidak boleh memboking tempat di masjid kecuali kalau dia sudah duduk di masjid lalu ingin keluar sebentar untuk wudhu dan segera kembali lagi maka tidak apa-apa.

¾ Seseorang mengambil tempat khusus di dalam masjid dan dia tidak shalat kecuali di tempat itu, dan dia ambil dengan paksa jika ada seseorang yang mendahuluinya di tempat itu.

Yang benar:

Dilarang seseorang mengambil tempat khusus di masjid sebagaimana unta yang memiliki tempat khusus dalam kandangnya. (HR. Abu Dawud).

 ¾ Menambah kata WATA'ALAITA ketika dzikir sehabis shalat, yaitu (تباركت وتعاليت يا ذا الجلال والإكرام)

Yang benar:

Yang ada dalil dari Nabi ﷺ‬ adalah , cukup dengan

 (تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلالِ وَالإِكْرَامِ)

!  Pertanyaan : Apa hukum meletakkan mushaf Al Qur'an di lantai ketika sujud tilawah?

Syaikh Ibnu Jibrin Rahimahullah ditanya akan sebagian orang jika membaca Al Qur'an lalu melewati ayat sajdah dan tidak ada disisinya tempat yang tinggi untuk meletakkan mushaf, maka dia letakkan di atas lantai atau dia apit di ketiaknya biar tidak jatuh di lantai. Apakah kedua hal ini dibolehkan?

Jawab beliau:

 Tidak boleh meletakkan mushaf di atas lantai meskipun suci dan berkarpet. Allah berfirman:

]فِي صُحُفٍ مُّكَرَّمَةٍ 0 مَّرْفُوعَةٍ مُّطَهَّرَةٍ[

Di dalam kitab-kitab yang dimuliakan 0 yang ditinggikan lagi disucikan. (QS. Abasa: 13-14)

Karena kata ditinggikan itu mencakup ditinggikan secara dhahir dan ini adalah apa yang dilakukan oleh orang-orang islam dengan menjadikan rak, lemari atau lainya sehingga bisa melindungi mushaf dari kerendahan dan debu. Maka dari itu jika seseorang hendak sujud tilawah maka hendaklah meletakkan di kursi jika tidak ada maka meletakkanya di tempat yang agak tinggi meskipun di atas botol dan sejenisnya, tetap jika tidak ada maka boleh mengapit dengan ketiaknya, meskipun hal ini akan mengakibatkan tidak sempurnanya cara sujud yang benar, tatapi karena darurat. Wallahu A'lam.

Dinukil dengan gubahan dari kitab: